Musim telah berganti menyambut akhir tahun. Jungwon merapatkan pakaiannya dan memeluk tubuhnya sendiri karena angin yang berhembus dingin menusuk kulitnya.
Riki tiba-tiba datang meyodorkan sebuah apel yang ia petik dijalan. "Makan!" ucapnya tegas.
Jungwon diam saja namun menerima apel itu lalu segera memakannya. Bohong jika Jungwon tidak lapar, karena terlalu sedih ia sampai tidak memperhatikan kondisi tubuhnya.
Riki duduk disebelah Jungwon. "Maaf." Katanya pelan namun tersirat rasa penyesalan mendalam dalam ekspresinya.
Jungwon masih diam saja, wajahnya menunduk, tidak mau melihat Riki.
Karena tidak ada respon dari Jungwon, Riki lebih mendekat, menarik tubuh itu diatas pangkuannya lalu memeluknya. "Maaf." Lirihnya lagi.
Jungwon yang mendapat perlakuan tiba-tiba dari Riki sedikit kaget. "Riki lepaskan .." ucapnya pelan.
"Tidak sebelum kamu memafkanku."
"Kenapa Jungwon harus memaafkan Riki, Riki kan tidak salah apa-apa. Jungwon yang seharusnya minta maaf karena terus merepotkan Riki." Jungwon akhirnya meloloskan air matanya yang sudah ia tahan. Ia sadar kalau ia memang tidak berguna dan hanya bisa merepotkan yang lainnya.
"Jangan bilang seperti itu, bukankah kamu pernah bilang kalau kita teman. Teman bukankah saling melengkapi kekurangan masing-masing. Meski Jungwon tidak bisa melakukan apa-apa, tapi Jungwon bisa melakukan hal yang tidak bisa dilakukan orang lain. Jungwon yang aku kenal itu periang dan kuat, ia bisa memberikan pengaruh yang luar biasa untuk orang disekitarnya." Riki menghapus air mata Jungwon.
"Benarkah aku seperti itu? Riki tidak bohongkan? Riki tidak membenciku kan?" tanya Jungwon berturut-turut meskipun masih terisak.
"Tentu saja, mana mungkin aku membenci seseorang yang telah menyelamatkan nyawaku. Kalau saja kau tidak datang ke penjara itu, mungkin aku sudah membusuk disana."
"Maaf karena tadi memarahimu." Imbuh Riki.
Jungwon sedikit lega mendengar ucapan Riki.
"Riki lepaskan." Jungwon sedikit sulit untuk bangkit karena Riki masih memeluknya.
"Tidurlah, udaranya semakin dingin."
"Tapi kamu masih memelukku." Protes Jungwon.
"Biar kamu hangat, aku tidak mau kamu jatuh sakit. Sangat merepotkan jika kamu kembali sakit lagi." Ujar Riki sangat pelan agar suaranya tidak didengar Jay maupun Heeseung yang mungkin berada disekitar mereka.
Jungwon kembali tersenyum riang. Ia sangat Bahagia karena Riki tidak seperti apa yang ia pikirkan. Malam itu Riki memeluk Jungwon yang terlelap sampai pagi.
RIKI MAKIN LAMA MAKIN SAYANG AMA JUNGWON
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

KAMU SEDANG MEMBACA
FATE THREAD
FantasíaJungwon dengan takdirnya yang harus mengembalikan kedamaian dunia. HOMOPHOBIC GO AWAY Diharap bijak dalam membaca. Murni imajinasi saya tanpa ada keinginan menjiplak karya orang lain.