28

114 10 1
                                    

Semua keindahan, kenikmatan, dan kebahagiaan yang ada di dunia ini datang dengan harga yang semakin tak terjangkau. Hujan yang dahulu terasa menyenangkan kini mendatangkan sendu. Gelembung air yang dahulu mampu mengundang tawa kini bahkan terasa hampa. Kemana perginya semua canda tawa yang melimpah itu?

Siapapun dapat melihat bahwa gadis yang baru saja berulang tahun kemarin kini terlihat lesu tak bersemangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapapun dapat melihat bahwa gadis yang baru saja berulang tahun kemarin kini terlihat lesu tak bersemangat. Bahkan tak seperti biasanya, Kinara datang jauh lebih awal dibanding rutinitasnya hingga ia menjadi siswa pertama yang duduk di bangku kelas. Sejak kedatangannya pun Kinara hanya duduk diam menatap jendela dengan pikirannya yang begitu sibuk.

"Suram amat, bapir lu?" sosor Sella yang baru saja datang dan duduk di samping Kinara.

"Bisa ga ngomong yang jelas-jelas aja, gw males mikir." sahut Kinara tanpa berniat menolehkan wajahnya.

"Bapir means banyak pikiran nona kinaraa.."

"Napasih? masih pagi dah ditekuk aja tu muka?"

Kinara menegakkan tubuhnya sembari menghela nafas, "Ngantuk mampus gw." jawab Kinara dengan wajah suntuknya.

Sella yang hendak bicara seketika terbungkam saat guru yang mengajar memanggil namanya yang tertangkap basah sedang mengobrol ditengah kegiatan belajar.

"Bisa-bisanya gw kena called out sedangkan lu yang daritadi selonjoran kek koala kaga disemprot." gerutu Sella dengan gerak bibir se-minim mungkin dan tubuh yang tegap menghadap ke depan.

Sementara itu, Kinara kembali terdiam dan menatap lurus ke arah papan tulis. Entah apakah ia mendengarkan guru yang sedang mengajar atau hanya sekedar menatap kosong tanpa arti.

🌃🌃🌃🌃🌃🌃

"Ra, balik sekolah nanti ke aula kan?"

"Ngapain?" tanya Kinara yang sedang sibuk mengumpulkan pekerjaan rumah teman-teman kelasnya untuk ia antarkan ke ruang guru.

Sella terus mengikuti gerak Kinara sembari mengoceh tanpa lelah, "Gw dihukum pak Andy buat beresin aula gara-gara keciduk ngobrol tadi."

"Trus? kan yang dihukum elu? kenapa gw juga ikut ke aula?" balas Kinara acuh.

Sella pun menghadang jalan sahabatnya itu, "Lu tega liat gw beresin aula segede itu sendirian? lu ga liat temen lu udah cantik kaya gini?"

"Gw mau ngedate pulang sekolah sama ayang gw raaa, masa ntar gw keringetan, lengket, bau, gara-gara beresin aula sendirian.." ucapnya memelas.

"Ayo dong raaa, temenin gw pleaseeee.."

"Nanti gw beliin pudding kesukaan lu dah, yayayya??" dengan pantang menyerah Sella terus memohon agar Kinara mau menuruti permintaannya. Ia bahkan bergelondotan pada lengan Kinara hingga membuatnya kesulitan berjalan.

Kinara berdecak kesal seraya berusaha melepas genggaman tangan Sella, "Iyaiya ah lepass!"

Dengan raut wajah girang Sella tersenyum bahagia mendengar jawaban Kinara. Usaha nya tak sia-sia meski menjadi pusat perhatian karena bersikap manja dan kekanak-kanakan sepanjang lorong menuju ruang guru.

INEFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang