MENGGILIR DUA SATPAM SEKSI KAKAK-BERADIK

2.4K 16 0
                                    

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


 

MENGGILIR DUA SATPAM SEKSI KAKAK-BERADIK

by Jeremy Murakami



Kadang, aku bertanya-tanya kenapa banyak orang tidak menyadari potensi dirinya sendiri. Hal ini tentunya berkaitan dengan seorang pria jantan yang baru saja masuk di kantorku sebagai tenaga security… Dia adalah pria yang mengisi fantasi terliarku beberapa waktu terakhir ini…

 

Ilustrasi: Dennis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ilustrasi: Dennis

Namaku Dennis Kurniawan. Usiaku 28 tahun. Ganteng, karir sukses, dan berbadan bagus. Tiga pujian itu tidak henti-henti kudengar setiap seseorang mengenalku lebih jauh. Aku bekerja sebagai seorang credit officer di sebuah bank swasta asal Singapura yang cukup besar di Surabaya. Di usia 28 tahun, aku sudah membawahi lima orang anak buah dan bertugas sebagai head credit officer yang bertugas memberi keputusan akhir antara menyetujui atau menolak ketika nasabah mengajukan kredit pinjaman uang. Jadi, bisa dibilang posisiku sangat tinggi di perusahaan. Aku juga punya ruangan sendiri di kantor kami.

Secara fisik, aku boleh berbangga. Wajahku sama sekali tidak bisa dibilang jelek. Kulitku putih bersih karena orangtuaku sama-sama keturunan Tionghoa yang berasal dari Kalimantan dan merantau ke Surabaya. Alisku tebal dan bulu mataku lentik. Wajahku putih bersih dan dihiasi bulu. Bibirku tipis berwarna pink. Hidungku juga mancung. Rambutku selalu kupotong pendek rapi dan selalu tampak lurus dan halus meskipun tidak disisir. Mengenai kesehatan, badanku juga bisa dibilang sangat ideal. Aku pergi ke gym lima kali seminggu dan selalu menerapkan clean eating.  Pundakku kekar kokoh dan perutku six pack. Yang paling sering dibicarakan adalah pantatku yang besar untuk ukuran pria. Mungkin karena aku hobi latihan kaki di gym. Selain itu, memang sudah genetik dari kecil pantatku besar, bulat, dan membuncah. Beberapa teman laki-laki maupun perempuan yang sudah mengenalku baik sudah tidak segan-segan lagi menggodaku dengan meremas pantatku. Aku biasanya cuma tertawa saja kalau hal itu terjadi. Bukan salah mereka juga kalau mereka tergoda sama pantat montokku, kan?

KUMPULAN CERITA PANAS by Roberto GonzalesWhere stories live. Discover now