Hidup bukanlah perkara yang mudah untuk di jalani oleh sebagian orang.Salah satunya,Valeria Chloe Etherlyn.
Gadis toxic yang hidupnya sudah hancur sejak dirinya baru pertama kali bernafas di dunia.Terkadang,dia suka bertanya pada dirinya sendiri.Ken...
Di biasakan untuk nge-Vote sebelum baca.Gak susah kok,tinggal klik tanda ☆ udah gitu aja.
Gak berat-berat amat kok,apalagi ngabisin waktu.Semakin kalian banyak nge-Vote semakin antusias buat gue Update.
♡⃝ ʜᴇʟʟᴏ ◡̈ ☽
⋆ⓌⒽⒶⓉ'Ⓢ_ⓊⓅ
Ruangan yang semula di jadikan tempat membaca itu kini sudah berganti peran untuk di jadikan tempat persembahan.Ritual persembahan untuk membangkitkan arwah yang sudah tidak bernyawa keluarga mereka.
"Kok ritualnya kayak mau ngepet ya?"Bisik Ze dan di angguki oleh Rachel.Mereka berdiri di perpustakaan lantai atas sementara para vampir lainnya di lantai dasar.
Kenapa begitu?Karena takutnya mereka akan hilang kendali karena menghirup aroma darah yang sangat menyengat.Mereka juga tidak boleh pergi karena itu adalah salah satu persyaratan yang tertera di sana.
Karena itu,posisi mereka berdua kini telah di gantikan oleh sosok Yaowen dan Taki.Walaupun mereka bukan ras vampir,tapi mereka memiliki tenaga yang kuat untuk menahan aura persembahan tersebut.
Chloe meneguk salivanya kasar saat dirinya dan juga sang kakak kini berada di satu titik tengah sebuah lingkaran bintang yang terlukis dari darah manusia.
"Kau sudah menghafalnya?"Tanya Sihyuk,pria tua itu menatap khawatir kedua cucunya itu.Dia takut jika persembahan yang mereka lakukan akan gagal.
"Percepat ritualnya!"Sihyuk menghela nafas kasar lalu meninggalkan mereka berdua untuk kembali ke tempatnya.
Semua sudah siap,mereka berdua berdiri di satu titik yang sudah di tentukan.Beserta peti yang sudah di letakan di masing-masing sudut kubu.
Chloe melirik sosok di hadapan nya sebentar,sebelum menyala kan lilin yang ada di tengah-tengah mereka menggunakan sebuah korek api.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lo udah siap?"Dengan sekali tarikan nafas,Chloe mengangguk mantap.Walau awalnya ada sedikit keraguan,karena ritual tersebut bisa saja merenggut nyawa mereka semua.
"Mana tangan lo?"Chloe menyodorkan telapak tangannya,sementara sosok itu mengambil sebuah belati yang sebelumnya sudah mereka siapkan.
Dengan jantung berdegup,tangannya di tumpu dengan tangan sang kakak dengan belati yang di selipkan di tengah-tengah nya.
Sret
Sttt
Tes
Tes
Tes
Tetes demi tetes darah mereka berdua mengucur di atas panasnya api lilin yang menyala saat sosok itu menarik belati yang tadi dia selipkan.Membuat garis bintang sisi lilin dan garis bintang persembahan bersinar layaknya sinar api biru.
