BAB 25

4.6K 403 62
                                    

Huek... Huek... Huek...

"Jeh?" Jisoo yang kembali nengetuk pintu kamar mandi, ia tak bisa masuk karena di kunci rosé dari dalem.

Tak lama rosé keluar dengan muka yang sedikit lemas, jisoo menarik rosé kedekapan nya.

Jisoo mengelus punggung rosé sembari mencium kepalanya, "lo ga usah ngampus ya? Lagian kan kita udah ga ada tugas lagi..  Tinggal nunggu wisuda.." Ucapan jisoo di gelang rosé.

"Ga mau, gue bosen di rumahh.."

"Tapi lo lemes, jeh.."

"Lo ngampus?"

"Iya..."

"Masa gue di tinggal sendiri?" Rosé yang merengut menatap jisoo, "lo mau ngampus juga?" Ucapan jisoo di angguki rosé.

Jisoo hanya menghela nafas, ia berlutut di depan rosé membuat rosé menyirit. "Nanti kalau di kampus, anak daddy jangan nakal ya? Kasian nanti mommy kamu mundar mandir ke kamar mandi...." Jisoo yang mengelus perut rosé.

Rosé yang melihat itu hanya menahan senyum nya, "anak daddy kan anak baik... Jadi jangan buat mommy kamu kewalahan ya..." Jisoo yang mencium perut rosé membuat sang empu benar benar tidak bisa menahan salting nya.

Aghhhhh...Ni orang emang kadang kadang...

Jisoo kembali berdiri di hadapan rosé, "lo beneran ga mau di rumah aja?" Jisoo menaikan sebelah alisnya sembari mengelus perut rosé.

"Engga.... Gue bosen nantii..."

"Yaudah yaudah... Ganti baju lo..."

"Okeyyy..."

~~~

"Jisooo~~~"

Jisoo menghela nafas saat suara familiar itu memanggilnya,"mau apa lagi lo berdua?" Jisoo menaikan sebelah alisnya menatap bona dan nancy.

"Nanti malem lo free ga? Atau lo ada di tempat balap lo?" Bona yang bertanya, "kalau lo ada di tempat balap, gue samperin yaa.." Kini nancy yang berbicara.

"Dih kok lo.. Kan gue yang nanya..."

"Masa bodo... Lo mau kan ji?"

"Ga ga... Lo sama gue ji... Gue duluan yang nanya ke lo.."

"Dih apa apaan.."

"Bisa ga sih jangan ngejar gue lagi? Gue risih..." Ucapan jisoo membuat keduanya berhenti berdebat.

"Tapi ji...."

"Ga ada tapi tapian, nan... Gue sama lo berdua udah berakhir lama... Jangan ganggu gue lagi...gue risih di rebutin lo berdua..." Ucapan jisoo membuat para teman temannya terkekeh dalam hati.

"Ji pleaseee... " nancy yang memegang bahu kiri jisoo, "cukup nan, bon... " jisoo yang berdecak kesal membuat keduanya pergi dari sana.

"Anjay jiii... Cewe mana nih yang buat lo jadi setia?" Jeje yang menaik turunkan kedua alisnya. "Ape si lu..." Jisoo yang memutar bola mata malas.

"Speechless gue ji denger lo ngomong gitu... Biasa lo nerima aja kalau ada yang minta balikan.. Ini mah engga..." Ucapan Wendy membuat mereka terkekeh.

"Spill dong cewenya... Pasti cakep.." Lisa yang merangkul jisoo, "cewe apa njir? Gue aja sendiri..." Jisoo yang merengut.

"Ah masaaa.... Mustahil seorang kim jisoo ga punya cewe..."seulgi yang menyipitkan matanya, "ga percaya amat lo pada..." Jisoo yang kembali memutar bola mata malas.

Sedangkan bot circle hanya menyimak pembicaraan top circle, "btw jeh... Lo udah ga masuk angin lagi?" Joy yang bertanya.

"Udah engga kokk..."

"Tulah akibat makan ice cream mulu... Masuk angin kan lo..." Ucapan Irene di balas cengiran oleh rosé.

"Jaga kesehatan lo rojeee.... Lo bisa sakit kalau terus terusan makan ice cream..." Nayeon yang mencubit gemas pipi rosé.

"Tau tuh... Asik ice cream aja dari kemarin..." Celetuk jennie sebelum meminum jusnya, "iya iya enggaa dehhh..." Rosé yang tersenyum lebar.

Jisoo yang mendengarkan itu hanya menghela nafas, sedangkan rosé masih menyengir saja.

Sebenarnya ia sedikit badmood karena tadi jisoo di deketin dua cewe tadi, tapi ia ga bisa ngapa ngapain karena di antara keduanya belum ada yang mau mengalah.

Gue ga mau cemburu terussss....

~~~

Rosé menatap punggung jisoo karena jisoo sedang membuat susu untuknya, ia berpikir apa dia aja yang ngaku?

"Ji/jeh.."

Keduanya lagi lagi serentak memanggil satu sama lain, "lo aja duluan..." Jisoo yang berbalik menatap rosé.

"Ga usah... Lo aja..."

"Gapapa lo aja.... Lo mah ngomong apa?"

Jisoo menaruh gelas susu tadi ke hadapan rosé, "kalau gitu bentar..." Ucap rosé sebelum meneguk habis susunya.

"Nah jadi lo mau ngomong apa?"

Rosé menggaruk kepalanya yang tak gatal karena bingung harus ngomong apa, "jeh?" Jisoo yang menyirit.

"Ji... Gue.... "

"Hm? Lo kenapa?"

"Gue... Ngaku kalah sama lo..."

Ucapan rosé membuat jisoo bingung, namun sedetik kemudian ia tau apa yang di maksud rosé. "Lo.... Serius ngaku?" Jisoo yang tersenyum miring.

"Iya gue nyerah..."

Jisoo hanya terkekeh mendengar perkataan rosé sedangkan si blonde menyirit bingung.

"Sebenarnya tadi gue mau ngaku... Cuman lo udah ngaku duluan... Ya.. Udah lah... Lo harus nurutin permintaan gue.."

"Lah kok gitu?" Rosé yang menyatukan kedua tangannya alisnya menatap jisoo, "seperti yang kita janjikan sebelum nya sayang..." Jisoo yang mengacak gemas rambut rosé.

"Tapi kan.."

"Kan lo duluan yang ngaku..."

"Ck, iya iya..."

Rosé yang memutar bola mata malas sedangkan jisoo masih tersenyum miring, jisoo membisikkan sesuatu ke rosé membuat rosé memelototi.

"Enak aja lo tiap malem.."

"Aelah...selagi baby kim belum hadir... Nanti kalau dia ada kan dia yang nguasain.."

Rosé kembali memutar bola mata malas, "ya istri akuuuuu.." Jisoo yang memasang muka memelas pada rosé.

"Iya iya...."

Mendengar perkataan rosé, jisoo bersorak dalam hati. "Ngomong ngomong ini... Mau ngasih tau yang lain?" Jisoo menaikkan sebelah alisnya.

"Ga usah... Biar mereka tau sendiri aja..."

"Ouh oke sayang.."
























Jangan lupa vote guys

BACKSTREET? -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang