Pelajaran berjalan dengan membosankan karna kelas masih bebas di hari pertama penerimaan siswa baru. Total ada 7 hari kelas kosong sebagai pengenalan terhadap lingkungan. Bedanya para murid di minta untuk mengeksplorasi dan berkenalan sendiri, tak ada campur tangan Guru karna Guru sedang sibuk mempersiapkan metode pengajaran baru setiap tahunnya. Tahun kemarin Jeno asli pernah mendengar bahwa itu adalah metode pengawasan, tak tau metode seperti apa yang akan di lakukan tahun ini.
Karna bell istirahat pun sudah berbunyi, jadi Jeno hanya duduk diam di kelas menyantap makanan dari dalam kotak bento yang dia bawa. Karna dia sudah sarapan, Jeno hanya membawa camilan sehat buatan tangan.
"Lo gak ke kantin?"
Jaemin yang hendak melewati Jeno berhenti sejenak.
"Hu?" Jeno mendongak tampak polos.
"Nono bawa bekal Na" senyum pemuda tersebut melengkungkan mata hitamnya.
Jaemin melirik sesuatu di dalam kotak bento milik Jeno dan sedikit berkedut. Mengapa ada Strawberry dimana-mana pada pemuda aneh ini? Lupakan saja.
"Oh" angguknya melangkah pergi.
"Jaem! Ayo kantin bareng" di pintu, Renjun berseru memanggilnya. Jaemin menghampirinya saat kepalanya mengangguk setuju.
"Lo kayanya deket sama Jeno?"
"Gak juga, mungkin karna kemarin sempat ngobrol dikit" jawab Jaemin acuh, keduanya berjalan di sepanjang koridor yang penuh dengan siswa siswi berlalu lalang.
"Lo gak sama Juno?" Tanya balik Jaemin.
"Dia udah duluan di ajakin temen sekelas tadi" Renjun menatap sekeliling, mencoba mengingat bangunan bangunan yang ada.
"Secepat itu dapat temen baru?" Alis pemuda menawan tersebut naik tampak heran.
"Kepribadiannya care sih, jadi mudah akrab"
"Lo kayanya deket sama dia" bukan pertanyaan, namun lebih seperti pernyataan yang keluar dari bibir Jaemin. Renjun terdiam sejenak, mencoba memikirkan apakah dia dekat dengan Juno ataukah tidak.
"Hummm... Mungkin... Lumayan" akhirnya Renjun menjawab dengan tak pasti.
"Oh"
Keduanya berhenti mengobrol setelah tiba di kantin, ruangan tersebut tampak penuh sesak, untungnya mereka mendapatkan meja di bagian pojok yang ternyata satu meja dengan Mark dan yang lain. Mungkin karna wajahnya akrab di Mansion, jadi mereka tanpa sadar berkumpul bersama.
"Gue denger Metode pengajaran tahun ini kolab sama SEBI, kemungkinan SEBI 01 yang gak jauh dari sini gak sih?" Jihoon mencomot makanannya sembari berbicara.
"Kolab?" Renjun mengerutkan alisnya kurang paham.
"Semacam gabungan mungkin" celetuk Jaemin menyeruput minumannya.
"Nah iya, gabungan. Pemerintah lagi cari cara buat ngembangin Seni baru-baru ini, itu rumor yang gue denger"
"Cih, kita jadi Siswa eksperimen" celetuk pemuda kulit gandum dengan datar.
"Tapi ini bagus, seenggaknya tahun ini gak akan terlalu sibuk belajar" ujar Mark menggeleng samar.
"Mark bener" Jihoon dan yang lain mengangguk setuju.
"Seni apaan emang?" Sosok tinggi berwajah manis bertanya dengan penasaran.
"Seni menghilangkan stress"
"Alah, lo yang stres iya"
"Ck, kali ini Seni hiburan" Jihoon memutar matanya malas melihat kedua sosok yang sudah hampir berdebat tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maintain Happiness In A Harem Stories
RandomBL Jeno Sub Harem Story Lee Jeno tak pernah memiliki emosi sejak kecil, dia tak perduli pendangan orang lain tentang dirinya juga sikapnya sampai saat dia tak sengaja mengalami kecelakaan dan meninggal, dia masuk dalam tubuh Lee Jeno, seorang tokoh...