Sepulang Sekolah, Jeno membatalkan janji dengan Dokter Sehun, dia takut masalah hatinya akan terbongkar, jadi lebih baik hati-hati setelah dia memikirkannya dengan baik. Jeno duduk di kursi belajarnya, mencatat dan berfikir lalu mencatat lagi. Mengingat waktu semakin habis, Jeno memilih untuk mempercepat Genre Sihir terlebih dahulu. Jadi dia mulai mencari cara untuk mengetahui kemampuan apa yang bisa di timbulkan oleh Hati yang diincar ini.
"Jeno! Nono!"
Jeno berjengit kaget mendengar suara keras yang ingin dia hindari ini. Dia meringis, menggigit ujung pena nya dengan gugup.
"Gimana ini... Haruto kenapa ke sini?" Gumamnya cemas, dia takut tak bisa bernafas jika berlama-lama dengan pemuda jangkung itu. Jeno menarik nafas dalam-dalam, bangkit dari kursinya dan berjalan keluar untuk membukakan pintu.
Ceklek...
"Akhirnya! Gila! Gue kangen banget sama pipi lo!"
Begitu pintu terbuka, sosok tinggi langsung menerjang Jeno dengan pelukan, wajah pihak lain di gosokkan dengan sangat gemas di pipi Jeno.
Jeno: ⁄(⁄ ⁄•⁄-⁄•⁄ ⁄)⁄
"W-Watana- M-maksudku Haruto... Lepasin dulu..." Jeno dengan kewalahan mencoba melepaskan permen karet berbentuk manusia ini. Dia menggunakan tangannya untuk mendorong wajah tampan pihak lain agar menjauh. Haruto dengan cemberut melepaskan Jeno, Jeno langsung menghela nafas lega. Tapi...
"T-Tunggu! Tunggu! Haruto -Akh!"
Bruk!
Jeno merasa seperti akan di perkosa dengan paksa jika begini. Haruto kembali memeluknya hingg terduduk di lantai berlapis karpet bulu.
Haruto memeluk Jeno dengan gemas, menguyel-uyel pipi chubbynya bahkan menggigit gemas pipi tersebut tanpa perduli wajah Jeno yang sudah berubah-ubah bentuk di tangannya.
Jeno: (╬⁽⁽ ⁰ ⁾⁾ Д ⁽⁽ ⁰ ⁾⁾)
Jeno yang sudah lelah hanya pasrah, dia merasa tubuhnya melayang karna terlalu pusing. Dia terbaring di lantai berlapis karpet bulu tanpa daya dengan Haruto yang snagat gemas padanya di atasnya.
"Kalian ngapain?"
Mendengar suara yang sangat di kenalnya ini, Jeno menoleh dengan lesu, mata bulatnya langsung bertatapan dengan mata mempesona milik Jaemin yang tampak... Dingin?
"Astaga! Gue gemes banget sama lo! Sial!" Seru Haruto mengacak rambutnya dengan frustasi. Jaemin melirik Haruto dengan dingin, tangannya mencengkeram kerah bagian belakang Haruto dan langsung melemparkan remaja jangkung itu ke samping.
"Akh!?" Seru Haruto terkejut karna tiba-tiba tubuhnya melayang dan berguling ke samping.
"Jaemin~"
Jeno menatap Jaemin dengan mata merah, seperti orang yang telah di aniaya. Melihat ekspresi wajah Jeno, tanpa sadar Jaemin menghilangkan aura dinginnya, dia membantu Jeno untuk berdiri dan merapikan pakaian remaja Chubby tersebut dengan lembut.
"Lain kali tendang aja selangkangannya Jen" ucap Jaemin dengan wajah serius.
"Eh, gila lo Jeman!" Seru Haruto bangkit dan menatap Jaemin dengan kesal. Namun Jeno mengangguk patuh seperti anak ayam yang bertemu dengan induknya.
"Baiklah!"
Jaemin tersenyum puas mendengar ucapan Jeno, Haruto langsung melongo melihat Jeno sangat menurut pada Jaemin.
"Jaemin kenapa ada di sini?" Tanya Jeno mengusap air mata yang sempat ingin jatuh di sudut matanya sambil menatap Jaemin.
"Gue mau ngajak lo makan siang bareng"
KAMU SEDANG MEMBACA
Maintain Happiness In A Harem Stories
RandomBL Jeno Sub Harem Story Lee Jeno tak pernah memiliki emosi sejak kecil, dia tak perduli pendangan orang lain tentang dirinya juga sikapnya sampai saat dia tak sengaja mengalami kecelakaan dan meninggal, dia masuk dalam tubuh Lee Jeno, seorang tokoh...