Beberapa bulan berlalu, Vanessa masih bersama Ryu Hayashi. Setelah matanya telah diganti Vanessa bisa melihat seperti semula namun karena warna matanya berwarna putih jadi dia harus menggunakan kontak lensa berwarna ungu seperti warna matanya sebelumnya.
Dan hari ini Remus berjanji akan menjemput Vanessa, dan tidak lupa berterima kasih kepada pamannya Ryu Hayashi yang telah mengajarkan nya bela diri klan yang mungkin akan berguna dimasa depan.
Dengan memakai celana panjang dan Hoodie, Vanessa sudah siap dengan kopernya dia tinggal menunggu Remus untuk menjemputnya.
Terdengar suara berisik diluar, "wow tempatnya sangat rapi, apa itu bunga berwarna pink?!" Ucap wanita yang berambut jigraknya, dan dia bersama Remus.
"Itu bunga sakura" jawab Ryu Hayashi dengan tenang.
"Jadi seperti inikah muggle di jepang? Sungguh berbeda, sangat rapi dan bersih sekali berbeda dengan muggle yang pernah kutemui." Ungkap Wanita berambut jigrak, sambil menatap kagum ke sekeliling.
"PAMAN!!" pekik Vanessa yang langsung berlari menuju ke arah pamannya Remus.
Reflek Remus menangkap tubuh Vanessa, "Berhati-hati lah, kau baru saja sembuh nak." Ucap Remus dengan lembut.
"Jadi... Kau yang namanya Vanessa Lloyd? Aku Tonks, panggil aku Tonks." Sapa Tonks dengan sangat ramah kepadanya Vanessa.
Seketika Vanessa ingat, 'ah! Calon istri pamanku!'
"Senang bertemu denganmu Tonks" jawab Vanessa dengan sangat ramah bahkan dia sudah tersenyum sangat lebar."Baguslah kalian sudah berkenalan, Vanessa dimana kopermu? Ayo kita berangkat." Kata Remus terkesan buru-buru.
Vanessa mengambil kopernya, lalu dia menunduk ke arah Ryu Hayashi sebagai penghormatan dan rasa terimakasih. Kemudian dia menggenggam tangan Remus untuk pergi.
"Paman mau berteleport?" Tawar Vanessa dengan semangat.
Remus menatap ke arah Vanessa, "Apa kau benar-benar sudah sembuh?" Tanya Remus.
Dengan cepat Vanessa mengangguk, "sangat sehat, bahkan aku sekarang bisa membawa paman ke kutub Utara sekarang juga."
"Jadi benar kau bisa berteleport?" Tanya Tonks dengan bersemangat.
"Iya, apakah selain namaku paman tidak mengatakan hal lainnya tentang ku?" Tanya Vanessa pemasaran.
Tonks berpikir sampai membuat rambut nya berubah menjadi merah muda permen karet.
"Woah, rambut mu baru saja berubah."
Tiba-tiba Tonks tersadar, "haha, iya. Itu semua karena aku seorang Metamorphmagus" dan dia mulai teringat lagi "oh iya, awalnya pamanmu tidak memberi tahuku nama mu. Dia hanya menceritakan punya anak baptis yang sangat cantik dan berbakat namun saat kutanya siapa namamu dia tidak menjawab."
"Itu karena kau pasti akan mencari Vanessa dan menyebutkan namanya dimana-mana, dan kamu itu orangnya sangat heboh." Alasan Remus.
Mendengar perkataan Tonks membuat Vanessa makin penasaran, "terus, tahu darimana namaku kalau bukan dari paman."
"Ah, ada anak magang di kantor Auror, dan aku yang harus mengawasi nya. Dikantor dia selalu membawa potret fotonya dan dirimu, dia bilang dia kekasih mu-" perkataan Tonks terpotong oleh Vanessa.
"Cedric Diggory?" Tanya Vanessa.
Raut wajah Tonks langsung tersenyum lebar, "Benar! Jadi kalian benar-benar sepasang kekasih? Jujur aku sangat terkejut saat bertemu denganmu seperti tidak asing."
'Cedric...' batin Vanessa
.
Vanessa membaca berita Daily Prophet, "jadi para pelahap maut yang dipenjara di azkaban bisa melarikan diri?" Tanya Vanessa kepada Sirius sambil meminum secangkir kopi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐀𝐍𝐀𝐓𝐈𝐊 // 𝐂.𝐃
Fanfiction"Kenapa harus Cedric Diggory sih yang harus dibunuh?" kesal Vanessa terhadap buku yang dia baca. walaupun dia sudah beberapa kali menamatkan ketujuh buku Harry Potter berkali-kali, dia masih tidak puas dengan ending dimana Cedric diggory harus dibun...