AREEZA - 27

1K 84 1
                                    

HAPPY READING!

.
.
.
.
.

Cowok berseragam putih abu-abu lengkap dengan atributnya sedang memandangi wajah tampannya di spion kecil motor kesayangannya.

Bertemu calon mertua harus tampil menawan bukan?

Areeza melangkahkan kakinya masuk ke rumah gadisnya. Sampai di depan pintu, langsung saja mengetuknya sampai tiga kali.

Tak lama menunggu, wanita seusia Buna-nya membukakan pintu sembari menyambutnya dengan senyuman hangat.

"Jemput Lisa?" tebaknya.

Areeza tersenyum meringis memperlihatkan deretan gigi putihnya. "Mimi tau aja, deh," balasnya.

"Pagi-pagi ke sini pake seragam ya ngapain lagi kalau gak jemput anak gue," ujar Raisa masih dengan logat gaulnya. Ia dan Reina sama-sama tidak mau terlihat tua.

"Pinter banget dah, Mimi."

"Suka ya lo, sama anak gue?"

Skakmat!

Areeza terdiam melihat raut wajah Raisa yang mengintimidasinya. Sampai akhirnya suara seseorang menginterupsi mereka.

"Ada siapa, Ma?" tanya gadis yang menghampiri mereka.

"Nih, Ale mau jemput kamu," jawab Raisa langsung.

"O-oh, sebentar." Lisa masuk ke dalam rumah mengambil tas-nya, lalu kembali ke hadapan mereka berdua.

"Lisa langsung berangkat deh, Ma," ucapnya di samping Areeza.

Raisa mengangguk mengiyakan. "Hati-hati, ya."

"Siap, Mi!" Cowok itu melempar senyum manisnya.

"Jangan ngebut-ngebut bawa anak gue!" teriak Raisa saat dua sejoli itu sudah di luar gerbang.

Kedua insan yang mendengar teriakan wanita itu pun saling melempar tawa.

Areeza mengambil helm dari jok motor, kemudian memakaikannya ke kepala Lisa tanpa basa-basi.

Gadis itu mengulum senyumnya mendapat perlakuan manis dari Areeza di pagi hari. Rupanya hari ini akan bahagia sehari bersama sosok di depannya ini.

***

Baru masuk gerbang sekolah, sorak sorai dan gosipan orang-orang sudah terdengar. Mereka tanpa sungkan lagi membicarakan Areeza dan Lisa di depan mereka berdua secara terang-terangan. Banyak yang tidak menyangka bahwa mereka benar-benar memiliki hubungan. Setelah Areeza menempelkan banyak kertas bertuliskan 'Lisa pacar Areeza' barulah mereka percaya. Dan katanya, berita hangat itu masih jadi perbincangan mereka semua.

Areeza dengan tegas menggandeng tangan Lisa berjalan menyusuri koridor. Mengingat jarak kelas mereka lumayan dekat, hari ini dan mungkin seterusnya, cowok itu akan mengantar Lisa sampai ke kelasnya.

Tanpa mereka sadari, di belakang mereka ada Mika dan Darez yang memperhatikan gerak-gerik mereka.

"Masih pagi udah liat beginian gue," ucap Mika sendiri.

Darez menoleh ke arahnya dan terkekeh pelan. "Kapan lagi coba. Bentar lagi Ale lulus, dan lo udah gak bisa liat keuwuan mereka lagi," sahutnya.

Gadis itu menghembuskan napasnya lesu. "Berarti, gue juga udah gak bisa liat lo lagi dong," gumamnya pelan. Ia tak sadar, jika ucapannya masih bisa terdengar oleh Darez.

Cowok itu tersenyum miring. Apa yang gadis itu harapkan darinya?

Tepat di depan kelas Lisa, dua sejoli itu berhenti. Mika dan Darez pun juga berhenti di belakang Lisa dan Areeza.

AREEZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang