Sae menghela napas melihat adiknya yang sekarang tengah berbaring di ranjang.
"Dibilangin juga apa? Jangan jajan sembarangan, tau rasa sendiri, alerginya kambuh gara-gara gatau makan apaan di jalanan," omel Sae untuk ke sekian kalinya.
Rin, adik Sae, hanya bisa diam dengan wajah cemberut saat kakaknya itu kembali marah-marah.
"Kan Rin gatau kalo di makanannya ada udang, Bang, lagian yang ngajakin jajan bukan gue kok," elak Rin sambil memalingkan wajah, tangannya menggaruk pelan lehernya yang masih tersisa ruam merah.
"Alasan lagi," Sae mendekat untuk memukul pelan tangan adiknya itu. "Udah mau SMA masih jajan sembarangan, kalo Bunda tau kelakuan lo begini pas dia lagi dinas, mampus dah."
Rin langsung melotot melihat kakaknya.
"Jangan diaduin lah Bang! Ntar gue dihukum lagi sama Bunda," kata Rin, dia benar-benar takut akan sang ibunda, pasalnya kalau dia membuat kesalahan ibunya akan menghukum tidak memberi uang jajan, kalau sudah parah maka Rin akan dikurung dalam kamar.
"Tau lah, bukan urusan gue. Gue mau keluar dulu, cari angin," kata Sae, lalu kemudian keluar dari ruang rawat adiknya.
.
.
.
°°°°°°
Prequel Memories~
Pair→ Itoshi Sae x Isagi Yoichi.
Berlatar waktu beberapa tahun sebelum cerita Memories.
↓ Age character ↓
Rin: 14
Yoichi: 15
Sae: 17°°°°°°
.
.
Angin lembut khas musim semi menerpa rambutnya yang hampir serupa dengan warna bunga sakura yang sekarang tengah berguguran, Sae memejamkan matanya sesaat untuk menikmati sejuknya angin itu.
Lalu saat dia membuka mata, matanya menemukan seseorang yang duduk di kursi roda dengan sebuah buku di atas pangkuannya.
Pakaiannya berwarna biru, menandakan kalau dia adalah pasien di rumah sakit ini, mungkin dia sedang jalan-jalan untuk menikmati indahnya sakura, sama seperti Sae sekarang ini.
Awalnya Sae sama sekali tidak tertarik, dia hanya melirik sekilas lalu kembali melangkah untuk melanjutkan acara jalan-jalannya.
Tapi saat tanpa sengaja kembali melirik lelaki yang masih fokus membaca buku di bawah pohon Sakura itu, dia sedang tepat mendongakkan kepalanya, tangannya yang terlihat ringkih dan pucat terangkat untuk menyisihkan rambut hitam pekat itu ke belakang telinga.
Cantik...
Jaraknya hanya sekitar 10 meter dari tempat Sae berdiri, tapi Sae dapat melihat dengan jelas, bagaimana wajah yang pucat itu mengernyit bingung saat dia kembali menunduk untuk membaca buku, seolah ada kata-kata yang tidak dia mengerti di dalam buku itu.
Keningnya mengerut, lucu.
Lalu kemudian Sae tersadar, apa yang baru saja dia pikirkan?
Jelas-jelas orang itu adalah seorang pria, tubuhnya kecil, bahkan mungkin umurnya di bawah Rin? Yah, meski Rin terlalu tinggi untuk dibandingkan, bahkan adiknya itu sudah hampir setara dengannya.
Dan apa? Cantik?
Haha.
Sae menertawakan dirinya sendiri, dia baru saja berpikir kalau anak kecil yang seumuran dengan adiknya cantik, dan lagi dia seorang pria sama sepertinya.
Saat dia melihat lagi ke arah pemuda berwajah pucat itu, ternyata dia juga sedang menoleh ke arahnya, mengalihkan pandangannya dari buku yang tadi dia baca dengan fokus.
Mata biru yang indah...
Sae menarik perkataannya, dia benar-benar cantik.
.
.
.
Fin.
A/n:
Kependekan 'kah? Ada yang butuh lanjutan?
KAMU SEDANG MEMBACA
✓AllxIsagi [oneshot] BLUE LOCK<3
FanfictionKumpulan cerita pendek tentang Isagi dan para haremnya. Judul satu dengan judul lainnya nggak berhubungan ya, +setiap cerita pair-nya berbeda-beda. Selamat menikmati!! Warning!! •√typo(s) •√OOC-(tapi diusahakan nggak terlalu). •√BxB, BL, homo, yang...