Si Pemuas Satu Kos 2

3.6K 8 0
                                    

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


 

Setahun kemudian...

Entah ini berkah atau kutukan, kehidupan seksual gue semakin liar dan menjadi-jadi. Sekarang, tubuh mulus gue benar-benar sudah menjadi bulan-bulanan anak-anak satu kosan. Saat mereka menancapkan batang kejantanan di lubang kenikmatan gue, sudah tidak ada rasa sakit sedikit pun. Lubang gue sudah menganga besar dan terlatih menerima berbagai bentuk dan ukuran rudal kejantanan pria. Gue kemungkinan juga sudah tidak memiliki sperma lagi. Kenapa demikian? Karena sudah tak terhitung berapa kali gue orgasme tiap harinya karena ada pejantan sange yang sedang menggarap bokong montok putih gue. Bahkan, saat tertidur, gue tidak sadar sama sekali saat gue sedang dientot. Setiap hari gue bangun, bukan cuma ada sperma di pantat gue, tetapi juga di selangkangan dan di sekitar batang kemaluan gue. Mulai bulan lalu, setiap gue orgasme, gue sudah tidak pernah mengeluarkan sperma. Cuma ada rasa geli-geli enak di batang kenikmatan gue saja. Sperma gue sudah habis tak bersisa karena terus keluar saat digarap habis bergantian oleh teman-teman satu kosan. Tidak ada penyesalan sedikit pun. Karena ini yang gue inginkan…

 Karena ini yang gue inginkan…

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ilustrasi: Harlan


Para pejantan di sini pun juga mulai merubah sikapnya ke gue. Awal-awalnya mereka memakai tubuh gue semata-mata sebagai tempat pembuangan pejuh mereka. Setelah dipakai, gue ditinggal seperti pelacur murahan dengan tubuh dan lubang penuh pejuh kejantanan mereka. Sekarang, gue mulai memiliki ikatan batin dengan kebanyakan dari mereka. Mungkin ini alami karena sudah tak terhitung lagi berapa kali kejantanan mereka berusaha menerobos lorong lubang pembuangan gue. Beberapa di antara mulai melumat bibir gue dengan lembut setelah memakai tubuh gue buat kepuasan kejantanannya. Beberapa lelaki lain juga sering meminta gue cuma untuk cuddle dan berciuman yang lama saja sampai mereka orgasme. Ada juga yang bahkan mau mengoral kontol gue dalam posisi 69 sampai orgasme meskipun tidak ada yang keluar dari batang peler pink bersih gue. Namun, gue melayani mereka semua tanpa pandang bulu. Diam-diam, gue sangat mendalami peran baru gue sebagai pemuas nafsu para kuli dan buruh bangunan di kos-kosan ini… Gue bangga bisa memberikan kenikmatan kecil di tengah kerasnya kehidupan mereka…

Gue sendiri sudah jarang sekali tidur di rumah. Bisa dibilang, gue cuma tidur di rumah saat ada Papa, Mama, atau kakak perempuan gue dan kakak ipar gue datang berkunjung di rumah. Selebihnya, gue memilih tidur di kosan gue yang sebenarnya sangat tidak layak dibandingkan tempat tinggal gue. Namun, di sana gue menikmati peran yang gue miliki. Gue bisa menjadi pria pemuas satu kosan!

KUMPULAN CERITA PANAS by Roberto GonzalesWhere stories live. Discover now