Kayana Adhigana.
Rajata Arya Danadipa, berani sumpah demi apapun kalau pria itu sungguh sangat membenci pemilik nama itu. Perempuan yang tidak pernah ia kenal sebelumnya, tau-tau masuk ke dalam kehidupannya dan secara ajaib menjadi istrinya sekaligu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalau ada yang lupa👆🏻☺️ Udah dapet spoiler dari masa depan😁 Selamat membacaa💕
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekalipun kamu telanjang, saya nggak yakin saya akan bernafsu pada kamu.
Sekalipun kamu telanjang, saya nggak yakin saya akan bernafsu pada kamu.
Sekalipun kamu telanjang, saya nggak yakin saya akan bernafsu pada kamu.
Mungkin karena sudah terlampau sering mendengar hingga mulai terbiasa mendengar kalimat bernada mengejek yang diucapkan Raja. Kayana tidak menangis sewaktu Raja kembali menghinanya dengan kalimat yang begitu menyakitkan.
Namun lucunya, sebaris kalimat singkat itu tidak berhenti berputar-putar di kepala Kayana bagaikan kaset rusak. Sehingga tanpa disadari, perkataan Raja telah mengganggu kegiatannya.
Beberapa kali Kayana kedapatan melamun saat Pramana mengajaknya bicara. Kayana juga tidak berselera menyantap makanannya, meski perutnya terasa lapar sejak siang tadi. Selesai makan malam, Kayana membiarkan ayah dan suaminya berbincang di ruang duduk, sementara dia berusaha menjauhi Raja dengan berbagai alasan.
"Aduh!" pekik Kayana sambil mendesis kesakitan ketika tanpa sengaja dia menyiram punggung tangannya dengan air mendidih sewaktu hendak membuatkan ayah dan suaminya minuman.
Raja yang lagi-lagi penasaran kenapa Kayana tak kunjung menampakkan diri, memutuskan untuk memeriksa kegiatan sang istri yang entah mengapa betah sekali menghabiskan waktu di ruang makan. Begitu Raja memasuki ruangan tersebut, jantungnya seakan diremas kuat sewaktu mendapati Kayana tengah berdiri termangu sembari meniup-niup punggung tangannya yang memerah.
"Astaga, Kay..." gumam penuh sesal sembari menghampiri Kayana.
Tanpa meminta izin, Raja memeluk bahu Kayana dan menggiringnya mendekati bak cuci piring, kemudian memegangi tangan istrinya yang hampir melepuh itu di bawah guyuran air.
Selain suara guyuran air, keduanya sama-sama diam dan tidak ada yang berniat membuka suara. Raja tengah memikirkan ucapannya yang keterlaluan sehingga membuat Kayana mengalami kejadian seperti ini. Sementara Kayana berusaha mengingat-ingat dosa besar apa yang sudah ia perbuat sehingga dia harus menanggung rasa sakit yang sekuat ini.