Bayi Besar Demam [Ngis]

6.4K 440 40
                                    

Warning! Kiss'scene(16+)

.

.

Dalam kepala Yoichi sekarang, tidak ada hal lain selain dia yang meratapi kebodohannya sendiri.

Lagian mana dia sangka kalau malam-malam begini dia harus menyelinap ke dalam kamar orang lain yang mana itu adalah kamar pacarnya sendiri?

Baru saja dia mendapat pesan singkat dari Seishiro yang mengatakan kalau dirinya sakit.

Awalnya Yoichi hanya memberikan saran-saran dan nasihat kepada kekasihnya itu, tapi tahulah bagaimana seorang Nagi Seishiro. Bahkan pria itu susah payah sekali untuk mengirim pesan, tidak pernah sekalipun Yoichi lihat dia mengetik dengan huruf vokal yang lengkap, seakan mengetik panjang sedikit saja akan memakan waktu hidupnya. Jadi mengharapkan pria itu akan menurut saat diberi nasihat hanya akan berakhir nihil.

Lalu saat Seishiro bilang untuk mengunjunginya ke tempat kost-nya, Yoichi menolak dengan tegas. Ini sudah pukul sebelas malam dan Yoichi tidak sudi sepenuhnya pergi ke tempat pria itu malam-malam begini, apalagi pergi ke kos Seishiro itu memakan waktu hampir 30 menit.

Memangnya Seishiro tidak khawatir apa kalau Yoichi diapa-apakan di jalan karena memakai sepeda motor yang sama kecil dengan tubuhnya itu sendirian saja? Yoichi kan seorang bot— oke, hentikan, Yoichi tidak mau mengakuinya meski itu adalah kenyataan.

Tapi memang dasar bayi besar, ada saja caranya untuk membujuk orang.

Hanya dengan telpon beberapa menit dengan suara yang terdengar lemas sekali di ujung sana, mampu membuat Yoichi luluh sampai akhirnya menuruti keinginan Seishiro.

Dan sekarang Yoichi hanya bisa merutuki tindakannya yang termasuk ke dalam kebodohan itu.

Di atas ranjang, berbaringlah Seishiro dengan game konsol di tangannya, bersantai-santai sambil memainkan sebuah permainan, mengabaikan Yoichi yang sudah bersusah payah datang ke kamar indekosnya hanya untuk menjenguknya.

Ia kira Seishiro benar-benar demam parah, ia sempat khawatir saat mendengar suara lemas lelaki itu dari telepon—meski suara Seishiro memang selalu lemas seakan dia tidak punya niat untuk hidup.

Yoichi hanya bisa menahan emosi terhadap pacarnya yang super menyebalkan ini, kalau bisa dia mau melemparkan smartphone di tangannya ke kepala putih Seishiro sekarang juga.

"Chii, kamu beli snack 'kan tadi? Bagi dong,..." ucap Seishiro dengan nada lesu yang terdengar sangat disengaja.

Urat perempatan mulai muncul di dahi Yoichi, tahan...

Yoichi membuka kantong plastik yang tadi dia bawa, meski khawatir terhadap pacarnya, dia menyempatkan diri pergi ke minimarket untuk membelikan camilan untuk Seishiro.

Dari balik konsol game-nya, Seishiro melirik Yoichi dan tersenyum tipis, dalam hati pria itu sedang tertawa-tawa.

Jujur saja dia benar-benar merasa pusing, game di tangannya pun tidak dia mainkan karena sinar radiasi dari benda itu membuatnya tambah pusing, dia hanya senang melihat Yoichi yang kesal akibat ulahnya.

"Susunya juga dong, Chii," katanya lagi dengan manja, di tangannya sekarang sudah ada sebungkus roti yang diberikan Yoichi.

Kali ini Yoichi menghela napas, mencoba bersabar. Sekarang sudah lewat tengah malam, tidak mungkin dia pulang, jadi mau tidak mau dia harus menginap di kamar Seishiro malam ini, jadi setidaknya sampai pagi tiba, dia harus menuruti permintaan pacar manja yang katanya sedang sakit ini.

Melihat Yoichi mengeluarkan susu rasa vanilla dari dalam plastik membuat Seishiro memanyunkan bibirnya.

"Chi, Sei mau yang rasa coklat, gamau yang itu," katanya dengan wajah cemberut.

✓AllxIsagi [oneshot] BLUE LOCK<3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang