Trang...
Trang...
Trang...
Dua pedang tengah beradu sengit menimbulkan percikan api, Jongseong dan Riki sungguh menyuguhkan pertarungan sempurna. Dua pemuda dengan ilmu perang yang setara, dan kelihaian permainan senjata terutama pedang disatukan, jelas memukau hingga membuat Sigmud semakin menyukai Riki sebagai putranya. Cara mata elang Riki menyorot lawannya sungguh menyerupai Edgar, Sigmud tak henti-hentinya merasa bangga padahal ia bukankah sosok ibu kandung Riki.
Sunoo memerhatikan wanita itu dengan tatapan menjijikkan, tapi tak terelakkan jika dia senang karena Sigmud akan semakin mudah mereka manfaatkan. "AKHH" Jongseong meringis, lengannya tergores pedang dalam genggaman Riki yang terasa sedikit panas. "Maaf" ujar Riki melemparkan pedang di tangannya.
Riki berlari menuju Jongseong dan mengambil kain untuk membalut luka milik Jongseong, "Kau mahir melebihiku, Riki!" ujar Jongseong dengan senyuman, oh ayolah Jongseong sudah berbaikan dengan Riki semenjak Riki memberikan kepercayaannya ketika bertemu Eglantine. "Trikmu lebih bagus dariku, kak!" bela Riki, ia cukup kagum dengan banyaknya trik manipulasi Jongseong ketika menyerang, bukankah ia harus berguru pada pemuda pemilik mata Satin Grey itu?
"Duh~ aku merasa pesimis setelah melihat kalian!" Jaeyun mendudukkan diri diatas rerumputan, dia kira keluarganya yang telah mendapatkan gelar pemain pedang terhebat, tetapi dia lupa jika masih ada langit di atas langit. "Kau mulai lagi, Shim Jaeyun" desah Heeseung yang menggelengkan kepalanya melihat tingkah Jaeyun. "Padahal permainan belatimu cukup gila untuk kami!" Sunghoon menyahuti, beberapa hari lalu Sunghoon dibuat kuwalahan menghadapi Jaeyun dalam latihan menggunakan belati, walau yang mereka gunakan hanyalah belati dari kayu, gerakan Jaeyun sangat gesit dan memiliki langkah tak terduga.
"Tapi permainan pedang lebih terlihat keren dari pada belati!" kata Jaeyun, dia menatap kawanannya dengan tampang banyak drama. "Kau merendahkan diri lagi, akan aku pukul dengan nampan ini, Shim Jaeyun!" itu bukanlah Heeseung, Sunghoon, Riki, ataupun Jongseong, tetapi Sunoo yang entah sejak kapan membawa nampan berisi banyak jajanan kue kering yang langsung di serbu oleh Jungwon, Taki, dan Maki.
"Wah apakah aku tak salah dengar?" Sunghoon terkejut, rupanya pangeran The Center Eagle itu mulai berani untuk mengekspresikan diri lebih percaya diri. Lagaknya seperti preman, tetapi muka imutnya malah membuat mereka gemas dan terkikik. "Kalian menertawakanku?" Sunoo memandang kawannya dengan mata membola. "Maaf" Riki mengatakannya dengan mencubit kedua telinganya seperti anak-anak umur lima tahun yang ketahuan berbuat salah oleh orangtuanya.
"Kapan kita mengunjungi rumah paman Yeonghyun? Barang kita banyak tertingal di sana, apalagi kita menghilang tiba-tiba, pasti mereka khawatir!" Jungwon berkata sembari mengecap makananya, dia hampir lupa denga keluarga yang telah membantu mereka untuk beberapa hari. Dan jangan lupakan masalah pewarna rambut milik Sunoo, jika Jungwon dan kawannya tak mengambil pewarna itu, Sunoo bisa dalam bahaya jika warna rambutnya pudar.
Heeseung mendudukkan diri di dekat Jaeyun, menarik kawannya untuk melingkar dan memakan jajanan di nampan yang sebelumnya dibawa oleh Sunoo. "Eh benar, kita melupakan mereka" Sontak semua memandang ke arah Riki yang tengah menggigit sebuah camilan buah yang di keringkan. Pemuda itu tahu maksud dari kawannya, dia mendesah kesal lalu melirik keberadaan Sigmud yang menyandarkan diri di pilar tugu dekat lapangan.
"Aku berseteru dengannya, bagaimana bisa aku meminta ijin lagi padanya?" kata Riki terlihat tak suka akan keberadaan Sigmud. "Bagaimana jika kita beralasan ingin jalan-jalan di luar istana?" tanya Maki.
Sunghoon mengangguk akan saran itu, toh mereka berasa di sekap dalam istana itu, ah~ mereka memang di sekap dengan sedikit kebebasan. "Menyebalkan!" Riki bergumam tanpa melihat kawannya sedikitpun. Sunoo menatapnya iba, lalu menggenggam tangan Riki sampai pemuda itu memandangnya dengan mata yang terlihat lelah, "Mau ku temani berbicara padanya?" Riki hanya mengangguk saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexithymia || Kim Sunoo x Enhypen √
Fanfiction[Story End] TRILOGI 1 ALEXITHYMIA The Center Eagle mungkin terdengar aneh, namun ini bukanlah burung elang yang berada ditengah kerumunannya, tetapi ini adalah negara yang berada dalam titik rendah dan diambang kehancuran, karena kekosongan kekuasa...