47. Satu Kata 'Bahagia'

3.8K 473 16
                                    

"Aku bahagia" dua kata itu keluar dari mulut Lili ketika Lala membawa wanita itu menjauh untuk bicara empat mata saja dengannya. Karena kaget dengan apa yang dilihat matanya, Lala sampai melupakan kesopanannya pada orang lain yang berada satu meja dengannya untuk acara makan bersama itu dan hanya menarik Lili menjauh untuk meminta penjelasan tentang situasi tak biasa yang tertangkap matanya itu. Lala menatap Lili lekat-lekat memastikan jika wanita itu berbohong dengan ucapannya. Meskipun sejujurnya Lalapun tidak bisa membedakan mana wajah berbohong atau wajah jujur, tapi melihat binar di wajah Lili, Lala merasa mungkin Lili memang sedang bahagia sekarang karena binar itu tidak pernah hadir sebelumnya saat Lili memperkenalkan pasangan-pasangannya sebelumnya.

Bagi Lala, Lili bukan hanya sekedar teman, dia sudah seperti saudara kandungnya sendiri. Lala tidak mau Lili lagi-lagi tersakiti karena salah memilih pasangan. Hubungan asmara Lili memang privasi wanita itu dan dari dulupun Lala tidak pernah mencampurinya. Tapi, dulu dia akan selalu ada untuk Lili, menjadi tempat bersandar dan tempat Lili menumpahkan semua unek-unek juga rasa sakit hatinya karena pasangan. Bahkan mereka bisa berbagi cerita hingga semalam suntuk tentu saja ditemani cemilan juga. Sekarang keadaannya berbeda, bukan berarti Lala tidak bersedia untuk berada disisi Lili seperti biasanya, tapi sekarang mereka tinggal terpisah, kan bisa bahaya jika Lili patah hati parah dan tinggal sendirian. Aduh amit-amit pokoknya, Lala tidak ingin memikirkannya apalagi mengingat bagaimana Lili pernah terpuruk dulu karena ditinggal pacar lalu disusul ditinggal anak yang dikandungnya.

"I'm fine La, untuk saat ini dan mudah-mudahan hingga kedepannya aku akan merasakan bahagia ini." Ucap Lili, wanita yang terlihat berpakaian lebih sopan dari biasanya itu meraih tangan Lala dan menggenggamnya. Dengan senyumannya Lili memberikan keyakinan pada Lala untuk percaya padanya.

Lala tidak yakin mendengar ucapan Lili, tentu saja mana mungkin Lala percaya ketika pria yang Lili bawa adalah Morega. Tidak salah, Morega yang dimaksud disini adalah Morega yang sama dengan Morega yang bertahun-tahun lalu meninggalkan Lili demi menikahi wanita lain. Lala tidak yakin Lili bisa bahagia kembali bersama orang dari masa lalu yang pernah melukainya sangat dalam. Lala tidak tahu kenapa bisa Lili memilih untuk kembali pada Morega setelah apa yang dia lalui karena pria itu. Lala ingat bagaimana bucinnya Lili pada Morega dulu, apa mungkin dia akan sebucin dulu lagi.

Lala mengingat lagi bagaimana Morega yang tidak tahu malu terus menerus datang untung mendapatkan maaf dari Lili. Dulu saat mereka serumah, Lala yang selalu menghadapi Morega dan membawa buah tangan yang Morega bawa. Mungkin sikap tidak tahu malu Morega berlanjut saat Lili tinggal sendiri dan akhirnya Lili luluh oleh pria itu.

"Belive me, I'm happy now..." ucap Lili. Wanita itu menggenggam tangan Lala, tentu Lilipun pasti paham akan kekhawatiran Lala. Diapun awalnya tidak yakin akan kembali pada Morega, tapi perjuangan pria itu juga kelucuan putrinya membuat Lili mau mencoba memberi kesempatan pada Morega. Sejujurnya dia juga tidak yakin apa ini benar yang dia inginkan atau tidak. Jujur saja setelah Lala menikah, Lili merasa kesepian. Biasanya hampir 24 jam mereka menghabiskan waktu bersama, sekarang keadaannya berbeda dan Lili cukup tahu diri untuk tidak mengganggu Lala dengan keluarga yang baru dibangunnnya. Hubungannya yang terakhir, ah itu tidak bisa disebut hubungan karena bersama seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya, sungguhlah tidak menyenangkan.

Kembali dengan orang yang berasal dari masa lalu, itu bukanlah hal mudah. Kata orang kembali pada mantan itu seperti membaca kembali buku yang sudah selesai dibaca, yang pasti sudah tahu akhirnya. Bagi Lala, kembali kepada orang yang berasal dari masa lalu, untuk saat ini mungkin menjadi langkah yang tepat. Lala bahagia dengan keluarganya sekarang, apalagi melihat Brian yang sangat senang dengan kehadiran ayahnya. Arian berubah sangat banyak dari Arian yang dia kenal dulu. Lagipula perpisahan mereka dulu juga bisa dibilang bukan kesalahan Arian sepenuhnya, sejak awal mereka memang tidak memiliki komitmen apapun. Sedangkan kehadiran Brian, itu adalah acident yang tidak terduga. Lagipula mereka juga belum saling cinta satu sama lain jadi kepergian Arian meninggalkannya tidak bisa dibilang sebuah pengkhianatan

Kasus Morega tentu sangat berbeda dengan kasus Arian, Lili dan Morega menjalin cinta secara sadar dan mereka sudah menjalin hubungan terlalu jauh. Morega yang meninggalkan Lili saat status mereka berpacaran jelas sebuah pengkhianatan. Okay, alasan Morega untuk meninggalkan Lili memang bukan karena wanita lain atau perselingkuhan. Tapi, tetap saja meninggalkan kekasihmu karena permintaan orang lain, tentu saja membuktikan jika dia bukan tipe kekasih yang akan memperjuangkanmu. Untuk apa memiliki kekasih yang tidak benar-benar memperjuangkanmu?

"Mom... kapan acara makannya mulai sih? Pelayannya sudah terus-terusan melihat kita karena kita gak pesen-pesen makanan. Papa bilang harus nunggu mommy sebelum kita pesen. Come on mom, ini bukan restonya mommy, jd ayo cepetan jangan lama-lama ngobrolnya." Brian datang menyusul ibunya dan langsung mengungkapkan keluh kesahnya. Salah satu yang berubah setelah Brian memiliki ayah yah begitu, anak itu lebih blak-blakan dan bicara lebih panjang dari biasanya.

"Okay...okay mommy dan aunty segera datang." Ucap Lala segera mengikutim langkah putranya.

Sudah bisa ditebak betapa tidak nyamannya suasana di meja makan yang berisi 4 orang dewasa dan dua anak-anak itu. Tentu saja hanya orang dewasa yang merasa tidak nyaman karena anak-anak asyik dengan makanan mereka. Acara makan siang yang tadinya direncanakan sebagai acara temu kangen yang menyenangkan berubah menjadi acara makan siang yang tegang. Menu pasta dan teman-temannya yang jadi ciri khas makanan italia yang harusnya lezat menjadi susah dicerna. Arian yang tadinya bermaksud membangun atmosfire baik diantara mereka membuat atmosfire justru semakin buruk karena ketidakpandaian pria itu berbasa basi.

"Makan berempat begini bikin inget masa SMA." Celetuk Morega yang langsung ditatap tidak setuju oleh ketiga orang dewasa yang berbagi meja dengannya. Sedangkan anak-anak asyik dengan pitza dan ponsel pintar mereka masing-masing.

Sekedar flashback, saat Lili berpacaran dengan Morega justru mereka jarang jalan bersama karena Morega tipe anak laki-laki yang tidak mau bergaul dengan laki-laki setengah matang, seperti Arian dulu. Bahkan Morega dengan terang-terangan mengatakan tidak nyaman dengan kehadiran Arian 'versi centil' saat mereka nongkrong bersama. Justru setelah kepergian Arian dan kelahiran Brian barulah mereka sering nongkrong bersama. Nampaknya otak Morega sedikit kacau mengurutkan peristiwa hingga membuat atmosfire yang sudah kaku itu semakin kaku.

Sadar akan kesalahannya, Morega berdehem tidak nyaman dan menatap tidak enak pada Arian yang cuek saja dan sibuk dengan makanannya. Nampaknya hidangan utama yang disajikan restoran ini sangat sesuai dengan lidah Arian sehingga pria itu begitu anteng menyantap menu makanan keduanya. Biasa, makan ala orang eropa, Arian pasti makan dengan tiga babak, makanan pembuka, makanan utama dan terakhir makanan penutup.

"berjanjilah satu hal padaku." Ucap Lala setelah beberapa menit wanita itu berpikir sambil menatap Lili dan Morega bergantian.

"Jangan tinggalkan Lili sendirian lagi, jika kamu tidak bisa menemani Lili lagi, antarkan dulu dia padaku baru pergi. " Ucap Lala terdengar serius pada Morega, yang berhasil membuat Lili terharu. Lili berasa jadi anak gadis yang akan dilepas orangtuanya pada pasangannya. Sedangkan Lala, dia tidak ingin apa yang terjadi pada Lili dulu terulang kembali, baginya cukup sekali sahabatnya itu pernah terpuruk oleh seorang pria, Lili tidak boleh merasakan yang kedua kalinya, apalagi oleh pria yang sama.

Begitulah arti dari sebuah persahabatan jika kita menganggap ikatan itu berharga. Sahabat ikut merasakan rasa sakit yang dirasakan sahabatnya, dan tidak ingin melihat sahabatnya terluka apalagi sengaja dilukai seseorang.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

10 YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang