Memperawani Suami Muda Tetanggaku

3.8K 17 1
                                    

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


 

MEMPERAWANI SUAMI MUDA TETANGGAKU

by Jeremy Murakami



Ilustrasi: Arjun Kapoor

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ilustrasi: Arjun Kapoor


Namaku Arjun Kapoor. Kedua kakek dan nenek dari pihak ayah dan ibuku adalah imigran dari India yang datang ke Indonesia untuk berdagang sari, kain khas India, di tahun 1960an. Kami pun membangun ekspansi bisnis di Surabaya dan memiliki sebuah toko besar di pusat kota. Dimulai dari menjual sari, kami pun merambat ke bisnis menjual segala jenis kain. Pada akhirnya, kami juga berhasil membangun pabrik pakaian langsung pakai yang cukup sukses yang juga dijual ke beberapa negara tetangga, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

Aku punya seorang kakak laki-laki, Kanbir, berusia 33 tahun, 2 tahun lebih tua dariku. Dia sudah menikah dengan seorang gadis India baik-baik dari keluarga yang sama beradanya dan menetap di Surabaya bersama Pijati dan Mata, panggilan kami untuk ayah dan ibu di Bahasa Hindi. Di tradisi India, merupakan hal yang sangat wajar bagi orang tua tinggal bersama anak-anaknya yang sudah menikah bersama-sama. Sedangkan aku sendiri memilih merantau ke Jakarta dan mendapatkan kebebasanku. Jangan salah berpikir kalau aku tidak menyayangi Pijati dan Mata serta Bhaiyya, panggilanku pada kakakku. Aku menyayangi mereka dengan segenap jiwaku. 

Bagaimana tidak, keluargaku sangat mencintaiku. Bhaiyya memang yang mewarisi semua bisnis keluarga, sedangkan aku memang tidak meminta apa-apa. Tetapi, tentu saja Pijati sudah menyiapkan segalanya agar kehidupanku lebih baik. Dia membagikan saham atas namaku di perusahaan sehingga aku bisa mendapatkan dividen secara rutin dari perusahaan dan memiliki kehidupan yang terjamin meskipun tidak ikut bekerja di bisnis keluarga. Itu sebabnya aku bisa hidup mewah di Jakarta meskipun pekerjaanku bisa dibilang tidak menentu. Bhaiyya pun sama sekali tidak keberatan karena dia juga sangat menyayangiku. Bisa dibilang, meskipun orang-orang India hampir semua tinggal bersama-sama dalam sebuah rumah milik berbagai generasi, kami tidak pernah ribut masalah uang. Karena di tradisi India, keluarga jauh lebih penting dari apa pun. Oleh karena itu, keputusanku pergi dari rumah juga merupakan hal yang sangat rumit.

KUMPULAN CERITA PANAS by Roberto GonzalesWhere stories live. Discover now