KUTUKAN KETIGA

769 94 0
                                        

"Jay ini dimana?" tanyanya dengan suara serak.

Jay mendekat, tersenyum lembut pada Jungwon. "Kami menemukan rumah seorang vampir, jadi kami meminta pertolongan darinya."

Pintu kamar terbuka, Riki datang dengan membawa segelas air hangat untuk Jungwon. Riki yang melihat Jungwon sudah sadar tersenyum senang dan segera memberikan gelas itu untuk diminum Jungwon.

"Syukurlah kau sudah bangun."

Hening sesaat, hingga Jungwon teringat apa yang telah terjadi. Jungwon ingin kembali menangis, namun tangan Riki langsung mengusap air mata Jungwon yang hendak turun.

Sedangkan Jay mengelus rambut Jungwon. "Heeseung sudah sadar, ia akan segera meminta maaf kepadamu." Ucapnya mencoba menenangkan Jungwon.

Jungwon hanya mengangguk, sebisa mungkin Jungwon tidak menangis dihadapan kedua temannya yang sangat menyayanginya itu.

Hingga beberapa saat Jay memberitahu Riki jika Jungwon harus istirahat agar cepat pulih. Dan kemudian keduanya meninggalkan kamar Jungwon.

Sebelum mereka pergi, Riki berpesan agar Jungwon segera tidur karena hari sudah malam. Jungwon hanya mengangguk menurut.

Jungwon menutup matanya mencoba untuk tertidur, namun tidak bisa. Ia hanya guling-guling tidak jelas diatas ranjang.

Jungwon mencoba terlelap namun bukannya mimpi yang datang menghampirinya, melainkan suara seorang wanita yang berteriak meminta tolong.

"Kak Sunghoon aku takut, tolongin sua hiks, disini gelap. Sua tidak suka disini. Sua takut.."

Jungwon lagi-lagi membuka matanya , suara itu masih terdengar, Jungwon bahkan mencubit dirinya sendiri memastikan apakah ini mimpi atau tidak. Tapi rasa sakit dari cubitannya menyadarkan kalau ini bukan mimpi.

Suara meminta tolong itu mengingatkan Jungwon pada Heeseung. Heeseung yang juga ketakutan karena gelap terkurung dalam danau. Jungwon ingin menghiraukan suara tersebut, tapi hatinya terasa gelisah untuk membiarkannya begitu saja.

Dengan berat hati Jungwon turun dari ranjangnya, merangkak mencari sumber suara. Ia tidak mau meminta tolong pada Jay dan Riki karena tidak ingin semakin merepotkan mereka.

Jungwon keluar kamarnya ia mendapati sebuah lorong didepannya. Jungwon merangkak mengikuti instingnya, menuju ke sumber suara, hingga ia mendapati sebuah kamar terletak diujung lorong, lumayan jauh dari kamarnya tadi.

Jungwon mencoba membuka pintu kamar itu, dan hasilnya pintu tersebut memang tidak terkunci. Jungwon segera masuk hingga mendapati seorang gadis berambut pirang tertidur diatas ranjang. Meski gadis itu tertidur namun Jungwon yakin suara teriakan meminta tolong itu berasal dari gadis tersebut.

Jungwon mendekat, bahkan setengah berdiri menggunakan lututnya guna mengamati gadis yang tengah terlelap itu. Dia seorang vampir, dengan kulit pucatnya dan gigi taring yang sedikit keluar dari mulutnya. Jungwon tahu akan itu.

Bukankah vampir tidak tidur? Lalu kenapa vampir ini tertidur.

"Kak Sunghoon tolongin Sua..." Suara itu lagi-lagi terdengar tepat didepan Jungwon.

Jungwon dengan susah payah naik keatas ranjang, memandangi gadis itu lekat, meski Jungwon menggoyangkan tubuh yang terlelap itu namun tak membuahkan hasil. Sang empu terus tertidur namun masih meminta pertolongan.

Apakah ini sebuah kutukan, sama seperti Jay dan Heeseung namun dengan cerita yang berbeda. Jungwon mencoba berfikir, apakah ia harus menggunakan darahnya untuk menolong gadis ini, tapi jika ia menggunakan darahnya gadis itu bisa terikat dengannya. Jungwon terus berfikir, apakah energi penyembuhannya bisa menyelamatkan gadis ini.

Tidak ada yang tahu hingga Jungwon mencobanya. Tangannya meraih kening sang gadis, menyalurkan sebuah energi yang mengalir dalam tubuhnya. Jari tangan gadis itu mulai bergerak, Jungwon semakin yakin energinya bisa untuk menghancurkan kutukan itu. Jungwon terus menyalurkan energinya hingga keringat mengalir di dahinya.

Perlahan mata gadis itu terbuka, pemandangan pertama yang dilihatnya bukannya kakaknya yang ia harapkan melainkan sosok lain dengan senyum secerah matahari menyambutnya.

"Syukurlah kau bisa bangun." Ucap Jungwon dengan senyum manisnya.

Gadis itu merasakan sebuah energi dari tangannya yang masih tertaut dengan tangan Jungwon. Jungwon lah yang berhasil membangunkannya, Jungwonlah yang menyelamatkannya dari kutukan raja vampir. Gadis bernama Sua itu menangis, karena masih diberi kesempatan terbangun dari mimpi buruknya.

Sua lantas memeluk Jungwon. Menangis karena ketakutan dan senang menjadi satu.

"Sua takut hiks..... disana gelap, Sua takut tidak bisa bangun lagi." Sua memeluk erat Jungwon.

Jungwon menepuk punggung Sua, "Sudah tidak apa-apa, yang terpenting kau sudah bangun."

Sua melepaskan pelukannya menatap Jungwon lekat dengan senyum tulusnya. "Terima kasih."

FATE THREADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang