6

230 43 0
                                    

Selesai mengganti baju dengan pakaian yang lebih santai dilengkapi dengan jaket kulit andalannya, Jean segera mengunjungi rumah Jason. Disaat Jason dan Mark asik bermain billiard, Jean lebih memilih menghabiskan waktu dengan gitar nya yang memang ia simpan di rumah Jason.

Jean memang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah Jason ataupun Mark, terutama ketika sang Ayah sedang berada di rumah. Prinsip nya kapanpun Diego ada di rumah, maka ia akan memilih bersenang-senang di luar bersama teman-temannya.

"Lo tadi kemana dulu Je? lama bener perasaan." tanya Jason tetap dengan aktivitasnya bermain billiard bersama Mark.

"Beli titipan nyokap dulu." ucap Jean masih dengan posisi nyamannya bersama gitar kesayangannya.

"Ohh.. gw kira belok dulu lo jalan sama cewe pfftt.." ejek Jason dengan muka tengilnya.

"Ngadi-ngadi lo! mana ada si kutub jalan sama cewe.." ucap Mark menanggapi keisengan Jason yang tiada henti nya menggoda Jean.

"Bener ko." ucap Jean singkat namun berhasil menimbulkan keheningan sesaat.

"Udah paling bener lo diem kata gw." sahut Mark.

"It's okay, gw apresisai meskipun jokes lo ga berkembang.." ucap Jason sembari bertepuk tangan masih menanggapi ucapan Jean hanyalah candaan. Meskipun sebenarnya mustahil sekali rasanya seorang Jean melontarkan candaan. Tidak pernah ada sejarahnya Jean sedikitpun bercanda sekeras apapun usaha Jason memancing jiwa humor Jean.

"Serius gw." lagi-lagi suasana kembali hening. Mark dan Jason menatap lurus ke arah Jean yang sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari gitar miliknya.

"Serius lo? siapa?? emang lo lagi deket sama cewe? ko gw gatau?" tanya Mark bertubi-tubi seraya menghampiri Jean dan duduk di hadapannya.

"DEMI APA ANJIR TERNYATA LO NORMAL JE!! GILA AKHIRNYA GW GADISANGKA GAY LAGI SAMA LO!" tidak ini bukan candaan. Jason dan Jean memang sering dianggap memiliki hubungan khusus di belakang. Meskipun Jason sudah terang-terangan menunjukkan hubungannya dengan Valen sang kekasih, tetap saja ada orang-orang gila yang menyebarkan gosip bahwa  mereka memiliki hubungan spesial dibelakang Valen.

Rumor ini tidak muncul tanpa alasan, Jean dan Jason memang seringkali terlihat berduaan terlebih mereka memang sudah berteman sejak kecil, sedangkan Mark baru bergabung dengan circle mereka saat memasuki sekolah menengah pertama. Mark sendiri hampir termakan rumor tersebut jika bukan Jason yang memberi tamparan pada pipi mulus Mark untuk menyadarkannya.

"Bangsat najis banget gw gay sama lo!" ucap Jean ketus. Jean seringkali mengucapkan bahwa kalaupun dia gay, selera nya tidak serendah itu untuk menjalin hubungan dengan seorang Jason. Tentunya ucapan Jean akan selalu dihadiahi tatapan maut dari Jason.

"Jawab bangke lo jalan sama siapa?? kita kenal cewenya? anak sekolah kita?" tanya mark sedikit kesal karena Jean tak kunjung memberikan jawaban.

"Sama Kinara." singkat, padat, jelas. Nama yang tidak mereka sangka-sangka akan keluar sebagai jawaban dari mulut Jean.

"KAN BENER DAH GW DUGA LO ADA SESUATU KAN SAMA KINARA?" kali ini tidak hanya Jean yang merasa kesal dengan Jason, tetapi juga Mark. Sungguh mereka sangat ingin membekap mulut Jason saat ini.

"Berisik anjing kaya di hutan aja lo!" ketus Mark.

"Serah gw lah, rumah-rumah gw.." ucap Jason santai dengan ekspresi yang sangat menyebalkan. Mark tidak ingin menanggapi Jason lebih lanjut. Ia tahu menanggapi Jason sama bodohnya dengan berbicara dengan orang gila. Tidak akan ada ujungnya dan tidak akan selesai-selesai. Kembali pada prinsipnya, yang lebih waras lebih baik mengalah.

INEFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang