Satu bulan telah berlalu, dan seperti rencana Vanessa dia sudah terlihat berbeda dari tahu kemarin.
Vanessa pergi bersama Remus Lupin, namun saat mau naik ke kereta mereka berpisah. Karena Remus meminta Vanessa agar pura-pura tidak mengenal nya.
Karena Gerbong yang cukup ramai, beberapa kali Vanessa menabrak seseorang. Namun tiba-tiba saat Vanessa hampir terjatuh karena, ada seorang anak yang berlarian.
Sebelum Vanessa terjatuh ke tanah, tubuhnya ditahan oleh seseorang yang bertubuh tinggi.
"Kamu tak apa?" Tanya pria tersebut.
"Terimakasih tad-" saat Vanessa berbalik ingin melihat orang yang membantu nya, dia langsung terkejut tidak menyangka.
"Hei, kamu tak apa?" Tanya pria itu lagi sambil melambai di depan Vanessa.
Pria tersebut adalah pria idaman nya, yaitu Cedric diggory.
Vanessa langsung gelagapan, bahkan wajahnya sudah memerah "Aku tak apa, terimakasih telah menolong ku." Ucap Vanessa dengan cepat.
"Tak masalah, apa kamu anak baru disini?" Tanya Cedric yang merasa tak pernah melihat Vanessa.
"A-aku Vanessa Lloyd, anak tahun ke lima Gryffindor." Ujar Vanessa dengan gugup sekali.
"Lloyd? Ah~ aku ingat, aku tahu namamu walaupun tidak pernah bertemu. Ternyata kamu sangat cantik ya." Puji Cedric kepada Vanessa, yang membuat telinga Vanessa sudah sangat memerah sekali.
"Oh iya, namaku Cedric diggory. Aku anak tahun ke tujuh dari asrama Hufflepuf, senang bertemu denganmu Vanessa" Cedric menjulurkan tangannya, yang langsung dibalas oleh Vanessa.
"Senang berkenalan denganmu juga." Ujar Vanessa memberikan senyuman manisnya.
"Apa kamu sudah menemukan kompartemen yang kosong?" Tanya Cedric kepada Vanessa.
Vanessa menggelengkan kepalanya, mereka berjalan berdua mencari gerbong yang kosong.
Entah cuman perasaan Cedric saja, tapi Vanessa yang dibicarakan oleh teman-temannya berbeda jauh dengan Vanessa yang dia temui sekarang.
Bisa dibilang Cedric mulai tertarik dengan gadis disampingnya tersebut, apalagi wajah malu-malu nya yang terlihat imut menurut Cedric.
Tak lama kemudian Cedric dan Vanessa menemukan kompartemen kosong, mereka memasuki kompartemen tersebut.
Saat Vanessa ingin mengangkat koper miliknya ke atas, dengan cepat Cedric mengambil alih koper tersebut untuk dia taruh.
"Terimakasih" ucap Vanessa lagi.
"Tentu"
"Boleh aku panggil kamu Cedric?" Tanya Vanessa sedikit malu-malu dan bersikap lugu.
Cedric tersenyum ramah, "Tentu, panggil aku senyaman mu."
Vanessa mengangguk, lalu mendudukkan dirinya di kursi. "Apa temanmu tidak mencari mu?" Tanya Vanessa hati-hati.
Cedric menyedihkan bahunya, "Sepertinya tidak, bagaimana denganmu?" Tanya Cedric balik.
"Aku tak punya teman..." Jawab Vanessa lirih, sambil menatap ke arah sepatu nya.
Cedric menyentuh bahu Vanessa lembut, "Tak masalah, aku bisa menjadi temanmu. Jika kamu butuh sesuatu, panggil saja aku." Ujar Cedric.
Mendengar perkataan Cedric, Vanessa sangat tersentuh. "Sungguh?"
"Iya"
Vanessa yang tadinya tersenyum langsung memudar kan senyumannya, "Ced, bukannya kamu Prefek? Kamu tidak kumpul sesama Prefek?" Tanya Vanessa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐀𝐍𝐀𝐓𝐈𝐊 // 𝐂.𝐃
Fanfiction"Kenapa harus Cedric Diggory sih yang harus dibunuh?" kesal Vanessa terhadap buku yang dia baca. walaupun dia sudah beberapa kali menamatkan ketujuh buku Harry Potter berkali-kali, dia masih tidak puas dengan ending dimana Cedric diggory harus dibun...