Salam semuanya! Ada cerita dari Jeremy Murakami yang akan saya share disini! Semogapembacasekalianmenikmati :)
[ ... ]
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
PEMUASSUAMI SI BOSBULE
by Jeremy Murakami
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ilustrasi: Rendy Purnama
Nama gue Rendy Purnama. Umur gue 27 tahun. Wajah gue cukup tampan dengan hidung mancung, alis tebal, kulit putih bersih, dan mulut yang tipis. Badan gue juga sangat proporsional dan berotot berkat hobi gue rutin berolahraga dan nge-gym. Orang-orang kira gue anaknya bisa mendapatkan semua wanita yang gue mau dan hobi gonta ganti cewek. Tetapi, percaya tidak percaya, gue ini salah satu dari sedikit sekali pria yang gak terlalu mikirin seks. Gua hobi olahraga. Hidup gue cuma masalah besi-besian, keluarga, dan pacar gue. Seks bukan hal yang utama buat gue. Bahkan, kadang saking jengkelnya pacar gue karena gue tidak pernah memulai menyentuhnya terlebih dahulu, pacar gue sering mengejek gue aseksual.
Jujur gue pernah ngeseks. Itu soalnya pacar gue yang mulai. Mula-mulanya, dia ciumin bibir gue sampai habis. Dia kocokin kontol gue pelan-pelan dan penuh nafsu. Dia kemudian telanjangin tubuh kekar gue akibat hobi nge-gym. Dia lalu sambungin badan bohay dia ke badan gue dengan cara memasukin kontol gue yang memang ukurannya besar itu ke dalam memek pink bersih dia yang terawat dan wangi. Seperti itu lah kejadiannya. Sejak saat itu, setidaknya kami rutin bercinta tiap sebulan sekali. Dia yang selalu memulai. Dia sering jengkel kenapa gue tidak pernah meminta terlebih dahulu. Jujur, gue cinta dia, tetapi seks bukan satu-satunya yang gue cari dari dia. Gue serius menjalin hubungan dengan dia untuk membangun keluarga dan masa depan bersama.
[ … ]
Gue bekerja di bagian manajemen sebuah hotel di Bali sudah enam tahun sejak lulus kuliah. Dari Surabaya, kota kelahiran gue, gue langsung pindah ke Bali dan menetap di sana. Gue betah kerja di tempat kerja gue karena bosnya baik dan rekan-rekan sekerjanya tidak toxic. Gue juga nyaman tinggal di Bali karena gue suka pantai. Di sini gue juga bertemu dengan kekasih gue yang gue cintai.
