Bangunan megah bernuansa eropa yang berada di lingkungan perumahan elit bukanlah hal yang asing ataupun mengejutkan bagi Kinara. Jujur saja, bahkan ia yakin tidak sedikit siswa di sekolahnya yang tinggal di rumah megah seperti itu, termasuk dirinya sendiri. Namun disamping kesan mewah yang ia rasakan, Kinara justru merasa rumah tersebut begitu sepi dan dingin. Benci untuk mengakuinya tetapi ia merasa familiar dengan suasana rumah seperti itu. Ia mulai bertanya-tanya apakah seluruh rumah megah dengan bangunan yang kokoh seperti ini selalu terkesan dingin?
Sebelum masuk Jean berbalik menatap Kinara, "Ra gw boleh minta tolong sekali lagi ga?"
"Tolong apaan?" tanya Kinara.
"Bunda gw kebetulan masak banyak hari ini..boleh ga lo nyicip dikit aja? kalo lo kenyang, nyicip dessert-nya doang juga gapapa kok..." ucap Jean penuh hati-hati.
"Sorry banget sebelumnya, gw ga maksud maksa ta.."
"Okay! relax je, perut gw masih banyak ruang kosong jadi lo ga perlu khawatir.. " ucap Kinara memotong ucapan Jean sembari tersenyum menepuk lengan Jean. Jean benar-benar merasa tidak enak dengan Kinara, ia tahu Kinara pasti sudah kenyang tapi ia juga ingin menyenangkan Bunda nya. Setidaknya untuk hari ini, Jean akan melakukan apapun untuk membahagiakan bunda nya.
Jean tersenyum tipis melihat respon Kinara yang terlihat santai tanpa beban menerima permintaannya. Mereka pun membuka pintu utama tersebut dan segera masuk menemui Bunda Jean.
Jean mempersilakan Kinara untuk duduk di sofa sembari menunggunya mencari keberadaan Yasselyn. Kinara hanya menurut dan duduk manis menunggu Jean. Tak lama kemudian Jean kembali bersama seorang wanita cantik yang tersenyum manis kepadanya. Kinara pun membalas dengan senyuman yang tak kalah manis dan berdiri seraya meraih tangan Yasselyn lalu mencium punggung tangannya wanita tersebut.
Jean terpaku melihat senyum manis Kinara yang baru pertama kali ia lihat selama ini. Senyum yang sangat manis dan lucu hingga membuatnya terdiam menatap lurus kearah Kinara yang masih asyik berbincang dengan Yasselyn.
"Hai cantik, temennya Jean ya? nama kamu siapa sayang?" tanya Yasselyn dengan lemah lembut.
"Iya tante, aku Kinara temen sekolah Jean.." ucap Kinara dengan senyum manisnya yang kian menghipnotis Jean.
"Oh yaampun kamu kok baru bawa Kinara kerumah sekarang sih Je? punya temen cantik ko disembunyiin aja.." goda Yasselyn kepada Jean yang masih terdiam tidak merespon ucapan bundanya. Yasselyn yang menyadari sikap Jean hanya tersenyum lalu menyenggol lengan anak laki-lakinya itu untuk menyadarkannya.
"Biasa aja liatinnya Je.. ampe bengong gitu.." goda Yasselyn lagi saat Jean sudah tersadar dari lamunannya.
Jean menatap kesal pada Yasselyn, "Apasih Bund.."
Dengan cepat Jean mengalihkan wajahnya yang memerah semu menahan malu karena tertangkap basah memandangi wajah Kinara cukup lama. Sementara Kinara sendiri hanya tertawa kecil melihat Jean yang salah tingkah.
"Eh iya, kalian belom makan kan? kebetulan Bunda masak banyak, Kinara gabung aja, kita makan bareng yuk!" akhirnya perkataan yang sudah diduga-duga oleh Jean pun terdengar. Jean melirik ke arah Kinara merasa tidak enak karena sempat memintanya untuk menerima ajakan bunda nya meskipun sudah kenyang. Namun ternyata tanpa ragu Kinara menerima ajakan Yasselyn tanpa menoleh ke arah Jean sedikitpun.
"Boleh tante, kebetulan aku siang tadi makannya sedikit jadi udah laper banget hehe.." ucap Kinara dengan senyum manisnya seraya menerima uluran tangan Yasselyn.
"Tapi Kinara makannya lumayan banyak tante hehe..."
"Bagus dongg!! bunda seneng perempuan yang ga takut makan banyak. Biar sehat, ga kaya anak tante tuh, susah banget disuruh makan kaya anak kecil.."
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFABLE
Teen FictionJean dan Kinara akan memperkenalkan kalian pada sebuah takdir yang begitu kejamnya merusak kebahagiaan dua orang remaja yang hanya ingin bahagia bersama.