"AAAAARRRRGGGHHHHH FU*CKKKK MALU BANGET GW!!!!" pekik nya sesaat setelah masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu rapat-rapat.
Ia merutuki dirinya sendiri yang terlalu kentara menunjukkan perasaannya terhadap pengakuan Jean.
"GILA MAU TARO MANA MUKA GW BESOK!!!"
"I SWEAR TO GOD THIS IS TOO EMBARASSING, HOLY FU*CKIN STUPID GIRL KINARAAAA!!!" frustasi pada dirinya sendiri, Kinara menenggelamkan kepalanya diatas bantal.
"Kalo sampe Sella tau dah abis gw diolok-olok... AAAARRGGHHHHH!!!" membayangkan pipinya yang memerah dan tingkahnya yang gelagapan saat merespon Jean benar-benar membuatnya malu setengah mati. Rasanya ia ingin hilang seketika dari bumi ini.
Drrtt..
Tiba-tiba ponsel nya bergetar dan kembali membuatnya terkejut seketika.
"Hp geter aja gw kaget masa astaga..." ucap Kinara memelas sembari mengelus dadanya yang berdegup kencang entah karena terkejut merasakan getaran pada benda pipih dalam sakunya, atau efek ucapan Jean yang masih terasa hingga saat ini.
"Bagus ra.. lo gaboleh keliatan gampang luluh. Haaaahhh fuuuuhhh...okay, breath..relax.." ucap Kinara berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri. Bahkan ia sangat malu memandang pantulan wajahnya dalam kaca.
"Merah banget pipi gw kambingggg!!" Kinara tidak bisa membayangkan betapa merahnya pipi dia saat masih berhadapan dengan Jean. Ah, seketika Kinara menyesal menyetujui ucapan Jean untuk menjemputnya besok pagi. Bisa-bisa pipinya memerah seperti anak kecil yang sedang demam. Dibandingkan rasa malu nya pada Jean, ia lebih ngeri membayangkan reaksi Sella saat melihat pipinya memerah saat bersama Jean. OH NO GOD PLEASE!!
🌃🌃🌃🌃🌃🌃
"Morning.." sapa Jean saat menyambut Kinara masuk ke dalam mobilnya.
Kinara hanya tersenyum canggung seraya memasuki mobil Jean, ".. tumben ke sekolah bawa mobil?" tanya nya berusaha menghilangkan rasa canggung tersebut.
"Biar sekalian balik sekolah mau langsung jemput bunda pulang.."
"Hah? bunda udah bisa pulang?!!" tanya Kinara yang kemudian hanya diangguki oleh Jean seraya menjalankan mobilnya menuju sekkolah.
"Mau ikut jemput bunda?" ajak Jean kepada Kinara yang terlihat sangat antusias saat mengetahui bahwa Yasselyn sudah bisa pulang.
"MAU BANGET!!" Jean terkekeh gemas melihat Kinara yang sangat semangat. Ia tidak mengajaknya untuk pergi ke dufan ataupun tempat-tempat yang menyenangkan, hanya dengan bertemu dan menjemput Yasselyn saja sudah membuatnya sebahagia ini. Senang sekali rasanya melihat kedekatan Kinara dan Yasselyn yang benar-benar seperti ibu dan anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFABLE
Подростковая литератураJean dan Kinara akan memperkenalkan kalian pada sebuah takdir yang begitu kejamnya merusak kebahagiaan dua orang remaja yang hanya ingin bahagia bersama.