40. Apapun Masalahnya, Yang Salah Tetap Arian

9.8K 1.7K 87
                                    


Lala mencintai putranya dengan sangat, jadi tidak mungkin dia memarahi baby bala-balanya, meskipun mendadak darah Lala naik hingga membuat kepalanya pusing. Pernikahan surprise, sungguh absurd sekali orangtua Arian itu. Ibu satu anak itu belum pernah menikah dengan persiapan yang baik dan benar, masa iya sekarang dia harus nikah dengan cara surprise sih, mana dengan bapak mantan lagi nikahnya.

"Mommy gak marah kan sama Brian?" tanya Brian dengan mata polosnya, yang membuat ibunya tidak punya pilihan selain menggelengkan kepalanya. Anaknya Arian ini sepertinya sudah belajar banyak selama 10 tahun hidupnya, termasuk cara meloloskan diri dari amarah sang ibu.

"Brian minta maaf... Brian Cuma mau lihat mommy bahagia dengan pasangan mommy... karena mommy gak punya pacar, Brian pikir mommy masih menunggu papa. Brian mau tinggal sama mommy dan papa seperti anak-anak lain, tapi kalau mommy gak mau, Brian ikut mommy aja selamanya, dan kita tinggal berdua saja, bertiga sama tante Lili kalau tante Lili juga mau ikutan." Ucap Brian memeluk ibunya. Kata-kata yang Brian ucapkan memang terdengar mengharukan, tapi jika dipahami ulang, artinya sama dengan Brian mau Lala dan Arian kembali bersama, jika Lala tidak menerima Arian, maka dia akan tinggal selamanya dengan Brian saja. Catat, tinggal berdua saja dengan Brian, alias menjadi janda tanpa batas waktu.

**************

Sebuah keajaiban, Lala meminta Arian untuk bertemu duluan, karena biasanya Arian yang selalu datang duluan ke rumah Lala bahkan mendapatkan julukan jalankung yang datang tak diundang, pulang tidak diantar. Sayangnya, uporia Arian karena diajak Lala bertemu duluan sepertinya harus segera ditelan bulat-bulat.

Lala berpenampilan berbeda kali ini, wanita yang biasanya berpakaian warna soft dengan vibe ala pemeran utama di drama korea, berubah kali ini. Wanita itu mengenakan baju warna hitam dengan riasan mencolok ala pemeran sinetron antagonis dengan lipstick merah kelewat menyala untuk wanita berkulit putih macam Lala. Sebelum berangkat tadi, Lili sampai terjengkit kaget karena tampilan all out ala antagonis Lala hari ini. Meskipun banyak mata yang menatap aneh ke arahnya, tapi Lala tetap percaya diri menunggu Arian di coffee shop tak jauh dari kantor pria itu.

Lala sengaja memilih tampilan ini untuk bertemu dengan Arian untuk mengintimidasi pria itu. Dipikirkan berulang kalipun ide pernikahan surprise yang Brian katakan itu, Lala tetap tidak bisa menerimanya. Tidak bisakah dia menikah dengan cara wajar saja, jatuh cinta dengan cara alami, dilamar, lalu menikah dan menghadapi persiapan pernikahan yang sibuk, dibumbui pertengkran-pertengakaran dengan pasangannya. Sengaja Lala memilih tempat yang jauh dengan tempatnya berbisnis sebagai tempat bertemu. Antisipasi dia kehilangan kendali, terkadang Arian kelewat lemot jika diajak bicara dan berpotensi membuatnya darah tinggi. Tempat asing untuknya, adalah tempat paling aman sekalipun dia mengamuk dan berbuat hal memalukan.

"Kenapa kamu berdandan seperti itu?" tanya Arian langsung, ketika pria itu duduk tepat di hadapan Lala.

Arian sepertinya tidak belajar menjadi pria yang baik dan benar, meskipun pria itu sudah dua kali memiliki istri perempuan, dan satu kali memiliki pacar laki-laki. Mengkritik dandanan perempuan di menit pertama pertemuan sama dengan mengajak perang.

"Aku tidak memanggilmu kesini untuk mengkritik dandananku." Ucap Lala sinis dengan lirikan mata tajam yang sama sekali tidak menakutkan, mengingat mata Lala sama sekali tidak memiliki aura antagonis.

"Baiklah, aku minta maaf, jadi apa yang membuatmu ingin menemuiku?" tanya Arian memilih mengalah, tapi membuat kesalahan selanjutnya dimata perempuan, karena permintaan maaf Arian sama sekali tidak terdengar tulus.

Karena Lala sudah dewasa dan merasa dirinya bukan tipe wanita ribet, dia memilih untuk mengabaikan kesalahan Arian, dan langsung bicara pada intinya saja. Lala tipe mudah teralih, bisa gawat jika pembahasan mereka tidak menemui titik akhir hari ini.

10 YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang