"ugh, aku malas sekali. Kenapa pelajaran PTIH harus digabung dengan anak Slytherin." Keluh Angelina, sambil merangkul tangan kiri Vanessa.
"Karena jika tidak bersama mereka, kami tidak akan bisa membuat kejahilan yang keren." Ujar Fred dengan percaya diri.
"Ya, mereka adalah bahan uji coba yang lumayan." Lanjut George membenarkan.
Patricia yang mendengar perkataan Fred dan George, mulai merasa tertarik. "Sungguh? Kalian akan berbuat jahil seperti apa?" Tanya Patricia.
Dengan raut wajah yang bangga, mereka berlagak sombong. "Tentu saja itu rahasia, dan kami jamin tidak akan ada yang sadar dengan kejahilan kami." Ujarnya dengan penuh percaya diri.
"Lebih baik kita tidak usah ikut campur, biarkan si kembar berbuat onar sepuasnya." Ucap Alicia sambil menarik tangan Patricia untuk masuk ke kelas.
"Aku suka sekali bau tubuhmu, bau anggur. Rasanya aku ingin memakanmu Vanessa." Ucap Patricia menggeser tubuh Angelina.
"Jangan dong, aku bukan makanan Pat" ujar Vanessa sambil tertawa kecil.
"Masalah nya bau tubuh mu, berbeda dengan bau tubuh yang lain, bau mu sangat anggur." Puji Patricia yang membuat ketiga gadis tersebut hanya menggelengkan kepala.
Saat Vanessa memasuki ruang kelas, tanpa sengaja tubuhnya ditabrak oleh seorang pria yang sangat Vanessa benci dalam ingatan nya. Yaitu Graham Montague.
Anak Slytherin yang sombong, dia memiliki sifat yang tak jauh beda dengan Draco Malfoy.
"Maaf, aku tak sengaja." Ujarnya sambil menampilkan senyuman mengejek.
Vanessa yang merasa kesal karena ditabrak dari belakang, langsung berbalik badan untuk balik mendorong Graham.
"Wow, Lloyd. Sekarang kamu berani membalas ya..." Ujar Graham tersenyum jahil ke arah Vanessa.
Karena tidak mau berbicara dengan Graham Montague, Vanessa langsung berbalik menuju rombongan nya.
"Dasar anak ular itu, rasanya ingin kucekik dia biar tidak macam-macam lagi." Kesal Alicia kepada rombongan Slytherin yang menertawakan Vanessa.
Vanessa menahan tangan Alicia dan Angelina agar tidak melabrak anak-anak Slytherin tersebut.
"Jangan, biarkan saja... Mereka pasti akan ku balas."Angelina menatap Vanessa tak percaya, "Tapi mereka harus dikasih pelajaran sekarang, jika tidak mereka akan berulah lagi." Ujar Angelina.
Graham merasa tertantang dengan ekspresi wajah Vanessa, yang menatap nya dengan remeh.
'Bagaimana bisa dia terlihat sangat cantik sekali...' Batin Graham yang masih tidak bisa mengalihkan perhatian nya dari Vanessa.
Kemudian Profesor Lupin muncul, dan seluruh siswa mulai duduk di kursinya masing-masing.
Profesor Lupin memberikan materi-materi yang akan ada di OWL nanti, dan Vanessa mulai belajar dengan sangat giat agar mendapatkan nilai Outstanding.
"Seperti yang kalian tahu, ada banyak mantra sihir di dunia sihir. Sekarang aku ingin tahu, ada berapa banyak kutukan tak termaafkan dan jika digunakan akan mendapatkan hukuman berat?" Tanya Profesor Lupin kepada siswa siswi nya.
"Siapapun?"Vanessa mengangkat tangannya.
"Ya silahkan Mis Lloyd."
"Ada 4 kutukan tak termaafkan, yaitu Confringo, Imperius, Cruciatus, dan Avada kadavra. Jika ketahuan menggunakan mantra terlarang tersebut ke manusia, akan mengakibatkan rasa sakit yang teramat sangat sakit dan bahkan ada yang bisa sampai gila... Namun juga bisa merenggut nyawa. Oleh karena itu kalau keempat mantra tersebut disebut kutukan terlarang." Jelas Vanessa dengan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐀𝐍𝐀𝐓𝐈𝐊 // 𝐂.𝐃
Fanfiction"Kenapa harus Cedric Diggory sih yang harus dibunuh?" kesal Vanessa terhadap buku yang dia baca. walaupun dia sudah beberapa kali menamatkan ketujuh buku Harry Potter berkali-kali, dia masih tidak puas dengan ending dimana Cedric diggory harus dibun...