15

6.5K 459 30
                                    

Yang udah gak sabar pengen ketemu, jangan sungkan-sungkan melampiaskan rasa kangennya sama Mas Raja ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yang udah gak sabar pengen ketemu, jangan sungkan-sungkan melampiaskan rasa kangennya sama Mas Raja ya...

ihik 😂

✿✿✿

Demi mengabulkan permintaan sang istri, Raja bergegas meninggalkan ruang perawatan tersebut dengan langkah lebar yang terayun cepat. Perasaan bersalah yang sudah menyiksanya sejak semalam, telah digantikan rasa geram.

Wajahnya kaku dengan rahang yang mengeras. Telinganya memerah, sementara kedua tangan Raja terkepal kuat menahan amarah. Sambil memandangi sekitar dengan mata memicing tajam, Raja berupaya sekuat tenaga menekan emosinya, dan tetap mencari-cari di mana keberadaan Pujaan Hati sang istri.

Raja tahu dia salah. Dia amat menyadari kalau perbuatannya, sikapnya, ucapannya dan semua hal yang ia lakukan pada Kayana setelah mereka menikah adalah kesalahan. Tapi tetap saja, rasanya dia tidak bisa menerima kalau istrinya yang baru sadarkan diri usai melewati insiden mengerikan tersebut, langsung mencari laki-laki lain tanpa mau meluangkan sedikit saja waktu yang perempuan itu miliki untuk berbincang dengannya.

Begitu langkahnya berbelok menapaki koridor berikutnya, Raja yang tak kuasa mendengar tabuhan genderang emosi dalam dadanya, memilih berhenti. Tanpa mempedulikan beberapa orang di sekeliling yang mungkin akan menganggap sikapnya aneh, Raja menghadap ke dinding sembari mengusap wajahnya dengan kasar.

Raja marah sekali. Dia ingin mengamuk, memaki dan berteriak untuk melampiaskan segala emosi yang membakar hatinya. Tapi karena dia sedang berada di rumah sakit dan ia tidak bisa melakukan hal itu, Raja mengangkat tangannya yang mengepal, kemudian meninju dinding di hadapannya dengan kuat sambil bergumam. "Keterlaluan kamu, Kay."

"Sedang apa kamu?"

Alam semesta seolah sedang ingin bermain-main dengan perasaannya. Karena begitu Raja menengok ke arah suara, ia mendapati sosok pria yang ingin ia cari, tengah memandangnya dengan raut wajah kebingungan.

Raja pikir, Alatas sudah pergi dan sejujurnya ia berharap kalau pria ini tidak akan pernah muncul lagi. Namun harapan itu jelas mustahil terjadi. Mengingat ancaman yang diutarakan oleh Alatas kepadanya tempo hari, pria ini tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk merebut Kayana darinya. Dan sekarang, adalah kesempatan emas bagi Alatas. Raja sangat memahami hal itu.

"Yana, baik-baik saja, kan?"

Mendengar pria lain menyebut nama istrinya dengan begitu akrab, membuat Raja semakin murka. Tapi anehnya, di tengah-tengah gemuruh emosi itu Raja sempat mendengar kekehan kecil dari dalam hatinya. Suara tawa mencemooh, seolah sengaja ingin menertawakan dirinya sendiri.

Iya. Kalau dipikir-pikir, lucu sekali ya. Kenapa dia bisa merasa cemburu dan marah yang sehebat ini? Apa dia sungguh-sungguh menyukai Kayana Adhigana?

Tak kunjung mendapat jawaban dari Raja, Alatas menggeleng tipis, berniat melangkah pergi. Namun tepat sebelum Alatas sempat bergerak, lengannya sudah dicengkeram kuat oleh pria yang sejak tadi hanya memandanginya tanpa bicara.

Setelah MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang