23

6.2K 476 34
                                    

Tok Tok Tok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tok Tok Tok

Semenjak Kayana membuka kelopak matanya belasan menit yang lalu, perempuan muda yang masih duduk di tempat tidur itu sudah bersiap-siap untuk menyambut kedatangan sang suami dengan memperbaiki rambutnya serta membersihkan berbagai sudut di wajahnya.

Tak hanya wajah dan rambut saja, bibir Kayana bahkan sudah melengkung membentuk senyuman kecil untuk menyapa kehadiran Raja yang selama dua bulan ini selalu ia pandangi dengan wajah sinis.

Cklek

Namun setelah melihat seseorang yang baru saja membuka pintu kamarnya, senyuman Kayana memudar secara perlahan. Wajah tampan pria muda berusia 26 tahun yang selalu menyapanya di pagi hari itu, telah digantikan dengan raut wajah ramah ibu setengah baya milik Mbok Suti.

"Pagi, Non." sapa Mbok Suti seraya memasuki ruangan luas tersebut.

"Mas Raja kemana, Mbok?" tanya Kayana tanpa basa-basi.

Mendengar pertanyaan tersebut, Mbok Suti kontan tersenyum penuh arti. Mbok Suti ikut senang karena setelah berusaha mati-matian untuk mengambil hati sang Nona selama lebih dari dua bulan, akhirnya, Tuan Muda itu berhasil menarik perhatian Kayana. Sangat disayangkan Raja tidak bisa melihat wajah kecewa yang diperlihatkan oleh Kayana saat ini.

"Den Raja sudah berangkat pagi-pagi sekali, Non. Tapi Den Raja nggak lupa loh, minta saya mengantarkan susu ini buat Non Yana." kata Mbok Suti sembari meletakkan satu gelas susu tersebut di atas nakas yang berada di samping tempat tidur Kayana.

"Oh..." Kayana manggut-manggut mencoba memahami kesibukan Raja, meski hatinya sedikit kecewa.

"Oh ya, Non. Hampir saja saya lupa." Mbok Suti menatap ke arah Kayana, dan mendapati wanita muda di sebelahnya itu sudah menatapnya dengan senyum antusias.

"Apa, Mbok?"

"Den Raja juga pesan kalau hari ini Den Raja pulang lebih siang, karena mau nganterin Non ke rumah sakit. Den Raja juga bilang kalau Non Yana jangan lupa sama obat batuknya. Memangnya Non batuk?"

Usai mendengar Mbok Suti menyebutkan tentang obat batuk, bola mata Kayana membulat secara otomatis, sebelum wanita muda itu menundukkan wajah sambil tersenyum malu-malu. Sekarang, pria itu bahkan tidak ragu-ragu menggodanya melalui orang lain. Betul-betul pria yang gemar berbuat sesuka hatinya.

"Malah senyum-senyum." cetus Mbok Suti dengan kekehan jahil.

"Apa sih, Mbok ini." Kayana menarik selimut untuk menutupi wajahnya yang sudah merona malu.

Mbok Suti tertawa renyah sambil menggelengkan kepalanya keheranan sebelum berucap. "Diminum ya, Non. Setelah itu saya bantuin mandi. Jangan lupa dandan yang cantik. Biar nanti setelah pulang dari rumah sakit bisa langsung jalan-jalan."

Kayana menurunkan selimut yang menutupi wajahnya, lalu menatap Mbok Suti dengan sorot mata penuh harap. "Mbok, aku punya baju yang bagus nggak ya?"

"Banyak, Non!" Mbok Suti mengibaskan tangan meyakinkan. "Tenang, mau pakai baju apa pun, Non Yana tetap cantik di mata Den Raja."

Setelah MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang