HOGWARTS

1.8K 187 1
                                    

Kereta telah berhenti di stasiun Hogsmeade, dan anak-anak berdesakkan untuk turun.
Malam itu sungguh sangat dingin sekali di peron kecil mungil itu, hujan mengguyur seperti jarum-jarum es.

Terdengar suara Hagrid yang memanggil-manggil anak kelas satu yang ketakutan. Hagrid akan mengantar mereka dalam perjalanan tradisional menyebrangi danau.

Vanessa, Alicia, Angelina, dan juga Patricia berkumpul berempat untuk mengikuti murid-murid yang lain keluar ke jalan tanah yang kasar.

Di jalan tersebut paling tidak terdapat 100 kereta menunggu anak-anak yang tersisa. Masing-masing ditarik oleh kuda tak terlihat.

Selama perjalanan, mereka berempat sibuk mengobrol. Lebih tepatnya membicarakan tentang bagaimana cara Vanessa merawat tubuhnya.

Ketika kereta mendekati sepasang gerbang besi yang kokoh, diapit oleh pilar batu yang diatasnya ada babi hutan bersayap, tak sengaja Vanessa melihat dua Dementor tinggi besar berkerudung, berdiri di kanan-kiri gerbang.

Kereta meluncur semakin cepat saat melewati jalan yang panjang landai menuju kastil.
Tak lama kemudian kereta berhenti, saat Vanessa turun tiba-tiba dia dihadang oleh orang yang sangat dia kenal sekali yaitu Lee Jordan.

"Vanessa?" Tanya Lee Jordan tak percaya.

Tapi kehadiran Lee Jordan tidak dihiraukan olehnya sama sekali, karena dia ingat kalau Lee Jordan dan si kembar Weasley suka menjahilinya.

"Kenapa dia menghiraukan ku?" Tanya Lee Jordan bingung.

"Pergilah sana Lee, kau hanya akan membuat nya kesal." Ujar Patricia, yang sama menjadi korban kejahilan Lee Jordan dan si kembar Weasley.

Mereka berempat menaiki undakan kastil, dengan Vanessa yang berada ditengah-tengah mereka menjadi pusat perhatian semua anak Hogwarts.

"S-siapa dia?"

"Lloyd? Dia Lloyd, sangat cantik"

"Imutnya"

"Dia anak Gryffindor kan?"

"Bagaimana cara dia merawat dirinya?"

"Dia pasti menggunakan trik"

"Apa aku punya kesempatan untuk mengajaknya keluar?"

Mereka berempat masuk ke dalam pintu besar, ke dalam aula depan yang besar, yang diterangi obor-obor yang menyala.

Didalam suka tersebut ada tangga pualam yang menuju lantai atas.
Pintu menuju aula besar terbuka disebelah kanan.

Saat ingin memasuki aula, Vanessa tak sengaja bertemu dengan Cedric yang sedang bersama teman-temannya.

Mata mereka bertemu, Cedric memberikan senyuman ramahnya, begitu juga Vanessa yang membalas senyuman Cedric .

Lalu tangan Vanessa ditarik oleh Angelina untuk duduk dimeja Gryffindor, mereka berempat duduk dekat dengan si kembar Weasley dan juga Lee Jordan.

Si kembar bersiul saat melihat Vanessa duduk didekat mereka, "Kenapa tiba-tiba merubah penampilan mu?" Tanya Fred

Namun tidak dihiraukan oleh Vanessa, dia lebih fokus memperhatikan Cedric dari jauh.

George yang tahu kemana arah tatapan Vanessa langsung tersenyum jahil, "sepertinya aku tahu alasan perubahan penampilan dadakan dari seorang Vanessa Lloyd." Ucap George yang berhasil menarik perhatian keempat gadis tersebut termasuk Vanessa.

"Apa maksud mu?" Tanya Vanessa sinis.

Fred dan George saling berkode, sampai mereka terkekeh geli. Membuat Vanessa geram dengan perilaku kedua pria didekatnya tersebut.

"Saat seorang gadis sedang jatuh cinta, dia akan merubah penampilan nya. Sampai menjadi orang baru, dan kau melakukan nya karena sedang jatuh cinta dengan si pretty boy." Ejek Fred diikuti kekehan geli George.

Mendapatkan ejekan dari si kembar membuat wajah Vanessa cemberut, dan malu disaat bersamaan.

Lalu tak lama kemudian Dumbledore muncul, sambil memberikan kata sambutan dan menjelaskan apa yang terjadi sekarang di Hogwarts. Kenapa tiba-tiba ada Dementor dan sebagainya.

Perkataan Dumbledore tidak dihiraukan oleh Vanessa, karena dia sudah sangat tergiur dengan makanan yang ada dihadapannya.

Angelina menyenggol tangan Vanessa dengan lembut, "Hei, aku tahu kamu lapar. Sebentar lagi kita akan makan, jadi hapus liurmu itu hihihi." Kekeh Angelina gemas melihat kelakuan Vanessa.

Vanessa mengangguk mengerti, namun matanya tak bisa dialihkan dari banyak makanan dihadapannya itu.

Setelah ucapan sambutan dari guru baru yaitu Remus Lupin yang menjadi guru Pertahanan terhadap ilmu Hitam dan juga Rubeus Hagrid yang menjadi guru satwa gaib.

"Nah kurasa semua yang penting sudah kusampaikan, ayo kita mulai pestanya." Ujar Dumbledore.

Dengan cepat semua murid mengambil banyak makanan, lalu memakan nya dengan lahap begitu juga dengan Vanessa.

Namun Vanessa memakan makanannya dengan pelan-pelan, karena dia lebih suka menikmati makanannya.

"Enaknya..." Puji Vanessa dengan pipi yang sudah mengembang dipenuhi makanan.

Vanessa bahkan mencoba hampir seluruh makanan yang ada, dia makan dengan lahapnya.

Setelah semua makanan yang ada dimeja telah habis, ini sudah waktunya mereka untuk tidur.

Vanessa dan ketiga temannya berjalan bersama anak-anak Gryffindor yang lainnya, menaiki tangga pualam. Lalu mereka berhenti di depan lukisan besar seorang nyonya gemuk bergaun merah jambu.

"Kata kunci?" Tanya nyonya gemuk.

Percy Weasley berbalik menghadap ke anak-anak Gryffindor, "sebentar, sebentar! Kata kunci barunya adalah Fortune Major!"

Melewati lubang lukisan dan menyebrangi ruang rekreasi, anak-anak perempuan dan laki-laki berpisah menuju tangga ke kamar masing-masing.

Sesampainya dikamar, Angelina langsung melompat berbaring ke atas kasurnya.

"Ahh, rindu sekali." Ujar Alicia.

Vanessa merapikan barang-barangnya, lalu dia berencana untuk mandi.

"Mau kemana?" Tanya Patricia.

"Mau mandi, kalian ikut?" Tawar Vanessa.

"Tentu" Patricia ikut dengan Vanessa untuk mandi, sedangkan Angelina dan Alicia mereka sibuk menghias kasur dan rak meja mereka.

Setelah mandi Vanessa mengeluarkan skincare nya, lalu dipakai diwajahnya dan tubuhnya.

Sedangkan Angelina, Alicia, dan Patricia hanya memperhatikan Vanessa saja.

"Apa itu barang Muggle?" Tanya Alicia tertarik

"Iya, produknya cocok di wajahku, jadi aku suka pakai produk ini." Ujar Vanessa setelah selesai perawatan nya

"Huft... Aku kadang takut pakai asal skincare, takut nya tidak cocok." Ujar Alicia sedikit sedih.

"Iya sih, nanti kalau pakai produk sembarangan. Takutnya seperti wajah anak ravenclaw itu, wajahnya penuh dengan jerawat." Ucap Patricia sambil mengingat kejadian itu.

"Apa kalian tidak mengantuk? Aku sangat mengantuk sekarang, Hoam" ujar Angelina sambil menguap merasa ngantuk.

"Kalau kamu mengantuk, harusnya kamu tidur." Sahut Patricia sambil melempar bantal ke arah Angelina.

Dengan cepat Angelina menangkap bantal tersebut, "Memang mau tidur tuh, bantal ini akan ku sita."

Mereka tertawa bersama-sama

BERSAMBUNG

𝐅𝐀𝐍𝐀𝐓𝐈𝐊 // 𝐂.𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang