AREEZA - 37

736 63 1
                                    

HAPPY READING!

.
.
.
.
.

Hari demi hari berlalu, kini tepat dua bulan sudah Darez menutup matanya. Pemuda itu cukup lama terbaring di atas brankar rumah sakit sebab kecelakannya pada waktu itu yang membuatnya koma. Darez diagnosa geger otak, ternyata kepalanya yang bocor menyebabkan sakit fatal untuknya.

Tiap hari, Mika selaku gadis yang mencintai lelaki itu datang menghampiri Darez ke rumah sakit. Ia juga sesekali menginap di sana untuk menjaga Darez di malam hari bergantian dengan Abra. Ya, sang saudara tiri itu turut serta untuk menjaga dirinya. Orang tuanya sudah kembali ke Indonesia setelah beberapa hari dikabarkan tentang kecelakaan Darez. Tetapi, tetap saja orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya dan menitipkan Darez pada sang anak, Abra.

Semenjak terjadinya kecelakaan Darez, Mika selalu menyalahkan dirinya atas kecelakaan ini dan merasa bersalah kepadanya. Seharusnya, ia tak melakukan hal bodoh yang pada akhirnya menyebabkan orang yang ia sayang harus terbaring lemah di rumah sakit sampai selama ini.

Hari ini seharusnya Darez mengikuti ujian praktik bersama Areeza, dan bulan depan kelas dua belas sudah melaksanakan ujian sekolah, di mana ujian ini adalah ujian terakhir untuk mereka sebelum lulus.

“Lo makan gih,” ujar Abra yang baru datang dari kantin.

Semalam mereka berdua menjaga Darez karena hari ini kelas dua belas ujian dan kelas sepuluh, sebelas dibebaskan untuk masuk sekolah atau tidak. Maka dari itu mereka memilih untuk menjaga Darez saja di rumah sakit.

Mengenai Abra, ia benar-benar sosok yang baik hati. Dari awal ia bertemu dengan Darez di rumah, ia sudah mengetahui bahwa saudara tirinya itu tak suka padanya. Ia juga terus menjaga jarak dan bersikap biasa saja padanya sejak awal berjumpa hingga sekaarang. Sampai pada akhirnya, ia juga harus merelakan gadis yang ia suka untuk Darez agar hidupnya lebih damai dan ikhlas di sini ia bukan pemeran utamanya.

“Makasih ya, Bra,” jawab Mika yang langsung mengambil kantong keresek dari tangan Abra.

Gadis itu beranjak dari samping Darez dan beralih duduk di sofa untuk makan terlebih dahulu. Abra pun mengikutinya duduk di sofa.

“Lo gak dicariin mama lo kan, Mik?” tanya Abra.

“Gue udah bilang kok, kalo gue jagain Darez di sini. Dari awal juga udah tau kok, kalo gue bolak-balik ke sini terus,” jelas Mika seraya membuka bungkus makanannya.

Abra ber’oh’ ria mendengar jawaban Mika. “Mama lo tau ya, kalo elo suka sama Darez?” tanyanya lagi.

Mika mengangguk seraya mengunyah makanannya dalam mulut. “Iya, gue cerita ke mama.”
Abra lagi-lagi mengangguk mengerti. Se-spesial itu ternyata Darez buat Mika, batinnya.

***

Terik matahari menyengat di permukaan kulit, sinarnya menerangi lapangan outdoor SMA Dermaga yang berisikan kelas dua belas yang tengah melaksanakan ujian praktik olahraga.

Sejak pukul tujuh pagi tadi seluruh kelas dua belas berurutan untuk praktik sparing bola basket sesuai urutan yang sudah dibagi oleh guru penguji.

Kini, Lisa sudah siap menyemangati Areeza dari samping lapangan. Ia masuk sekolah hanya untuk melihat Areeza ujian, dan setelah itu ia dan kekasihnya akan pulang dulu ke rumah, lalu ke rumah sakit guna menjenguk Darez.

Fyi, ini ujian praktik hari pertama, Lisa hanya ingin memberi dukungan yang terbaik untuk sang pacar. Dan perlu kalian ketahui juga, mereka sudah berbaikan sejak kejadian kecelakaan Darez. Lisa sangat mengkhawatirkan Areeza dan membuatnya secara terang-terangan untuk tidak mau jauh-jauh dari sang kekasih. Gadis itu menjadi cukup posesif dan bilang tak akan membiarkan Areeza sendiri di sisa-sisa masa sekolahnya. Apalagi sahabatnya itu sakit, membuatnya sangat merasa kehilangan sosok teman. Alhasil, mereka berbaikan setelah berbicara mendalam antar satu sama lain. Lisa juga membahas mengenai kepergian Areeza untuk melanjutkan studinya di luar negeri. Ia bilang ia siap menjalani hubungan jarak jauh dengan Areeza, apapun yang terjadi ia akan terus mempertahankan hubungannya. Areeza pun terhenyak mendengar pernyataan dari sang kekasih yang ia tak sangka-sangka. Ternyata gadis itu sangat menyayanginya. Ia juga berjanji akan terus setia dengan Lisa selama melaksanakan studinya di luar sana.

AREEZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang