"Tak apa, lain kali kita pasti menang. Mungkin tahun depan?" Ujar Patricia mencoba menghibur kedua temannya yang sedang sedih.
Tiba-tiba Vanessa berteleport masuk ke dalam kamar mereka, tapi kali ini Vanessa tidak dihiraukan.
Vanessa POV
Tumben sekali mereka tidak memarahi ku saat aku berteleport langsung kekamar.
Aku berjalan menuju ranjang ku lalu duduk sambil memperhatikan ketiga gadis yang sedang sedih kecuali Patricia dia berusaha keras untuk menghibur Angelina dan Alicia.
Lalu Patricia menatap ku, memberikan kode untuk membantu nya menghibur Angelina dan Alicia.
Sebelum mendekati mereka aku mengambil banyak coklat di koperku, lalu melemparkannya ke arah mereka.
"Makanan manis akan membuat mu merasa lebih baik." Ucapku, sambil membuka bungkus coklat tersebut lalu menyuap kan ke mulut Alicia.
Alicia tidak menolak suapan dari ku, dia hanya bisa pasrah menerima.
Jujur saja aku bukanlah seorang penghibur yang handal, dan sulit menguraikan kata-kata manis.
"Apakah sudah merasa baikan?" Tanya ku kepada kedua temannya itu.
Angelina dan Alicia mengangguk, mereka tersenyum kecil ke arah ku dan Patricia. Walaupun mereka tersenyum, aku masih bisa melihat kalau mereka berdua masih terlihat sedikit sedih.
Vanessa POV end
•••
HOGSMEAD
"Vanessa kau ikut kami?" Tanya Angelina yang sudah bersiap-siap untuk pergi ke Hogsmead.
Vanessa yang sedang bermake-up menoleh ke arah ketiga teman-temannya.
"Maaf, aku tidak bisa. Aku sudah janji untuk pergi bersama temanku." Jawab Vanessa sambil menunjukkan wajah memelas nya.Patricia dan Alicia langsung saling melirik, "Owh, sungguh? Teman?" Sahut Patricia dengan nada sedikit menggoda ke arah Vanessa.
"Kurasa Diggory akan sakit hati saat tahu sang gadis menganggapnya hanya TEMAN" lanjut Alicia diiringi kekehan Patricia.
Vanessa berdiri dari depan meja riasnya, lalu menatap malas ke arah Patricia dan Alicia, "Ha Ha Ha, ya, kami hanya teman."
"Owh, apakah kalian akan berkencan. Jangan lupa ciuman manisnya untuk si pria tinggi dan cakep itu." Goda Angelina ke pada Vanessa yang langsung di tertawai oleh Patricia dan Alicia.
Mendengar godaan dari Angelina, sontak membuat wajah Vanessa langsung memerah malu. "KALIAN..."
"Eyy sudahlah, jangan godain Vanessa lagi. Kasihan, mungkin sekarang Diggory sedang menunggu sang pujaan hatinya." Ujar Alicia sambil menahan tawanya.
Karena kesal, Vanessa mengambil tasnya lalu memasukkan beberapa uang dan beberapa make up nya jangan lupa tongkat sihirnya.
"Huh, aku akan pergi. Kuharap aku tak melihat wajah kalian nanti." Ujar Vanessa yang masih ngambek ke ketiga temannya.
Vanessa ke luar dari kamarnya berjalan menuju ruang rekreasi, saat di ruang rekreasi entah kenapa tatapan semua orang terfokus ke arah Vanessa.
"Bloody hell, Lloyd kau sangat cantik." Puji Ron Weasley ke pada Vanessa.
"Ya, kau benar." Setuju Harry Potter.
Vanessa melanjutkan jalannya, namun tiba-tiba ada dua tangan merangkul nya dan itu adalah ulah si kembar Weasley.
Seketika Vanessa langsung mendorong kedua tangan itu menjauh. "Ugh, menjauhlah kalian berdua." Ujar Vanessa yang langsung menghindar si kembar.
Andaikan saja Vanessa tidak kena tegur oleh profesor Mcgonagall, mungkin dia akan lebih memilih untuk berteleport langsung menemui sang pujaan hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐀𝐍𝐀𝐓𝐈𝐊 // 𝐂.𝐃
Fanfiction"Kenapa harus Cedric Diggory sih yang harus dibunuh?" kesal Vanessa terhadap buku yang dia baca. walaupun dia sudah beberapa kali menamatkan ketujuh buku Harry Potter berkali-kali, dia masih tidak puas dengan ending dimana Cedric diggory harus dibun...