Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
DITETEK IDOLA, AKU JADI GAY
by Jeremy Murakami
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ilustrasi: Kenneth
Namaku Kenneth Wibisono. Aku seorang Chindo lulusan universitas swasta kenamaan yang bekerja sebagai seorang bankir di sebuah bank internasional besar yang berpusat di SCBD Jakarta. Sebagai seorang account officer khusus untuk nasabah private banking dengan saldo di atas 20 miliar rupiah, aku memiliki gaji yang tinggi yang mencapai puluhan bahkan hingga ratusan juta rupiah per bulannya setelah bonus dan insentif. Namun, tentu saja aku dituntut juga untuk menjaga penampilanku. Toh, aku harus bertemu dengan nasabah-nasabah kaya di Jakarta. Selain memiliki kulit putih mulus khas Chindo, wajahku sering dibilang tampan dan memiliki tubuh atletis nan rampung. Aku juga selalu tampil dengan pakaian yang rapi, gaya rambut yang modern, serta menggunakan parfum yang elegan dan wangi. Dengan kata lain, aku selalu berusaha menjaga penampilanku untuk pekerjaan, dan tentunya itu berpengaruh besar pada penampilanku sehari-hari.
Meskipun sering dipuji karena penampilanku yang menarik, aku ini awalnya cukup insecure mengenai penampilan fisikku dulu. Aku sudah pergi ke gym sejak aku awal masuk SMA dan latihan dengan keras untuk membentuk fisikku. Namun, aku merasa tidak punya kemajuan yang berarti mengenai perkembangan ototku. Karena aku lahir dengan tubuh yang tergolong kurus, sangat sulit untuk aku bisa menjadi berotot. Padahal, aku ingin sekali memiliki tubuh yang lebih besar dan berisi. Untungnya, lambat naun rasa insecure serta minderku ini hilang setelah aku mulai mengenal seks dan menjadi pria pemuas banyak wanita sejak aku kelas 3 SMA.
[ … ]
Tinggal di kawasan Kemang sejak kecil, aku bertetangga dengan Ce Jessica sejak aku bisa mengingat pikiranku sendiri. Ce Jessica adalah seorang perempuan berusia dua tahun di atasku. Dia cantik, memiliki rambut panjang yang indah, hidung mancung, serta dada yang indah bukan main. Namun, aku tidak pernah memiliki ketertarikan seksual kepada Ce Jessica meskipun dia gadis paling terkenal saat kami SMA. Aku sudah menganggap Ce Jessica seperti kakakku sendiri. Kedua orang tua kami juga saling bersahabat sehingga aku dan Ce Jessica sering pergi jalan-jalan ke mall bersama hingga travelling sekeluarga ke luar negeri.
