Kalau Aku? [Hois]

1.4K 158 17
                                    

Hiori Yo adalah seorang omega, sama seperti sahabatnya sejak orok, Isagi Yoichi.

Dia sangat menyayangi Isagi, dia adalah omega lucu yang terlalu polos, secara literal benar-benar polos, sangat polos.

Temannya itu sepertinya tidak punya tujuan hidup lain selain mendapatkan mate dan ditandai oleh seorang alpha. Sejak lulus sekolah menengah, dia selalu berkeliaran keluar untuk mencari alpha.

Hiori butuh usaha yang sangat keras untuk melindungi omega itu, dia sangat mudah tergoda, kalau ada orang yang mengaku alpha di tengah jalan dan meminta nomornya, yakinlah kalau Isagi akan memberikannya tanpa ragu.

Yah, polos mepet bodoh istilahnya.

Dan berkat kelakuannya itu, sekarang sahabatnya ini sedang menangis histeris di kamarnya sambil menyelamkan kepala di atas bantal.

Dia menendang-nendang kasur dan membuat suara berisik.

Hiori menghela napas melihatnya.

"Apa kubilang, dia itu cuman mau godain kamu, dia nggak serius," katanya, berulang kali memberikan omelan yang sama.

Dia sudah bosan, tapi sepertinya omega ini belum kapok juga.

Entah sudah berapa kali dia ditipu oleh alpha di pinggir jalan, dirampok hartanya sampai terlilit pinjol, itu sih sudah tidak terhitung lagi.

Mungkin ada setiap minggu Isagi datang ke rumahnya untuk menangis seperti ini sambil mengeluh kalau lagi-lagi dia dighosting oleh alpha yang sebelumnya menggodanya.

Tapi melihat dia menangis seperti sekarang itu cukup langka. Mungkin kali ini ceritanya beda.

Hiori duduk di pinggir ranjang dan mengelus rambut Isagi perlahan, mencoba menenangkannya. Dia cukup khawatir karena sepertinya kali ini Isagi serius jatuh cinta pada alpha yang meninggalkannya.

"Kenapa? Cerita sini," katanya dengan suara lembut.

Isagi berhenti menangis dan mengangkat kepalanya dari bantal, dia masih terisak pelan tapi tidak histeris seperti tadi.

Matanya sedikit merah dan membengkak, Hiori membelai pipi Isagi untuk menghapus air matanya.

"Udah mau cerita?" tanyanya pelan, mencoba untuk mengerti perasaan Isagi.

Isagi melirik ke arah lain sebentar, lalu kembali melihat Hiori dan mengangguk. Dia mengubah posisinya dari tengkurap menjadi duduk, dia menyandarkan kepalanya di bahu Hiori dan mulai bercerita.

"Kami baru kenal seminggu yang lalu, tapi dia baik banget. Alpha lain biasanya langsung nerjang aja kalau ada omega, tapi dia beda." Isagi kembali terisak saat mengingat alpha yang menghabiskan waktu dengannya, meski baru bentar sekali.

Dia memang banyak mengejar alpha, tapi dia bukan omega yang sembarangan langsung bisa tidur dengan alpha yang bukan mate-nya.

Malahan dengan niat mencari mate, Isagi berkeliaran mencari alpha yang cocok dengannya, lalu berencana melakukan bonding dan menjalin hubungan pernikahan bahagia.

Tapi hampir semua alpha hanya berpikir dengan selangkangan mereka, mereka sembarangan menyebar feromon untuk memikat omega dan meniduri mereka tanpa memberikan tanda, itu agar mereka bisa tidur dengan banyak omega lain.

Isagi ingin mencari alpha yang serius di luar sana, dan dia pikir dia telah menemukannya, tapi sayangnya-

"Ternyata dia udah punya mate."

Hiori tetap diam mendengarkan cerita Isagi, tangan pemuda cantik itu mengelus perlahan rambut Isagi dan membiarkan dia bersandar di bahunya, dia kembali mengelus pipi Isagi saat air mata omega itu turun perlahan.

"Dia pikir aku cuman anggap dia teman, makanya dia tetap mau jalan sama aku," napas Isagi tersendat, dia terisak lagi, "Waktu aku terus terang bilang pengen bonding sama dia, dia ngaku kalau dia udah punya mate."

Hiori menarik Isagi dan sekarang memeluknya, membiarkan dia menangis di dalam pelukannya.

"Padahal kupikir aku udah nemu alpha yang cocok, huee..." Isagi merengek dan memeluk Hiori erat.

Hiori membelai lembut punggung Isagi.

Dalam hati dia bersyukur karena Isagi lagi-lagi gagal dalam perburuan alpha-nya itu. Hiori sempat takut saat minggu lalu Isagi datang padanya dan mengatakan dia sudah menemukan calon pacar.

"Harus banget alpha ya?" tanyanya tiba-tiba.

Mulutnya sangat dekat dengan telinga Isagi, dia hanya berbisik hampir tanpa suara, tapi Isagi bisa mendengar kata-katanya dengan jelas.

Isagi mendongak dan mencoba menatap Hiori, memberikan ekspresi bingung tanda tidak mengerti apa maksud dari kata-katanya.

"Yang kamu mau, yang harus cocok itu, apa bener-bener cuman boleh alpha aja?"

Hiori kembali bicara, kali ini dengan suara yang lebih besar. Isagi tambah bingung.

Kalau bukan alpha memang siapa lagi? Yang bisa melakukan bonding dengan omega 'kan hanya alpha saja. Dia memiringkan kepalanya saat tangan Hiori menggapai wajahnya.

Omega cantik itu memegang kedua pipi Isagi dan menghapus sisa air matanya.

Senyuman kecil mengembang di wajah Hiori saat bertanya, "Kalau aku?"

"Eh?"

"Aku ga boleh daftarin diri?"

.

.

.

Fin.

✓AllxIsagi [oneshot] BLUE LOCK<3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang