Page 39 ꧁༼࿙[ᴀʟᴇxɪᴛʜʏᴍɪᴀ]࿚༽꧂

189 27 4
                                    

Mungkin ini sedikit menjengkelkan, ketika Sigmud menyandarkan diri di ambang pintu sembari menginterupsi seolah ingin Sunoo segera pergi dari kamar Riki. "Sudah tengah malam, sungguh tak sopan bawahan yang mengganggu waktu istirahat tuannya" raut Sunoo sudah masam, namun ia harus menahannya untuk bertahan hidup sementara.

Riki mendengus, dia menatap Sigmud dengan rasa tak terima, "Aku yang menyuruhnya untuk menemaniku berbincang!" Sigmud sama sekali tak menatap Sunoo, dia hanya memusatkan mata keabu-abuannya itu pada Riki sembari memberikan senyuman. "Ini sudah terlalu malam, kau harus tidur agar dapat memimpin diskusi mentri esok hari dengan baik!"

Niat Riki ingin kembali menimpali, sayangnya Sunoo memberi isyarat agar pemuda bersurai Maple Brown itu menuruti permintaan Sigmud. Riki mendesah kesal, dia memandang Sunoo sembari bergumam, "Kita lanjutkan pembicaraan ini setelah diskusi mentri esok hari, jangan mengajak siapapun!" Sunoo hanya mengangguk kemudian meninggalkan kamar mewah tersebut.

Dia sebenarnya tak kalah kesal dari Riki, membuat langkahnya memberat ketika menyusuri koridor sepi, sesekali ia akan membalas sapaan dari pelayan istana yang lewat, atau penjaga koridor. "Tuan Junior?" Sunoo menoleh, suara lembut itu cukup mengusik telinganya kala seorang gadis dengan rambut sepanjang pinggul mengentikan langkahnya.

"Oh, kau salah satu bawahan dayang Anne?" gadis itu mengangguk, dia terlihat polos dengan wajahnya yang tertunduk malu-malu. "Kenapa kau menghentikan langkahku?" dia merogoh salah satu sakunya mengeluarkan sebuah amplop kecoklatan dengan pita kebiruan yang terlihat cantik. "Apakah boleh jika saya menitipkan surat ini untuk tuan junior Jaeyun?"

Sunoo tersenyum, ah~ sepertinya mulai banyak gadis-gadis istana yang memilih idola mereka pada para tuan junior. "Kau mengagumi Jaeyun?" dia mengangguk, terseyum malu sembari menundukkan wajah. Sunoo merasa gemas dengan hal itu, "Padahal dia lumayan konyol dan pendrama ulung"

Gadis itu terlihat tetap memilih Jaeyun sembari terus tersenyum. "Tuan junior Jaeyun sangat lembut, saya menyukainya!" Ah~ lembut? Sunoo rasa tidak, Jaeyun bisa menjadi pribadi yang lumayan agresif dan bahkan sulit mengontrol emosi ketika dia tidak mendapatkan hal dia inginkan.

"Menurutku, Jongseong cukup memikat jika diperhatikan. Karismanya sangat menggoda!" gadis itu sungguh tidak goyah, dia tetap menginginkan dekat dengan Jaeyun sampai membuat Sunoo terbahak. "Ah baiklah, siapa namamu nona?" ia menerima amplop si gadis untuk di berikan pada Jaeyun. "Moka!"

Sunoo menyimpan surat itu pada salah satu sakunya, kemudian melanjutkan langkahnya untuk kembali ke kamarnya.

"Oh, Astaga~" Sunoo terjingkat, ia terkejut melihat Harua yang terduduk sembari menghadap jendela dengan korden yang tersampir di pinggiran, memampangkan rembulan yang tertutup kabut hingga terlihat samar di penglihatan. "Kau terbangun?" ujarnya basa-basi, namun pemuda bersurai Golden Bronze itu sama sekali tak memberikan sahutan.

Sunoo terkejut untuk kedua kalinya kala Harua menoleh ke arah Sunoo, rasanya hawa menjadi mencekam; mata Turquoise milik Harua sedikit menyala seperti mata kucing dalam kegelapan. "A_ada apa?" Sunoo menjadi gugup, apa pemuda itu sebenarnya bukan manusia? Rasanya cukup mengerikan melihat mata manusia yang menyala seperti itu.

Bukannya memberi jawaban, Harua merentangkan tangannya, seolah meminta Sunoo untuk mendekapnya. "Hei, A_ada apa? A_apa yang kau butuhkan?" kesunyian membuat Sunoo menelan ludahnya dengan susah payah, tubuhnya jadi berkeringat karena lumayan ketakutan dengan keanehan pemuda itu. Dia tetap merentangkan tangan, menatap lekat manik keunguan Sunoo hingga menjadikan pemuda itu gugup, "A_apa kau ingin pelukan?"

Sunoo menangkap ada sedikit anggukan dari Harua, dia memberanikan diri untuk mendekat dan mulai memeluk tubuh ringkih itu. Sunoo terkejut, ketika Harua tiba-tiba menangis histeris sembari mengeratkan pelukannya pada Sunoo.

Alexithymia || Kim Sunoo x Enhypen √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang