Mungkin sudah berlalu sekitar enam jam setelah perdebatan gila Jongseong dan Riki di pagi menuju siang hari. Sekarang keadaan ruangan mulai membaik, setidaknya sudah ada kegiatan yang mulai menyegarkan antar sesama anggota di dalam kamar itu.
Mereka tengah duduk melingkar seperti sedang berkemah mengitari api unggun, beberapa lainnya melilitkan selimutnya yang entah apa tujuan dari itu seperti Jungwon dan Jaeyun, sementara Heeseung sedang asyik bercerita sampai menghanyutkan para pendengarnya di pulau imajinasi. "Lalu, apa benar legenda hantu Miroh itu? Atau hanya akal-akalan orangtua saja agar anak-anak tak bermain mendekati hutan Kattegat!" sahut Sunghoon, pemuda pucat itu menopang dagunya karena terlalu asyik menyimak kisah misteri milik Heeseung.
"Jika itu hanya mitos, lalu bagaimana setiap kereta selalu hilang tak ditemukan ketika mencoba melintasi hutan Kattegat? Itu sangat janggal!" Jaeyun bertanya-tanya, karena rumor mengenai banyak kereta yang menghilang dalam hutan tersebut sudah menyebar ke sepenjuru negeri. "Oh iya benar, bukankah kejadian yang sama terlulang satu tahun lalu? Rombongan putri dari aliansi Verberos utara menghilang, dan hanya satu orang ditemukan dengan keadaan linglung!" Jungwon nampak mengingat-ingat mengenai berita menggemparkan itu karena aliansi Verberos sampai meminta bantuan dari banyak tim penyelamat dari beberapa kerajaan.
"Sepertinya aku pernah mendengar hal itu, tetapi tim interogasi tak melanjutkan pencarian serta menyudahi interogasi pada satu-satunya yang selamat, padahal dia bisa saja memberikan petunjuk!" kata Riki, ada bubuhan gemas serta rasa kecewa akan kasus itu. "Tak ada harapan, semakin memasuki hutan Kattegat maka semakin bahaya, dan satu-satunya korban selamat juga menjadi gila, dia tidak bisa bercerita dengan mentalnya itu!" sahut Heeseung.
Sunoo nampak sangat tertarik, ternyata bercerita semacam ini sangat menyenangkan, dia bahkan lebih tertarik dengan kegiatan saat ini dari pada pertunjukan tari saat awal bertemu dengan para pengawalnya itu, bahkan sekarang pertunjukan Marionette menjadi urutan kedua. "Hantu itu seperti apa? Apakah sangat seram?" Sunoo menyelip dalam pembicaraan.
Jungwon akan menjawab pertanyaan itu, tetapi tiba-tiba ada suara ketukan dari arah pintu. Mereka semua terdiam, ketukan itu berjarak beberapa menit, sungguh terdengar mencurigakan, mereka tak lagi mendengar ketukan pintu selama lima menit dan kembali terdengar agak lemah. Jongseong langsung berdiri dan mengisyaratkan semua kawannya untuk diam dan tenang, ia mendekati pintu dengan langkah pelan. Ia membukanya dengan hati-hati, bahkan belati sudah ia siapkan di balik sabuk celananya.
Pintu terbuka dengan celah kecil, Jongseong mengintip, lalu matanya membola dan segera membuka pintu lebar-lebar. Sosok pria berumur hampir lima puluh tahun itu beranjak memasuki ruangan, tubuhnya kekar, dan wajahnya terlihat tegas. Dia memerintahkan Jongseong untuk mengunci pintu, dan mendekati enam orang remaja yang berdiri berdempetan. Sunoo terkejut, dia merasa terintimidasi sehingga menyembunyikan diri dibalik tubuh Sunghoon yang menjulang.
Jongseong turut mendekati kawannya, ia berdiri di samping Heeseung sebelum membungkuk sebentar untuk mengucapkan salam. "Sejauh ini, aku merasa bebanku berkurang setelah kehadiran kalian, aku bersyukur pangeran terlihat nyaman bahkan mau keluar dari kamarnya!" dia berkata dengan nada lembut namun tegas, matanya sedikit sendu, dengan wajahnya yang terlihat lesu seolah menggenggam sebuah masalah lain yang fatal.
"Sudah berpuluh tahun kastil ini menjadi tempat paling aman untuk para pewaris The Center Eagle, bahkan para pengawal dan pelayan adalah orang-orang setia yang selalu menjaga dan mengorbankan diri mereka untuk keturunan darah murni!" entah kenapa perasaan Riki seolah menangkap gelagat ada bahaya yang sedang mengancam dari setiap kalimat yang dilontarkan oleh orang di depannya itu.
Pria paruh baya itu memegang pundak Jongseong dan Riki yang kebetulan berdiri paling depan. "Aku sangat mempercayai kalian, jadi tolong jaga kepercayaan ini demi keselamatan The Center Eagle dari kehancuran. Kastil Dern sudah tak lagi aman, pergilah dari sini dan bawalah pangeran bersama kalian, tolong jangan sampai pangeran terluka sedikitpun, masa depan negeri kita ada di tangan kalian berenam!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexithymia || Kim Sunoo x Enhypen √
Fanfiction[Story End] TRILOGI 1 ALEXITHYMIA The Center Eagle mungkin terdengar aneh, namun ini bukanlah burung elang yang berada ditengah kerumunannya, tetapi ini adalah negara yang berada dalam titik rendah dan diambang kehancuran, karena kekosongan kekuasa...