12. Pembukaan Kembali Lele Goreng Lala

12.2K 2.1K 97
                                    

"Selamat datang di re opening Lele goreng Lala." Sapa Lili pada pelanggan yang terus berdatangan. Hari ini pembukaan kembali Lele goreng Lala pusat. Seperti gerai yang menjual makanan lainnya, lele goreng Lala juga memberikan diskon untuk hari ini hingga seminggu ke depan. 10% untuk menu lama dan 20% untuk menu baru. Beruntung tempat lele goreng Lala yang selesai di renovasi ini lumayan luas. Meskipun banyak pelanggan berdatangan, tempat masih muat.

Pembukaan di mulai dari jam 10 pagi tadi, yang dihadiri oleh puluhan anak yatim juga ustadz yang memipin doa untuk kelancaran usaha mereka. Beberapa tamu undangan juga ikut hadir, seperti Marsha dan timnya Edgar yang berperan penting dalam renovasi tempat itu. Semua yang menjadi pekerja di berbagi cabang juga pekerja di tambak ikut hadir. Jangan lupakan juga beberapa kenalan termasuk kenalan semasa SMA mereka, yang baru saja berkomunikasi lagi dengan mereka selepas Lili ikut reuni akbar tempo hari. Ada juga teman sekolah Brian beserta orangtua mereka yang tinggal di lingkungan yang sama dengan Lala.

Acara sudah inti pembukaan sudah selesai sebelum makan siang, kini tinggal beberapa kenalan dekat saja yang masih tinggal. Karena pelanggan mulai banyak yang datang, Lala memindahkan tamu ke lantai tiga. Di lantai tiga ada semacam ruang konfrensi dan beberapa ruang VIP yang di khususkan untuk pelanggan yang menyewa untuk kepentingan meeting. Itu sebenarnya ide Edgar, dan karena Edgar arsiteknya, Lala ikut saja dengan design yang Edgar kemukakan.

"Terima kasih untuk semuanya." Ucap Lala pada Edgar yang akan berpamitan untuk bertemu klien di ruang VIP di tempat itu juga.

"Sama-sama." Ucap Edgar dengan senyum 100 wattnya. Sulit ternyata untuk melawan pesona pria 30 tahunan itu. Meskipun pesona Edgar tidak bisa dimiliki tapi pesonanya tetap memberikan kesegaran mata.

"Saya ke ruang VIP dulu, mengajak klien untuk melihat langsung hasil karya kita, memberikan kontribusi lebih positif." Ucap pria itu seraya pergi menuju ruang VIP yang berada di sebrang ruang konfrensi.

Setelah Edgar masuk ke ruang VIP, Lala kembali masuk ke ruang konfrensi yang diisi teman-temanya semasa SMA dulu. 11 tahun tidak bertemu, membuat banyak perubahan pada teman-temannya. Ada yang sudah menjadi emak-emak dengan anak-anaknya yang kelewat aktif, ada juga yang masih single.

"Sini dong, si ibu hajat, sibuk bener." Ucap Netta. Semasa SMA Netta memiliki tubuh hitam manis dengan tubuh terlanjur langsing. Jangan lupakan rambut wanita itu yang selalu di potong pendek. Netta sekarang terlhat lebih putih dengan tubuh lebih berisi. Rambut wanita itu juga dibiarkan panjang. Katanya sekarang dia bekerja sebagai manager di perusahaan ekspor impor. Dari tampilan dan pakaian yang di kenakan wanita itu, terlihat jelas jika dia berada di lavel high.

"Biasa kalau ibu hajat, emang kagak bisa harus ke sana kemari." Komentar Tasya.

"Iya deh yang paling paham, kan kerjaan situ jadi pribumi yah." Kali ini Marsha ikut komentar.

"Emang kerjaan si Tasya apa?" Tanya Windy, wanita yang masih terlihat sama imutnya dari 11 tahun lalu ikut berkomentar. Sepertinya Windy itu tipe super mom, dia bawa ke tiga anaknya ke sini dan disela-sela ngobrol dengan teman-temannya, wanita itu masih memomong anaknya.

"EO, si Tasya sama suaminya punya EO." Sekarang Tiwi yang menjawab. Wanita yang dulunya tomboy sekarang sudah hijrah dengan pakaian muslim yang menutupi tubuhnya. Wanita yang dulu di sebut tertukar dengan Arian itu, terlihat lebih anggun sekarang.

"Pantesan semangat banget ngurus reuni akbar." Ucap Lala ikut berkomentar. Wanita itu duduk di salah satu kursi. Dan seperti biasa, teman lama bertemu tentu saja obrolan nostalgia terus terjalin diantara mereka. Apalagi setelah Lili juga ikut bergabung. Obrolan semakin seru membahas kesana kemari, dan tawa renyah terus berderai.

10 YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang