AREEZA - 17

1K 96 52
                                    

HAPPY READING!

.
.
.
.
.

Di meja makan berbentuk persegi panjang, keluarga harmonis dengan satu tamunya tengah sarapan pagi sebagai ritual mengawali hari. Mereka sibuk dengan makannya masing-masing. Tanpa berbicara, mereka menghabiskan sarapannya dan mulai bersiap untuk melaksanakan kegiatan mereka masing-masing.

Rasanya sangat awkward untuk Lisa setelah apa yang terjadi olehnya dengan Areeza kemarin hari. Yang membuatnya lebih kaget lagi, hari ini cowok itu bangun pagi dan duduk di sampingnya. Sengaja sekali bukan? Tolong, jantungnya tidak aman saat ini.

"Bun, Ba, Lisa berangkat sama Ale, ya," ujar Areeza seperti nada pamit.

Mendengar namanya dibawa-bawa, sontak sang pemilik nama pun menoleh ke sumber suara. Yang benar saja? Apa-apaan cowok itu, masih pagi sudah membuatnya jantungan.

Sang ibu dan ayah pun mengangguk. "Boleh. Adeeza sama siapa?" Reina bertanya balik.

"Deeza dijemput Liam, kok, Bun," jawab gadis berkepang dua.

Kedua orang tua anak kembar itu pun kembali mengangguk mengiyakan apa kata sang anak.

"Ya udah, kalo gitu Baba berangkat dulu, ya. Kalian jangan sampai telat," pamit dan pesan Galang, Baba Areeza dan Adeeza.

"Siap, Baba!" jawab Adeeza semangat. Ia mencium punggung tangan Galang dan memeluknya singkat. Anak gadis itu sangat manja pada siapapun, terutama pada sang ayah.

Disusul oleh Areeza dan Lisa yang menyalimi punggung tangannya secara bergantian. Galang berpamit, beranjak dengan Reina, a.k.a istrinya keluar rumah.

Tak lama, mereka bertiga pemuda-pemudi berseragam SMA itu beranjak dari meja makan.

Lisa yang mengambil tasnya, Adeeza yang bergegas keluar sebab Liam sudah menyalakan klakson dari luar rumah. Sedangkan Areeza, ia juga mengambil tas sekaligus kunci motornya. 

"Yuk," kata Areeza. Gadis di depannya hanya bisa mengangguk dan mengekorinya dari belakang.

Areeza dan Lisa bersalaman kepada Reina, lalu naik ke atas motor dengan masing-masing helm yang sudah tertancap sempurna di kepala mereka.

***

"MEREKA PACARAN?"

"POTEK GUE, KAPTEN FUTSAL KITA PUNYA CEWEK!"

"LOH, BUKANNYA AREEZA SAMA KAK VANKA, YA?"

"GILAK GILAK! ADEK KELAS BERANI BANGET!"

"TAPI CANTIK, SIH, COCOK SAMA AREEZA!"

"COUPLE BARU KITA NIH!"

Gadis cantik nan pendiam itu tertunduk malu karena kini, seluruh penjuru sekolah menatapnya dengan aneh. Berbagai macam tatapan, mulai dari tatapan tidak suka seperti ingin memangsanya, tatapan senang dan tatapan cewek-cewek yang akan dan segera menjulidinya.

Sial! Dirinya harus bagaimana?

"Gak usah nunduk, biasa aja. Ini masih belum apa-apa," ucap Areeza, saat melihat gadis di sampingnya menunduk malu.

"Gara-gara kamu," gumam Lisa yang masih bisa didengar Areeza.

Cowok itu mengeluarkan senyum smirk-nya. Mulai hari ini, ia tak akan membuat orang-orang dan Lisa bingung dengan sikapnya.

Areeza menggenggam erat tangan Lisa yang berayun nganggur, membuat sang pemilik tangan menoleh kaget. Saat Lisa berusaha melepaskan, genggaman Areeza semakin kuat. Gadis itu harus menerima apapun konsekuensinya mulai hari ini.

AREEZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang