IKATAN

841 106 2
                                    

Hari sudah malam, Jungwon menyandarkan tubuhnya dibawah batang pohon berimbun, mengistirahatkan tubuhnya yang terasa lelah. Tak jauh darinya ada Riki yang duduk di atas batang pohon yang tumbang, sesekali Riki melirik Jungwon.

"Riki.." ucap Jungwon lirih, "Terima kasih karena sudah menolongku, dan juga kau yang tidak jadi meninggalkanku." Jungwon tersenyum lembut memandang Riki. Kemudian ia terlelap tidur.

Riki yang mendengar Jungwon berbicara tidak menatap Jungwon sama sekali. Ada rasa mengganjal dihatinya yang ia tidak suka. Riki sama sekali tidak berniat menolong Jungwon.

Ketika Jungwon terlelap, barulah Riki menatap wajah itu, wajah polos yang damai dalam tidurnya. "Sebenarnya siapa kamu?"

Hari menjelang pagi, Riki segera membangunkan Jungwon. Jungwon yang merasa terganggu dalam tidurnya mengernyit membuka mata.

"Kita harus pergi dari sini, pack Black Shadow sepertinya mencari kita, aku mencium baunya dari kejauhan."

Untuk meminimalisir hal buruk yang akan terjadi Jungwon hanya mengangguk dan menuruti ucapan Riki. Riki kembali menggendong Jungwon dan berlari secepat mungkin.

Jungwon jadi semakin tahu jika vampir mempunyai kemampuan diatas rata-rata, bahkan larinya saja mungkin lebih cepat dari kecepatan berlari chetah.

Beberapa jam berlari, Riki berhenti di sebuah hutan belantara yang tentunya sudah ia prediksi bahwa pack Black shadow tidak akan bisa sampai ke sini. Dengan telaten ia kembali mendudukkan Jungwon dibawah pohon rindang.

Hutan yang sepi, suasana hening. Diantara mereka masih canggung. Jungwon yang tidak tahu harus berbicara apa lantaran tidak akrab dengan Riki. Dan juga si Riki yang memiliki sifat dingin dan juga pendiam.

Hingga hening terpecahkan oleh suara Jungwon yang memulai pembicaraan.

"Riki kenapa kamu kembali lagi saat itu dan menyelamatkanku?" Jungwon tidak bisa memendam rasa penasarannya dan berani mengutarakannya pada Riki.

Mendengar pertanyaan Jungwon Riki memicingkan mata tidak suka, "Aku tanya padamu, sebenarnya siapa kamu sebenarnya?" bukannya menjawab pertanyaan Jungwon Riki justru bertanya balik.

"Siapa aku? Aku Jungwon seorang manusia biasa." Jawab Jungwon seadanya, dikatakan manusia biasa bahkan tidak bisa karena nyatanya ia cacat.

"Manusia biasa katamu.. ." Riki tertawa hambar.

"Memang kenapa Riki, kenapa kamu jadi seperti itu?" ucap Jungwon heran karena melihat ekspresi Riki yang berubah drastis.

"Sejak meminum darahmu, aku merasa ada yang aneh dengan tubuhku. Ketika aku berhasil kabur menjauh dari pack Black Shadow aku tidak bisa. Tubuhku tidak mau bergerak menjauh. Pikiranku selalu diselimuti oleh dirimu. Aku tersadar akan sesuatu, darahmu bisa mengikat seseorang, jika aku tahu akan seperti ini lebih baik aku tidak meminum darahmu sama sekali waktu itu."

Riki menatap tajam Jungwon, ia ingin marah tapi rasanya tidak bisa. Tubuhnya seakan enggan menuruti apa yang ingin dia lakukan.

Jungwon terkejut dengan apa yang barusan Riki katakan. Mencerna setiap kata yang Riki ucapkan hingga ingatannya jatuh pada saat Riki meminum darahnya waktu lalu, Jungwon memang melihat benang merah menjulur mengikat dirinya dengan Riki. Jadi itu maksudnya.

Alasan kenapa Riki begitu dingin padanya. Alasan Riki yang awallnya mencemohnya kemudian datang kembali menyelamatkannya.

Jungwon tidak tahu jika darahnya bisa mengikat seseorang. Benar-benar Jungwon baru tahu hal itu.

Jungwon menunduk, "Maaf." Lirihnya.

Riki masih marah, memandang tidak suka jungwon, "Apa kata maafmu bisa membuat ikatan kita putus? Kau bahkan tidak tahu siapa dirimu dan juga kekuatanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riki masih marah, memandang tidak suka jungwon, "Apa kata maafmu bisa membuat ikatan kita putus? Kau bahkan tidak tahu siapa dirimu dan juga kekuatanmu. Aku benar-benar muak denganmu." Tidak ingin semakin lama emosi Riki pergi tidak terlalu jauh meninggalkan Jungwon.

FATE THREADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang