AREEZA - 12

1.1K 106 100
                                    

HAPPY READING!

.
.
.
.
.

Sudah sebulan lamanya Aleesha bersekolah di SMA Dermaga. Sudah satu bulan juga gadis itu merasa jauh dari Areeza. Ya, hanya lelaki itu. Tidak dengan Adeeza, mereka tetap berkomunikasi dengan baik. Lisa sedikit merasa dijauhi oleh Areeza. Tapi, tidak apa-apa. Ia tidak merasa bagaimana. Lagipula memang tidak perlu komunikasi dengan terus menerus bukan? Semenjak pulang dari Dufan, cowok itu tidak lagi mengirimkannya pesan, bahkan jika bertemu di Sekolah hanya sekedar menganggukkan kepala tanpa basa-basi menyapanya.

Akhir-akhir ini Lisa juga sibuk dengan dirinya yang tengah mencalonkan diri sebagai anggota divisi tata tertib di organisasi OSIS. Usai ia memikirkan sebaiknya mengikuti kegiatan apa, OSIS salah satu organisasi yang membuatnya tertarik. Ia ingin sedikit sibuk selama SMA. Mika pun begitu. Ia mengikuti ekstrakulikuler basket. Gadis itu tengah menggeluti hobinya melalui ekstrakurikuler.

Kini, Lisa sedang berada di Aula kecil tempat di mana calon anggota OSIS dikumpulkan untuk mendengarkan siapa-siapa saja yang diterima menjadi anggota-anggota divisi tiap bidang.

Di sisi lain, Ada Mika yang tengah makan bakso di kantin bersama Adeeza dan Liam. Mereka sekarang juga menjadi dekat gara-gara Lisa. Ketiga siswa itu melahap baksonya dengan hikmat.

"Lisa kok gak balik-balik, ya?" tanya Mika.

Adeeza meneguk es teh nya, ingin menjawab, tapi didahului oleh Liam. "Kalo urusan OSIS sih, pasti lama."

Mika mengangguk. "Lisa pasti bakal jadi orang yang super sibuk abis ini."

"Kamu juga sibuk pasti. Latian basket terus," balas Adeeza.

Gadis di depannya itu meringis. "Iya, sih. Gue sama Lisa bakal sok sibuk banget abis ini," ujarnya diakhiri dengan tawa.

"Ekskul aku juga sibuk, sih, cuma  kalo ada event aja. Seminggu juga cuma masuk sekali," ucap Adeeza.

"Emang lo ikut ekskul apa, Kak?" tanya Mika sembari menyeruput es teh nya.

"Riset. Liam juga ikut."

Mika melengos. "Bener-bener gak bisa jauh ya, sama Kak Liam."

Adeeza terkekeh. "Ya, gimana ya, aku kan gak punya temen lagi selain Liam."

"Masa, sih, lo aja kali, Kak yang gak mau temenan sama mereka," terka Mika.

"Betul," tukas Liam.

"Karena dari SD udah kebiasaan sama aku, jadi dia gak mau punya temen lagi. Aku sering nyuruh dia temenan sama cewek, tapi gak mau. Katanya serem," jelas Liam.

"Ya gimana gak serem coba. Kalo aku deketin mereka, mereka jahatin aku. Jadi aku males. Mending sama Liam, dia baik." Adeeza menoleh ke cowok di sebelahnya sembari memberikan senyuman terbaiknya.

Mika terkekeh melihat dua sejoli di depannya. "Dasar bucin!"

Kringg! Kringg!!

Bel masuk kelas telah bunyi. Kini waktunya mereka bertiga kembali ke kelas masing-masing.

"Yuk, balik," kata Mika.

"Yuk! Adeeza mengangguk, dan mereka bertiga berjalan beriringan menuju kelas.

***

"Masuk gak, nih?" tanya cowok dengan rokok di sela-sela jarinya.

Cowok di sampingnya menggeleng. "Males."

"Oke." Darez kembali menghisap rokoknya.

Kedua siswa dengan seragam yang acak-acakan itu tengah bolos sekolah di rooftop. Tempat ternyaman mereka, dan hanya mereka yang mempunyai kunci kopiannya. Pintar memang.

AREEZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang