Vanessa POV
"Vanessa kau ikut?" Tanya Patricia kepadaku, yang sudah berpakaian rapi.
Aku menggelengkan kepalaku, "maaf aku tak bisa, aku harus ke Hospital wings mengurus anak-anak yang sakit." Tolak ku dengan sopan kepada mereka.
"Yah, berarti aku sendiri dong"
"Hehe, maaf ya Patricia aku sangat sibuk." Ujarku merasa tak enak dengannya.
Patricia mengangguk paham, "Ya sudah baiklah, semoga lancar mengurus orang sakit."
"Ucapkan pada Angelina dan Alicia, aku mendukung mereka agar menang." Ucapku, walaupun aku tahu kalau Gryffindor tidak akan menang.
"Okey" seru Patricia lalu berjalan pergi meninggalkan ku.
Aku mengambil buku pelajaran tentang ramuan, lalu berteleport didepan pintu Hospital wings.
Dulu biasanya aku langsung berteleport ke dalam Hospital wings, karena itu Madam Pomfrey suka memarahi ku karena aku membuat nya sangat terkejut.
Katanya "sebelum aku bisa menyembuhkan anak ini, bisa-bisa aku duluan langsung kena serangan jantung!"
Oleh karena itu aku memilih jalan yang aman dengan berteleport didepan pintu Hospital wings.
Aku membuka pintu Hospital wings, dengan buku besar kupeluk.
"Oh akhirnya datang juga, Vanessa tolong siapkan air hangat." Pinta Madam Pomfrey kepada ku.
Aku buru-buru meletakkan buku ku di meja perawat, lalu bergegas mengambil air lalu menghangatkan nya.
Selama menunggu airnya hangat, aku melihat ke arah jendela dan diluar sedang hujan badai.
Bahkan tadi aku tak sengaja melihat payung seseorang terbang melewati jendela.
"Sepertinya kita akan mendapatkan pasien baru." Ucapku ke arah Madam Pomfrey yang sedang memberikan minum ke pada anak yang sedang demam.
"Oh astaga, aku harap tidak." Ucap Madam Pomfrey dengan nada lelah.
Aku pun tersenyum merasa tak enak kepada Madam Pomfrey yang sudah bekerja keras untuk menyembuhkan anak-anak yang sakit dan terluka.
Sambil membawa teko air hangat, aku menuangkan air tersebut ke dalam mug besar, lalu meracik obat penyembuh.
Awalnya mereka sempat santai, tapi tak lama kemudian pintu Hospital wings dibuka dengan kasar.
Yang masuk adalah anak-anak Quidditch dari Gryffindor dan juga Hufflepuff.
Mereka masuk dengan terburu-buru, bahkan raut wajah meremehkan panik semuanya.
Madam Pomfrey menepuk bahuku, "Waktunya bekerja, tolong siapkan kasur nya dengan cepat dan bawakan perban dan antiseptik yang lain bawakan obat penahan sakit." Perintah Madam Pomfrey.
"Cepat?" Tanyaku sekali lagi.
"Ya, cepat."
Aku langsung berteleport menyiapkan kasur, lalu berteleport terus menerus untuk menyiapkan barang-barang yang diperlukan.
Vanessa POV end
Harry yang terluka dan anak Hufflepuff lain juga ada yang terluka telah dibaringkan di kasur yang telah disiapkan oleh Vanessa.
Anak-anak Quidditch tersebut sempat kagum dengan betapa tangkasnya Vanessa menyiapkan barang-barang yang diperlukan.
Begitu juga dengan Cedric yang terus memperhatikan Vanessa dengan raut wajah kagum, bisa dia lihat betapa Vanessa sangat berusaha.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐀𝐍𝐀𝐓𝐈𝐊 // 𝐂.𝐃
Fanfiction"Kenapa harus Cedric Diggory sih yang harus dibunuh?" kesal Vanessa terhadap buku yang dia baca. walaupun dia sudah beberapa kali menamatkan ketujuh buku Harry Potter berkali-kali, dia masih tidak puas dengan ending dimana Cedric diggory harus dibun...