23. Juno hilang

1.2K 183 7
                                    

Setelah berbicara panjang lebar selama hampir sehari penuh, ketujuh sosok yang duduk mengelilingi meja kopi tersebut mulai bangkit dan meregangkan tubuh untuk kembali sibuk pada kegiatan masing-masing.

"Gue sama Beomgyu beli makanan dulu, udah hampir malam soalnya" ucap Beomgyu yang tak sengaja melihat sinar senja dari balik jendela, menandakan bahwa hari akan segera usai.

"Oke, samain aja semua biar gak ribet" angguk Renjun membuka kopernya untuk menyiapkan baju.

"Um, kita pergi dulu" Yeonjun menarik Beomgyu yang tampak cemberut pergi. Yang lain mandi secara bergiliran dan mengenakan piyama, menunggu keduanya untuk kembali.

"Jen"

"Um?"

Jeno yang baru saja selesai mengeringkan rambutnya menoleh, menatap Jisung yang sedang menatapnya dengan tampang ragu.

"Ada cara buat ngelatih kemampuan...?" Tanya Jisung duduk di sisi tempat tidur dengan sedikit canggung. Mereka menyewa apartemen ini yang hanya memiliki tiga kamar, jadi mereka membagi kamar sesuai dengan di dorm sebelumnya.

"Um... Coba fokus dan rasain aja perbedaan di dalam diri kamu. Aku sendiri juga gak terlalu paham soal itu... Maaf Ji..." Ucap Jeno menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali dengan canggung. Jisung mengangguk-angguk mengerti mendengar ucapan Jeno, lagipula hal seperti ini jika tak mengalaminya sendiri tak akan tau bagaimana detailnya.

"Gue udah coba"

Tiba-tiba terdengar suara Renjun datang dari luar, keduanya menoleh dan menatap Renjun yang mengenakan piyama dengan handuk tergantung di lehernya, rambutnya tampak masih sedikit basah dan meneteskan air. Keduanya sedikit terdiam.

"Nih"

Renjun menunjukkan sebuah keran yang tampak di patah dari tempat asalnya.

"Wow, Hyung! Lo keren!" Seru Jisung tampak terlejut. Namun Jeno tiba-tiba mengerutkan keningnya. Tunggu dulu... Apa itu? Keran? KERAN AIR?!

"A-apa?! Renjun! Kamu ngerusakin keran air?!" Seru Jeno membelalakkan matanya ke arah Renjun dengan kaget. Yang di tatap mengangguk dengan santai.

"Renjun! Besok mau cuci muka sama gosok gigi dimana kalo gak ada keran?! Masa iya mau gosok gigi di bawah guyuran shower?!" Protes Jeno tampak sedikit shock. Seketika Renjun dan Jisung membeku secara bersamaan, seakan baru menyadari hal tersebut.

"EH? LAH IYA!!!"

.

"Area A udah di atasi"

Sosok berbaju hitam itu duduk di sofa di dalam ruangan kerja milik seseorang yang tengah dudik di kursi kerjanya, menatap layar komputer dengan tampang serius.

"Prof. J manggil lo ke tempat rahasia" ucap Pria yang sedang fokus pada layar Komputer nya tanpa menoleh sama sekali, tangannya bergerak di atas keyboard dan juga mouse.

"Hah?! Dih! Lo aja lah, gue gamau! Ngeri!" Sosok berbaju hitam itu tampak bergidik membayangkan akan bertemu Prof. J.

"Mending lo cepet pergi kalo gak mau jadi gumpalan darah" Pria di kursi kerja memutar matanya dengan malas. Membuat Pria berbaju hitam buru-buru bangkit dan pergi.

"Kalo gitu BYE!" seru Sosok tersebut dengan cepat menghilang. Sosok berbaju hitam itu pergi dengan taksi menuju tempat rahasia. Di tempat yang tidak di ketahui, dia masuk ke dalam sebuah lubang dan berjalan di sepanjnag lorong  bawah tanah yang gelap. Tak lama terlihat sebuah pintu logam yang tampak bersinar dan berkilau terang, setelah menunjukkan kartu identitasnya, pintu besi terbuka secara otomatis. Terlihat Seorang Pria yang tampak masih muda mengenakan jas putih Dokter duduk di kursi kebesarannya, sekitarnya penuh dengan benda-benda percobaan juga zat-zat yang berbahaya.

Maintain Happiness In A Harem StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang