AREEZA - 11

1.1K 112 121
                                    

HAPPY READING!

.
.
.
.
.

Kini, mereka semua sudah berada di luar rumah hantu. Saat Adeeza tadi tiba-tiba pingsan, Liam dengan sarkas membawa gadis itu ke gendongannya dan membawanya keluar dari sana. Melihat raut wajah Liam yang amat khawatir kepada Adeeza, Areeza menyadari bahwa cowok itu menganggap kembarannya lebih dari sekedar sahabat. Tatapannya tidak mampu mengelabuhi siapapun.

"Deez, bangun Deez." Liam masih berusaha menyadarkan Adeeza di pangkuannya. Cowok itu meletakkan kepala sang sahabat di atas pahanya dan mulai menepuk-nepuk pelan pipi gadis itu sembari sesekali ia mengolesi minyak kayu putih ke pelipis Adeeza dan hidungnya.

"Nih." Areeza menyodorkan sebotol air mineral pada Liam. "Coba siram sedikit," suruhnya.

Cowok itu mengangguk dan membuka tutup botolnya. Ia menyipratkan sedikit air mineral di tangannya ke wajah Adeeza.

Lisa dan Mika kebingungan melihat Adeeza seperti ini. Seharusnya gadis itu tidak ikut masuk ke rumah hantu tadi. Begitupun dengan Areeza. Cowok itu sangat mengkhawatirkan kembarannya.

Saat Liam kembali berusaha menyadarkan Adeeza, tak lama gadis itu terbangun dari pingsannya. Liam mengucap syukur dan membantu Adeeza untuk merubah posisinya menjadi duduk.

"Kamu gak papa?" tanya Liam menggebu.

Adeeza menggelengkan kepalanya lemah. "Enggak. Cuma pusing aja."

"Mau pulang," lanjutnya.

Cowok di sampingnya mengangguk. "Iya, ayo pulang."

Areeza melihat langit yang mulai berubah warna menjadi kuning oranye. Memang waktunya mereka pulang.

"Ya udah yuk, pulang," kata Areeza. Mereka semua mengangguk setuju.

"Kalo gitu, Aku sama Mika pulang duluan ya. Kita bawa motor sendiri," pamit Lisa kepada semuanya.

"Sorry ya, Lis, kita nggak bisa nganter lo pulang," ucap Areeza.

Lisa tersenyum tipis. "Nggak papa kok, Al."

Gadis itu kembali menoleh ke Adeeza. "Deeza, cepet sembuh ya, aku pulang dulu."

"Gue juga ya, Kak. Sehat-sehat terus," sahut Mika.

Adeeza mengangguk. "Hati-hati ya kalian. Makasih, udah mau main sama aku hari ini."

"Sama-sama, Kak. Kita juga seneng kok, diajakin main. Ya, kan, Lis?" Mika menoleh ke Lisa.

Lisa mengangguk dengan senyuman. "Iya. Ya udah, kita pamit dulu, ya. Bye, semuanya ...."

"Bye, Lisa!" balas Adeeza.

Lisa dan Mika melenggang pergi menuju ke parkiran. Sedangkan Adeeza, Liam, Areeza dan Darez juga perlahan lebih lambat dari mereka berdua.

Saat di perjalanan, Areeza menggiring Liam untuk jalan di belakang bersamanya.

"Lo suka ya, sama adek gue?" tanya Areeza tanpa basa-basi.

Sedangkan yang ditanya pun terdiam kaku tidak bisa menjawab.

"Kalo beneran suka, tolong jagain dia buat gue," ujar Areeza lagi.

"Perlu lo inget, gue jauh lebih bisa jagain Adeeza daripada lo. Paham, kan? Gue kasih kesempatan buat lo."

***

Lisa dan Mika sudah sampai di depan rumah mewah berpagar hitam. Kedua gadis itu turun dari motor.

AREEZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang