BODYGUARD "PLUS-PLUS" MODEL GANTENG ITALIA (3)

1K 8 0
                                    

Ilustrasi: Salvador

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ilustrasi: Salvador


"Jangan asal bicara!" Salvador menablek tangan Matteo pelan lalu tertawa ringan. "Memang kamu itu tampan, kaya, terkenal, dan charming. Tetapi, bukan berarti semua pria mau memberikan tubuhnya untuk kamu entoti seperti aku."

Matteo terkekeh, lalu menghadap ke arahku sambil tersenyum begitu manis. Dia memegang langanku pelan-pelan. Tubuhku terasa tersetrum dengan energi seksi yang memancar dari fisiknya yang sempurna itu. Badanku tiba-tiba bergetar saat dia menyentuhku. Melihat reaksiku, Matteo kembali tersenyum dan wajahnya diarahkan begitu dekat dengan wajahku.

"Aku kan meminta consent ke Aldy," katanya membela diri. "Katakan padaku, teman, apa kamu mau bercinta denganku sekarang?"

"Bagaimana kalau Aldy merasa tidak enak untuk menolak gara-gara kamu memintanya?" sela Salvador sambil tertawa pelan.

"Oleh karena itu, aku ingin memastikannya," kata Matteo sambil tangannya mulai meremas pelan-pelan lenganku dengan sensual. "Apakah aku boleh mencicipi kenikmatan dari tubuhmu, teman? Apakah kamu bersedia kalau aku menyetubuhi kamu?"

Aku cuma tertunduk malu, tidak berani memandang mata biru indah Matteo yang berkilat-kilat itu. Aku takut ketika aku memandangnya, aku akan mengatakan atau melakukan hal-hal bodoh yang akan mempermalukan diriku sendiri di depan dua pria tampan dan seksi itu. Namun, aku sendiri tidak siap memberikan keperawanan liang senggamaku ini untuk siapapun saat ini. Apalagi, aku merasa aku berhutang budi pada Bli Komang dan dia lah yang pantas mendapatkan keperawanan lubang senggamaku ini. Dia satu-satunya pria yang pantas membobol sempitnya lubang keperawananku yang belum pernah dijamah oleh pria mana pun itu. Dengan akal sehat yang ada, harusnya aku sudah menentukan untuk menolak tawaran menggiurkan dari pria yang paling seksi di dunia itu.

"Sepertinya pesona supermodel-mu belum bisa menaklukkan Aldy, Matteo," kata Salvador dengan kedipan nakal di mata kanannya, yang mana aku yakin dia sedang menggodaku dan tahu benar aku ingin mencicipi rasa bercinta dengan sang supermodel itu.

"Bukan, seperti itu..." kataku langsung melotot mendengar perkataan Salvador, berusaha mengklarifikasinya cepat-cepat,  "Aku mau... Tapi..."

Aku langsung menutup mulutku dengan tanganku, menyesal mengakui aku ingin mencoba kejantanan Matteo. Ini semua harusnya untuk Bli Komang! Matteo boleh menyenggamai aku semaunya nanti setelah Bli Komang merenggut keperawanan lubang kenikmatanku... Aku pasti tidak akan menolak ketika Matteo menyentuhku ini... Tetapi, bukankah yang pertama harusnya untuk Bli Komang?

KUMPULAN CERITA PANAS by Roberto GonzalesWhere stories live. Discover now