Page 15 ꧁༼࿙[ᴀʟᴇxɪᴛʜʏᴍɪᴀ]࿚༽꧂

447 78 1
                                    

Mereka telah menghabiskan tiga hari berada di ruang rahasia kastil Dern, kini persediaan makanan mulai menipis, kayu obor mulai habis, dan minyak untuk menyulut obor yang tersisa juga akan segera habis. Heeseung tidak bisa untuk tenang dalam hal ini, jika di amati, ruangan rahasia yang mereka tempati memiliki sebuah koridor yang panjang, apalagi tempatnya di bawah tanah tanpa ventilasi sekecil apapun.

Jika mereka tak segera keluar mereka akan kelaparan, dan kehabisan obor sebagai alat penerangan, sungguh tidak mungkin mereka menyusuri koridor bawah tanah tanpa alat penerang, mereka tak akan bisa berjaga diri ketika ada sisi bahaya yang mengintai. "Riki, kita harus segera pergi! Kita hanya punya empat obor tersisa, dan dua toples kue kering dari ibu Jaeyun saja!" Heeseung nampak panik.

Riki juga tak bisa untuk kembali ke atas dengan gegabah, pasti para penghuni kastil menyadari keanehan dari pelarian mereka, karena sungguh tak mungkin mereka berhenti menjarah dapur selama tiga hari. "Baiklah, kita mulai keluar dari sini! Aku menyusuri tempat ini selama sekitar satu jam lebih saat itu, dan itu pun masih banyak jalan tersisa yang belum menunjukkan ujung keluar, kurasa kita bisa saja menemukan ujung koridor keluar dari bawah tanah hutan Zephyr!"

Perjalanan pun kembali dimulai, Jaeyun menyiasati agar tak kehabisan obor, mereka memakai satu obor sampai habis baru memakai yang tersisa secara tunggal. Dan benar saja koridor bawah tanah seolah tak berujung, sangat jauh hingga membuat mereka sempat istirahat sebentar setelah satu jam perjalanan. Mereka kembali menyusuri koridor itu sembari bernyanyi kecil untuk memecahkan kesunyian dalam perjalanan. Dan tak terasa pula mereka telah menempuh perjalanan dengan waktu hampir enam jam beserta beberapa kali istirahat.

"Astaga, kita tak kunjung menemukan ujung koridor, apa ruangan bawah tanah ini buntu?" keluh Sunghoon yang mulai frustasi, mereka tengah istirahat, meluruskan kaki agar rasa letih menghilang. Mereka juga bersandar di tembok lembab koridor yang dipenuhi lumut. Jongseong nampak yang paling frustasi dan letih, dia terlihat tak berminat dengan apapun di sekitarnya, atau ikut dalam pembicaraan ringan antar sesama.

Begitu pula si pangeran, dia duduk di sebelah Jongseong yang sedari tadi mengeluh kelelahan dengan suaranya yang tipis hampir tak terdengar. "B4ngsat" gumam Jongseong sambil memijit kepalanya yang pening. Tak tahu saja kalimat itu diserap langsung oleh otak sang pangeran, dia ingin bertanya pada Jongseong apa arti kalimat itu, tapi melihat Jongseong yang terlalu lelah niatnya malah urung.

Si pangeran tiba-tiba menggeser duduknya ke Sunghoon, dengan suara kecil dan polos ia bertanya, "Kak, b4ngsat itu apa?" Sunghoon tak mendengar suara si pangeran karena terlalu pelan, dan ia juga sedang bercengkerama dengan Jaeyun sedari tadi, dan mulut Sunghoon juga berujar "Ah, tampan!" yang sebenarnya bukan menjawab pertanyaan pangeran, melainkan menggoda Heeseung dimana pemuda itu mempraktekkan adegan saat dirinya pernah mengungkapkan kalimat cinta pada seorang gadis di tempat tinggalnya.

Si pangeran yang salah paham dengan ungkapan Sunghoon pun menyimpan kalimat Sunghoon sebagai arti dari kata umpatan Jongseong. Dan perjalanan mereka kembali berlanjut dengan Jongseong yang berdecak malas karena masih kelelahan. Untungnya kali ini mereka cuma membutuhkan waktu dua jam sampai menemukan sebuah pintu baja tebal yang telah ditutupi oleh tanaman rambat, beserta jamur-jamur yang tumbuh subur di sisi-sisi pintu, tak lupa pula balutan lumut tebal serta rerumputan yang menutupi sekitar pintu. "Aduh, kenapa menjijikkan sekali!" keluh Jungwon, tetapi anak itu membantu Heeseung membabati rumput liar yang tumbuh, sedangkan Sunghoon, Riki, dan Jaeyun mengerik jamur juga lumut yang menempel pada pintu.

"Apa ada kain? Ganggang pintu terlalu licin akibat bekas lumut!" kata Jaeyun, Jongseong yang cuma berdiri sambil memegang obor pun mulai menggeledah barang bawaan mengambil handuk kecil dan memberikannya pada Jaeyun. Tetapi sayang, pintu terlalu alot untuk di buka.

Alexithymia || Kim Sunoo x Enhypen √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang