Setelah tiba dengan Melisa, istrinya, di gym dan berpisah di ruang ganti, Carlo, pria Tionghoa berusia akhir 20an yang memiliki wajah tampan, kulit putih mulus, perut six pack, bisep dan trisep yang besar, serta dada yang bidang dan pantat yang montok berotot itu menarik tangan Arjuna, seorang pelatih fitness dan teman akrabnya, ke sebuah bilik sauna di dekat ruang ganti dan menguncinya. Seketika itu, kedua pria tampan dan berbadan seksi itu berpagutan mulut dan lidah. Semuanya terjadi begitu natural karena sudah tidak terhitung berapa kali mulut mereka saling bercumbu dan liur mereka saling bercampur. Dua pria tampan straight itu terus saling memagut bibir dan melepaskan baju mereka hingga mereka telanjang.Ilustrasi: Arjuna
“Kenapa ada rasa mulut Hendra di bibir elo?” tanya Carlo sesaat setelah dia melepaskan pagutan bibirnya dari bibir Arjuna.Si Arjuna terkekeh, lalu mengecup bibir Carlo sekilas lagi, “Kok elo bisa tahu, sih?”
“Gue kan inget rasa mulut kalian masing-masing,” jelas si Carlo acuh sambil tangan kanannya kini meloco kontol tebal milik Arjuna dan mulutnya menjilati puting Arjuna.
“Ahhh… Ahhh…” erang Arjuna tertahan setelah puting dan kejantanannya dienakkan oleh aktivitas Carlo.
“Hendra, Ryo, Edwin, sama si Vincent udah dateng?” tanya Carlo di sela-sela kocokannya pada peler dan pagutannya pada puting si pelatih fitness itu.
“Mereka belum pada datang… Ahhh,” jawab si Arjuna sambil terus menikmati permainan Carlo ke tubuhnya. “Tadi, gue habis cipokan dahsyat saja sama si Hendra sambil dia entotij gue di kontrakan. Si Hendra nafsu banget tadi. Sampai-sampai dia ludahin mulut gue sambil cipokin gue binal banget. Makanya, gue kaget elo bisa rasain mulut si Hendra di mulut gue… Perhatian banget loe…”
“Pantesan,” jawab si Carlo mulai mengerti, lalu jilatannya pada tubuh si Arjuna makin ke atas.
Ilustrasi: Carlo
Dari puting, Carlo menjilati dada bidang, leher, serta pipi mulus Arjuna. Setelah itu, Carlo kembali memaguti mulut Arjuna sebentar. Cumbuan dahsyat mereka diakhiri dengan Carlo ikut meludah di mulut terbuka si Arjuna, terinspirasi dari apa yang Arjuna lakukan dengan Hendra. Arjuna pun menelan ludah Carlo dengan binalnya.
“Ngapain elo tanya soal anak-anak?” tanya si Arjuna sambil terkekeh. “Elo mau orgy di sini? Gila ya loe? Di depan kan ada istri elo…”
“Gue entot elo, ya?“ tanya si Carlo tidak memperdulikan kata-kata Arjuna. “Gue butuh ngecrot di pantat elo, nih…”
Carlo menarik badan Arjuna dan memaksanya berbalik membelakangi dirinya. Dengan cekatan, Carlo berlutut dan menjilati lubang bo’ol Arjuna.
“Ogah ah! Gila!” jawab si Arjuna tetapi mau saja di-rimming si Carlo. “Di depan ada istri elo! Elo gila, ya? Entar kalau si Melisa curiga, gimana? Ahhhh…”
Arjuna sejujurnya mulai terangsang akibat rimming-an mulut si Carlo pada bo’ol-nya.
“Ya cepet-cepet aja,” ucap si Carlo di sela-sela rimmingan-nya pada Carlo. “Gue colok, gue entot, terus crot deh… Cepet kok gue… Si Melisa kagak mungkin curiga…”
“Enak aja… Ahhh…” mulut si Arjuna terus menolak-nolak meskipun dia mulai merasa keenakan dengan jilatan nakal Carlo di bo’ol-nya. “Gue capek nih tadi habis dientotin si Hendra… Lagian, kan ini jadi enak di elo-nya… Di gue gimana dong? Gue cuma jadi lubang pemuas sekali pake elo, dong?”
“Ntar elo bisa entotin gue deh kapan-kapan,” jawab si Carlo ngasal sambil sibuk terus menjilati lubang di pantat montok si Arjuna.
“Serius, loe?” tanya Arjuna kegirangan.
Carlo cuma mengangguk-angguk dan semakin menjilat penuh nafsu pantat si Arjuna.
“Elo kan kagak pernah mau dientot sebelumnya sama kita-kita, Carlo?“ tanya si Arjuna bersemangat. “Beneran nih gue yang dapat perawanannya pantat elo?”
“Beneran!” jawab si Carlo sambil tertawa, merasa reaksi Arjuna konyol.
“Entot gue sekarang, Carlo!” jawab si Arjuna bersemangat. “Cepetan! Biar istri elo kagak curiga!”
Carlo pun tersenyum karena si Arjuna sudah masuk perangkapnya. Dia cium kedua pipi pantat montok si Arjuna. Lalu, kecupan Carlo naik ke atas, ke pinggang Arjuna. Setelah itu, Carlo mengecup lembut punggung Arjuna hingga ke pundaknya. Arjuna pun menoleh ke belakang, memberi kode agar Carlo kembali mencumbui bibirnya. Carlo dan Arjuna kembali berpagutan. Tanpa babibu, Carlo bersiap memasukkan batang besarnya ke dalam lubang Arjuna, bersiap menyetubuhi si instruktur fitness itu dalam doggy style.
Carlo sendiri punya sebuah rahasia yang tidak diketahui Arjuna dan teman-teman lainnya, termasuk si Hendra, Ryo, Edwin, ataupun Vincent. Semuanya selama ini dia simpan dalam hati dan pikiran terliarnya. Tetapi, Carlo sudah tidak peduli lagi. Dia ingin mengeksplor itu semuanya.
Mari kita berkenalan dengan kehidupan mereka…
[ … ]
YOU ARE READING
KUMPULAN CERITA PANAS by Roberto Gonzales
ChickLitKumpulan Cerita Panas buatan Roberto Gonzales. Khusus 21 tahun ke atas.