Setelah kejadian mengharukan itu, semuanya berbincang-bincang. Sunghoon menceritakan keluarganya yang hidup damai pada awalnya, hingga ia mendengar kabar dari kerajaan Hyacinth, kerajaan nya Heeseung sedang terjadi perebutan tahta. Seharusnya yang menjadi raja berikutnya adalah Heeseung namun sepupunya yang tidak terima melakukan segala cara agar Heeseung bisa lengser. Kabar terakhir yang Sunghoon tahu, Heeseung telah mati karena kalah bertarung dengan sepupunya.
Selang beberapa waktu kemudian, raja baru kerajaan Hyacinth yang mulia Soobin tiba-tiba datang kerumah Sunghoon beserta para pengikutnya untuk menyuruh keluarga Sunghoon mengabdi pada kerajaan.
Namun ayah Sunghoon yang independent sejak dulu memutuskan hidup dengan keluarganya sendiri menolak mentah-mentah perintah raja.
Alhasil sang raja marah dan mengutus penyihirnya untuk mengutuk anak terbungsu dari keluarga Sunghoon. Sang raja berjanji jika orang tua Sunghoon mau mengabdi pada kerajaan maka mereka akan membebaskan kutukan adik Sunghoon. Tapi nyatanya bartahun-tahun mengabdipun kutukan adik Sunghoon tak kunjung dibebaskan. Sekarang ini Sunghoon hanya hidup berdua dengan adiknya karena kedua orang tuanya yang harus mengabdi pada kerajaan.
Setelah mendengarkan cerita Sunghoon, Jay kemudian menceritakan kisahnya. Jay adalah seorang vampir pengelana. Ia sangat menyukai kebebasan, belajar mengenai sesuatu yang baru dengan mengelana. Hingga suatu saat ia bertemu dengan seseorang bersama temannya, orang itu mengerutu kalo ia bisa menjadi raja, kalo ia akan menguasai dunia dan membuat kerajaan besar yang diinginkannya.
Jay tertawa mendengarnya, Jay kira orang itu suka sekali menghayal, karena Jay lihat orang tersebut hanya memakai pakaian biasa, ia kira mereka itu adalah vampir biasa, hingga Jay mendengar orang yang ditertawainya itu mengatakan sesuatu, "Kau bisa menguji kekuatanmu padanya Taehyun."
Seseorang yang dipanggil Taehyun itu mengangguk dan secara tiba-tiba mendekati Jay yang tengah lengah. Entah selanjutnya apa yang terjadi Jay tidak begitu ingat. Jay tersadar kembali saat tengah malam, saat cahaya rembulan menyinarinya. Ketika cahaya itu redup Jay tidak akan tersadar dan tidak mengenal dirinya sendiri. Saat tersadar Kembali orang-orang mengatainya monster.
Jay juga dikutuk, namun kutukan itu hilang saat dirinya tak sengaja menggigit Jungwon. Jungwonlah orang yang menyelamatkan Jay. Itulah pertemuannya pertama kali dengan Jungwon yang saat itu sudah bersama Riki.
Riki lalu menjelaskan pada Jay jika Jay telah meminum darah Jungwon maka Jay juga sudah terikat dengan Jungwon seperti dirinya. Jungwon memiliki darah penyembuhan namun juga mengikat.
Perjalanan mereka bertiga berlangsung hingga Jungwon menemukan Heeseung didasar danau. Heeseung juga sama dikutuk oleh Soobin. Jungwon juga lah yang membebaskan Heeseung dari kutukannya. Jelas Riki yang menjadi saksi bagaimana Jungwon seperti orang gila mencari seseorang tak kasat mata disekitar danau.
Sunghoon dibuat kagum oleh cerita mereka, terutama Jungwon yang telah banyak menyelamatkan teman-temannya dari penderitaan. Bagaimana sosok mungil sangat berjasa dalam hidup teman-temannya dan nasib adiknya.
Sunghoon ingin lebih mengenal sosok Jungwon, ia harus bisa membuat Jungwon dan teman-temannya sedikit lebih lama dirumahnya.
"Kalian bisa menginap lebih lama disini, cuaca diluar masih tidak mendukung." Ujar Sunghoon berharap Jay dan Riki mau menetap.
Riki dan Jay memandang satu sama lain, hingga atensi mereka semua beralih pada kedatangan Sua.
"Jungwon, main yukkk." Sua langsung menghambur memeluk Jungwon.
"Sua juga pasti akan lebih senang karena memiliki banyak teman." Imbuh Sunghoon.
"bagaimana Jungwon apa kamu mau lebih lama disini?" tanya Riki meminta pendapat Jungwon.
"Jika Jay dan Riki tidak tergesa-gesa Jungwon masih mau disini, sekalian Tuan Heeseung juga harus memulihkan dirinya terlebih dahulu." Jawab Jungwon.
Jay dan Riki mengangguk paham.
Sunghoon tersenyum tipis mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE THREAD
FantasyJungwon dengan takdirnya yang harus mengembalikan kedamaian dunia. HOMOPHOBIC GO AWAY Diharap bijak dalam membaca. Murni imajinasi saya tanpa ada keinginan menjiplak karya orang lain.