KEMBALI

822 108 6
                                    

Brakkk

Terdengar suara pintu didobrak oleh sesorang. Dua orang bawahan tadi langsung berbalik kaget melihat siapa yang datang.

"Vampir sialan kenapa kamu bisa masuk." Ujar salah seorang bawahan.

Tanpa basa-basi Riki langsung melawan dua orang itu, dengan kekuatan penuhnya tidak susah bagi Riki untuk menumbangkan dua lawannya.

Kemudian atensi Riki beralih pada pria besar dihadapan Jungwon. Pria tersebut menghentikan aktifitasnya dan beralih pada Riki.

"Berani juga kau mengganggu kegiatanku, dasar sialan."

"Sialan katamu, kau itu yang bajingan, hanya berani menangkapku disaat aku sedang lemah-lemahnya." Ucap Riki tersenyum remeh.

Tanpa basa-basi terlalu lama dua orang itu langsung terlibat perkelahian. Pria besar itu langsung tak tanggung-tanggung mengeluarkan kemampuannya dan langsung menyerang titik lemah Riki.

Riki tersenyum remeh, ia tak akan bisa dibodohi dengan cara yang sama untuk kedua kalinya. Sejak menghisap darah Jungwon, Riki merasa ada yang berbeda dengan tubuhnya. Kekuatannya seakan melimpah begitu saja membuat Riki senang tak karuan. Tapi ada juga yang Riki tidak suka.

Riki mengeluarkan seluruh tenaganya untuk memukul perut pria dihadapannya hingga pria tersebut terhembas menabrak tembok dibelakannya. Bahkan tembok itu juga ikutan hancur karena kekuatan Riki yang tidak sedikit.

Riki tersenyum menang, pria tersebut sudah kalah tak sadarkan diri.

Kini atensi Riki beralih pada Jungwon, Jungwon masih menangis terisak sambil menutupi bagian tubuhnya yang terekpos dengan pakaiannya yang sudah rusak.

Riki berinisiatif mengambil pakaian salah satu penjaga yang tadi dikalahkannya kemudian memakaikannya pada Jungwon.

"Riki..., kamu datang." Jungwon masih terisak.

"Hmmm, ayo pergi dari sini." Ucap Riki, kemudian ia jongkok membelakangi Jungwon, mengisyaratkan Jungwon untuk naik ke punggungnya. Jungwon hanya menurut.

Riki membawa Jungwon pergi dari tempat tersebut, Jungwon digendongan Riki masih saja menangis, Jungwon merasa kotor karena pria tadi benar-benar melakukan hal yang tidak senonoh. Riki yang merasa Jungwon masih menangis dan melihat kejadian tadi membawa Jungwon ke sungai. Ia mendudukkan Jungwon di sebuah batu di tepi sungai agar Jungwon bisa membasuh tubuhnya.

"Jika kamu merasa menjijikan basuhlah tubuhmu, aku akan mencari makanan, kau tampak kacau dan juga pucat." Ucapnya dingin, namun tersirat rasa khawatir dari wajahnya. Setelah itu Riki langsung meninggalkan Jungwon sebentar.

Riki Kembali dengan beberapa buah ditangannya dan memberikannya pada Jungwon. Jungwon menerimanya dengan senyum kecil di wajahnya. Meskipun ia masih bersedih atas hal yang menimpanya, jujur saja Jungwon merasa lapar karena dua hari belum makan.

Riki tidak banyak berbicara, begitu juga Jungwon yang merasa canggung karena pertemuan pertama mereka yang tak berkesan baik.


SHORT CHAPTER,,, SEMANGATIN PENULIS DONG,

VOTE DAN KOMEN YA

FATE THREADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang