Jean dan Kinara akan memperkenalkan kalian pada sebuah takdir yang begitu kejamnya merusak kebahagiaan dua orang remaja yang hanya ingin bahagia bersama.
Tidak hanya Sella yang terkejut dengan interaksi mereka. Mark dan Jason pun tak kalah hebohnya dan segera menyerbu Jean dengan berbagai macam pertanyaan. Tentu saja hal itu hanya ditanggapi ala kadarnya oleh Jean. Sungguh jauh dari ekspektasi kedua sahabatnya itu.
"Gimana?" tanya Jason tiba-tiba.
Jean mengerutkan keningnya bingung dengan pertanyaan Jason, "Apaan?"
"Gausah pura-pura bego lagi ya lo! ada hubungan apa lo sama Kinara? udah sejauh apa? kapan kenalannya??" Jason terus mendesak Jean menjawab pertanyaannya tanpa henti.
"Gw gaada hubungan sama sekali sama dia." jawabnya singkat.
"Kalo gaada apa-apa trus kenapa jaket lo tiba-tiba ada di dia? lo kan gamungkin minjemin jaket lo ke sembarang orang." timpal Mark.
"Jujur ajasi gausah muter-muter, udah jadian kan lo pasti??" tuduh Jason seketika.
Muak mendengar ocehan Jason, Jean justru memasang airpods nya tanpa menghiraukan pertanyaan Jason sama sekali.
Jason menghela nafas kasar sembari menahan emosinya karena tak kunjung mendapat jawaban, "Si babi.." umpat Jason sembari mengelus dadanya untuk bersabar.
"Dah gw bilang, lo buang-buang tenaga doang nanya sama tu anak.." Mark sendiri sudah menyerah sejak tadi untuk mananyakan hal tersebut pada Jean.
Jason beralih menghampiri Mark yang sedang asyik bermain game di ponselnya.
"Menurut lo gimana? yakin banget gw pasti ada sesuatu sama mereka, yakan??"
Mark mengalihkan pandangannya menatap Jean yang kini sedang asyik dengan gitarnya.
"Lo liat temen lo itu.. keliatan kaya orang kasmaran emang?" Jason seketika menghela nafas melihat Jean yang jauh dari kata kasmaran seperti yang Mark sebutkan.
🌃🌃🌃🌃🌃🌃
Bel pulang sekolah berbunyi...
Seluruh siswa semakin ricuh dan saling mendahului meninggalkan sekolah tak terkecuali Jean dan kawan-kawannya. Mereka berencana untuk pergi berkumpul di rumah Jason seperti biasa. Meski mereka bertiga sama-sama memiliki hunian mewah dengan fasilitas yang lengkap, namun sudah menjadi rutinitas bagi mereka menghabiskan waktu dan bermain bersama di kediaman megah milik Jason.
"Lo berdua duluan, gw balik dulu ganti baju." ucap Jean sembari bersiap menaiki motor gagah miliknya lengkap disertai dengan helm full face nya.
"Yaudah serah, langsung nyusul inget! makan malem di rumah gw aja ntar." ucap Jason kemudian dibalas anggukan oleh Jean. Kini tersisa Jean yang masih berdiam di parkiran karena tiba-tiba handphone-nya bergetar menandakan adanya pesan masuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jean menghela nafas panjang membaca pesan dari bunda nya. Tidak, dia bukan kesal karena mendapat titipan dari sang Bunda, tetapi dia tahu persis bahwa semangka itu buah kesukaan Diego, ayahnya. Bagi Diego, buah itu harus selalu sedia untuk menjadi pencuci mulut setelah makan.