Page 45 ꧁༼࿙[ᴀʟᴇxɪᴛʜʏᴍɪᴀ]࿚༽꧂

149 26 8
                                    

Park Sunghoon, pemuda itu cukup kuwalahan membujuk Riki agar tak menuju perbatasan Timur, dia akhirnya menyerahkan kontrol penuh perbatasan hutan luar Pax Zirael kepada Maki demi menemani Riki. Mereka berdiri di ambang daratan mengamati kapal-kapal perang besar mulai menurunkan prajuritnya. "BERSIAP" suara Sunghoon membuat tim pemanah di atas tebing pantai mulai meletakkan anak panah untuk segera melesatkannya pada target.

Dia sendiri menghunus pedang dan selangkah lebih maju di depan Riki, "Jangan terlalu banyak mengeluarkan tenaga, Riki" pesan Sunghoon. Riki mendecih, sungguh tak suka ia dianggap lemah, "Aku tak akan semudah itu untuk mati, Park Sunghoon" ujarnya dengan nada penuh tekanan.

"SERANGGG!" suara Sunghoon cukup menggelegar, tim pemanah mulai melesatkan anak panah mereka secara cepat dan brutal, tim pedang mulai berlarian menghunjam musuhnya tanpa ampun. Di sana, Sunghoon mengawasi dengan hati-hati hingga mata Ambernya membulat mendapati sosok familiar yang menghunus pedangnya pada prajurit Pax Zirael.

"LEE HEESEUNG SIALAN, KAU PENGKHIANAT!" ada sosok lain yang berlari, dia mendekati Riki dan menyerang secara brutal menggunakan pedang murahan dengan gerakan amatir. Wajahnya cukup mirip dengan Heeseung, ah akhirnya, Riki bisa melihat sosok ambisius yang mengorbankan kakaknya untuk mengotori tangannya membunuh sang darah murni terakhir Center Eagle. Riki tertawa ngeri, sembari terus melawan gerakan amatir sosok bernama Lee Hanjin itu.

Sunghoon terprovokasi, di berlari dan menghunuskan pedang menyerang Heeseung, "Sialan, mati kau Heeseung!" dia menyerang secara membabi buta, namun tak sedikitpun bisa menggores kulit milik pemuda berambut Metalic Blue itu. Pertarungan pedang mereka seimbang, tidak ada yang tumbang diantara mereka berdua. Heeseung tak sedikitpun menanggapi ocehan Sunghoon, ia terus menangkis pedang pemuda bermata Amber itu sembari mencuri lirikan pada adiknya yang terus menyerang Riki.

Di tempat lain, Jaeyun benar-benar berteriak kesal kala ada satu pertahanan yang hampir saja terbobol jika saja panglima Kim tidak datang tepat waktu membawa pasukan cadangan. "Bagaimana wilayah selatan?" Jongseong melirik keberadaan Jaeyun yang tengah terenggah-enggah menyeret pedangnya.

"Aman!" jawab Jongseong secara singkat. "Sialan banyak sekali prajurit yang dikirim Youngbin. Apa kita bisa menang?" Jongseong tak menjawab, dia terfokus mengawasi jalannya perang agar tak ada celah yang bisa menggagalkan strategi mereka.

Taki sendiri ternyata pemuda yang gesit, keahliannya begitu berguna sebagai prajurit bayangan di hutan luar Pax Zirael, dia mendapat kepercayaan memimpin The Ghost Sword oleh sang panglima, TGS adalah prajurit terlatih dalam penyerangan di kegelapan, mereka memiliki langkah sunyi seperti kucing, dan penglihatan serta pendengaran tajam seperti serigala.

Maki, sang kakak dari Taki berusaha menghadang prajurit musuh yang mulai memasuki jalan alternatif penduduk Pax Zirael ketika melakukan perdagangan antar negara, kini jalan itu nampak mengerikan dengan banyaknya manusia tumbang bersimbah darah.

Jungwon menghitung peledak-peledak yang tersisa untuk digunakan, mata runcingnya menangkap sudut terbaik lalu mengambil salah satu peledak untuk di berikan pada prajuritnya. Peledak itu dimasukkan pada sebuah meriam, lalu memberikan kode pada para prajurit untuk menembakkannya pada sisi yang di tunjuk Jungwon.

"Tuan Cho, berikan kabar ke istana bahwa kita butuh dua puluh peledak lagi" pinta Jungwon, pemuda itu berjalan tegas melewati beberapa orang yang berjaga sembari mempersiapkan anak panah.

Satu orang berbaju kebiruan yang agak compang-camping menghampiri, ia memberikan laporan yang cukup membuat Jungwon mendesau, "Ada berapa penyihir yang tumbang? Bisa kau berikan kabar ini pada Ratu? Kita membutuhkan penyihir yang tersisa untuk menetralkan gempuran makhluk immortal yang di kirim Youngbin!" pelayan itu mengangguk, segera pergi meninggalkan Jungwon yang kembali pada fokusnya.

Alexithymia || Kim Sunoo x Enhypen √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang