26

115 12 2
                                    

"Mau sampe kapan kita kaya gini pi?"

"Buat apa kita pulang ke Indonesia kalau ujung-ujungnya papi tetep nahan Jeffry untuk nemuin Kinara?!"

Lelaki muda itu tak henti berdebat dengan sang ayah. Sejak kepulangan mereka ke Indonesia, Jeffry sudah bertekad untuk segera menemui Kinara, namun berbeda dengan Sean. Ia terus berkata bahwa ini bukan saat yang tepat untuk menemui gadis itu.

"Kalau kamu ketemu sama Kinara trus apa selanjutnya? kamu kira dia bakal diem aja? kamu mau adik kamu terancam dalam bahaya? iya?!"

"Jeff bakal jelasin semuanya ke Kinara dan bawa dia tinggal sama kita. Dengan gitu kita bisa jaga dia dari laki-laki brengsek itu pi. Aku gaakan biarin dia nyentuh adik aku seujung jaripun!"

Ia tidak akan pernah lupa akan apa yang Sean alami. Bertahun-tahun sang ayah berjuang untuk bertahan hidup. Bahkan jika bukan karena keajaiban, mungkin saja Sean tidak ada lagi di dunia ini.

Meski begitu, kejadian itu tidak membuat Jeffry takut. Ia ingin membuktikan pada Sean bahwa ia mampu menjaga Kinara dari lelaki itu. Ia tidak akan membiarkan Kinara mengalami penderitaan yang sama seperti Sean.

Susah payah Jeffry meyakinkan Sean, namun nihil, Sean tetap tak tergoyahkan.

"Trus siapa yang lindungin kamu?" balas Sean tak kalah tegas.

"Kamu juga anak papi dan udah kewajiban papi untuk lindungin kalian berdua.."

"Tapi kamu liat sendiri kan? papi bahkan gabisa lindungin diri papi sendiri. Untuk jalan aja papi masih kesulitan Jeff.."

"Papi gamau sampe terjadi apa-apa sama kalian berdua sementara papi cuma bisa diem dan ga berbuat apa-apa.."

Tidak ada satu hari pun Sean tidak menyalahkan dirinya atas kemalangan yang menerpa keluarga kecilnya. Terutama ditengah kondisi nya yang tak berdaya ini, ia merasa menjadi ayah yang tidak berguna bagi kedua anaknya.

Sean tak ingin melanjutkan perdebatan mereka dan memilih untuk pergi meninggalkan Jeffry yang merasa frustasi. Selalu seperti ini, sama hal nya seperti Sean, meski tak ia tunjukkan tapi Jeffry pun merasakan ketidakberdayaan yang Sean rasakan. Sebagai seorang kakak yang seharusnya ada disamping sang adik, menemani dan membantu Kinara dalam melewati hari-hari yang sulit, tak satupun dari hal tersebut dapat ia lakukan untuk Kinara. Disisi lain, ia juga tidak bisa meninggalkan Sean yang sedang berjuang untuk pulih.

🌃🌃🌃🌃🌃🌃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌃🌃🌃🌃🌃🌃

Semenjak pertemuannya dengan Sean dan Jeffry beberapa hari lalu, Kinara terus berpikir entah apa ia harus menceritakan hal itu pada Irene atau tidak. Namun akhirnya ia memutuskan untuk tidak memberitahu Irene. Sesuai dengan tekadnya, ia hanya akan fokus untuk membuka lembaran baru bersama Irene dan orang-orang terdekatnya.

"Mi.."

"Hmm?"

"Weekend ini mami sibuk ga?" meski sedikit merasa canggung, namun Kinara menepis jauh semua perasaan itu untuk kembali mendekatkan dirinya dengan Irene.

INEFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang