Seorang gadis cantik dengan rambut hitam lebatnya berjalan santai menyusuri lorong sekolah menuju ruang kelasnya. Dibalik wajah tak ramah dan sikap acuh yang tampak dari dirinya, jauh dalam lubuk hatinya gadis itu sedang menantikan pertemuannya dengan seseorang. Ia berusaha untuk tidak membuatnya kentara namun netra nya bergerak menelusuri kelas yang berada di ujung lorong berusaha menemukan sosok lelaki tersebut.
Keningnya mengkerut ketika ia telah hampir sampai di depan kelasnya sendiri namun ia sama sekali tidak menemukan lelaki tersebut di ujung sana.
"Biasanya tu anak sibuk nongkrong depan kelas sebelum masuk.." gumamnya dalam hati. Tanpa ia sadari seseorang berjalan mendekat padanya dari arah belakang.
"BAGUSSS!!" pekik orang tersebut tepat di dekat telinga Kinara.
"GEMBEL! KAGET GW!!" emosinya terbakar saat tubuhnya reflek menoleh ke belakang dan mendapati Sella berdiri tepat di belakangnya. Ia menjambak kecil rambut perempuan tersebut menyalurkan emosinya seraya memegang dadanya merasakan detak jantungnya yang berdetak tak karuan.
"Lo yang gembel! bagus banget lo ninggalin gw berangkat duluan kaga bilang-bilang!!" semprot Sella yang tak kalah kesal oleh sikap Kinara yang telah meninggalkannya begitu saja tanpa memberitahunya terlebih dahulu.
"Ya maap lupa gw!" ucap Kinara tak kalah ketus kepada Sella. Setelah itu ia melenggang pergi memasuki ruang kelasnya meninggalkan Sella yang sudah siap dengan segala omelannya. Tangannya terangkat menampilkan gerak-gerik seolah ingin mencolok kedua mata Kinara, ia merasa kesal karena lagi-lagi ditinggalkan.
Tak lama setelah itu bel masuk berbunyi dan mereka melanjutkan kegiatan belajar mereka hingga waktu istirahat pun tiba. Kedua remaja perempuan tersebut bergegas menuju kantin berharap mereka tak lagi kehabisan tempat.
Namun sayangnya lagi-lagi mereka terlambat sehingga semua meja telah ditempati. Baik Kinara maupun Sella menggerutu kesal akibat Mrs. Hailey menyita waktu istirahat mereka untuk menyelesaikan penjelasan materinya yang belum selesai, dan itu semua akibat dirinya yang telat datang.
Ditengah ramainya siswa yang memenuhi kantin terdapat seorang laki-laki yang terlihat melambaikan tangannya kepada Sella dan Kinara. Awalnya mereka ragu apakah orang tersebut melambai kepada mereka tetapi saat mereka melihat siapa lelaki tersebut mereka pun segera menghampiri meja tersebut. Lelaki itu seolah mengisyaratkan bahwa terdapat bangku kosong untuk mereka berdua.
"Huuhh untung aja masih ada bangku kosong.. thanks guys! " ucap Sella seraya menempati salah satu bangku kosong tersebut, dan diikuti oleh Kinara yang duduk di sampingnya.
Lelaki yang melambaikan tangannya pada mereka adalah Mark. Kinara sedikit antusias kala melihat Mark yang melambaikan tangan kepadanya, itu artinya ia akan bertemu dengan Jean juga karena Mark, Jean, dan Jason selalu bersama. Namun saat Kinara mendekat pada sekumpulan lelaki tersebut, ia hanya mendapati Mark, Jason, dan Valen kekasih Jason. Ia sama sekali tidak melihat lelaki yang ia cari sedari pagi tadi.
Menyadari sikap Kinara yang seolah mencari seseorang, Jason pun membuka suara.
"Jean gamasuk ra.." ucap Jason membuyarkan atensi Kinara. Dengan tingkat kepekaan yang tinggi tentu saja Jason menyadari siapa orang yang sedang Kinara cari.
"Kenapa?" tanya Kinara. Ia sebenarnya tidak mau menunjukkan rasa penasarannya tetapi pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulutnya.
Dari sudut matanya ia dapat melihat wajah Sella yang menatapnya penuh tanya. Ia pastikan setelah ini Sella akan menghujamnya dengan runtutan pertanyaan mengenai hubungannya dengan Jean.
"Nyokapnya kecelakaan tadi malem jadi sekarang Jean nemenin bunda nya di rumah sakit." bukan Jason, melainkan Mark yang menjawab pertanyaan Kinara. Bola mata Kinara membulat dengan sempurna saat mendengar ucapan Mark. Perasaan khawatir mulai menguasai dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFABLE
Teen FictionJean dan Kinara akan memperkenalkan kalian pada sebuah takdir yang begitu kejamnya merusak kebahagiaan dua orang remaja yang hanya ingin bahagia bersama.