BAB 28

4.6K 439 90
                                    

"Jeje mana, nay?"

Jennie yang keluar dari mobil, "jemput si joy sama Wendy.." Ucapan nayeon di angguki mereka.

Tak lama mobil milik jeje datang, "yuhu guysss... " Wendy yng keluar dari mobil sembari memakai kacamata hitam nya.

"Yee... Gaya ku kunyuk..." Lisa yang mengusap ngusap muka Wendy, "ah, tangan lo kotor, njir.." Wendy yang menepis tangan Lisa.

"Udeh udeh jan tengkar lo berdua..." Seulgi yang menatap keduanya, "udah bisa nih kita berangkat?" Jisoo yang bertanya.

"Udah ah ayo... Ntar kelamaan... Lagian itu ga deket..." Ucap jennie, "yaudah yok masuk mobil...gue sama seulgi di belakang aja.. Lo jen sama Lisa di tengah... Roje lo depan aja deh... Kalau lo di tengah bakal jadi nyamuk..." Ucapan irene membuat jennie merengut.

"Maksud lo?"

"Ga.. Gapapa jen... Gue sama ugi duluan masuk ya..." Irene yang menarik seulgi masuk ke dalam mobil.

"Cih.." Jennie yang juga masuk mobil, diikuti dengan yang lainnya. "Barang lo pada ga ada yang ketinggalan kan?" Jisoo yang melajukan mobilnya.

"Kagak.." Serentak mereka,"stel musik dong, ji... Hampa banget keknya..." Seulgi yang bersandar dengan irene.

"Ntar ntar, biar gue aja yang stel..." Lisa yang mencondongkan tubuhnya ke depan, "nah udahh..." Lisa yang kembali bersandar.

"Lagu apa yang lo stel?" Jennie yang bertanya, "dengerin aja lah..." Lisa yang menggidik bahunya.

(Lagu yang di stel)

"Lo lagi ngode seseorang lis?" Ucapan rosé membuat Lisa merengut,"n-ngode? Maksud lo apaan?" Lisa yang sedikit gugup.

"Gue tau arti lagunya... Jujur lo ngode jennie ya?" Celetuk irene membuat jennie menatapnya, "kenapa bawa bawa gue?" Jennie yang merengut.

"Mana ada gue ngode.. Orang gue suka sama tuh lagu..." Lisa yang mengelak sedangkan jisoo dan seulgi sudah tertawa tak jelas.

"Lu dua ngapa sih tawa tawa sendiri?" Lisa yang melirik kedua sahabatnya, "yaelah lis.. Tinggal ngaku aja susah ye..." Jisoo yang melirik Lisa dari kaca.

"Tau tuh... Ribet amat idup lo..." Seulgi yang menyambung,"ah berisik lo berdua,mending gue tidur..." Lisa yang Membaguskan posisinya.

"Ye dasar lu..." Seulgi yang menoyor Lisa dari belakang, "anjir lo.." Lisa yang membalas toyoran seulgi.

"Bear udah jangan tengkar..."

Ucapan irene hanya di balas cengiran saja oleh seulgi, sedangkan Lisa kembali memposisikan dirinya untuk bersiap tidur.

Tak lama suasana mobil menjadi hening, "lah tidur?" Jisoo yang sekilas menoleh ke belakang.

"Kamu ga tidur juga?" Jisoo yang melirik rosé, "ga bisa tidur.." Rosé yang menggeleng menatap jisoo.

"Kenapa? Kamu mual? Pusing?" Tangan kiri jisoo mengelus perut rosé,"gapapa...cuman ga bisa tidur aja.." Rosé yang mengelus tangan jisoo yang ada di perutnya.

"Yaudah tidur aja... Ntar aku bangunin kamu..." Jisoo yang mengambil tangan kanan rosé lalu di ciumnya.

"Coba pejemin aja mata kamu.." Jisoo yang kembali mengelus perut rosé, "heem.." Rosé yang berdehem. Tanpa mereka sadari, ternyata ada sepasang mata yang melihat interaksi kedua nya.

~~~

"Akhirnya nyampe jugaaa.."

Wendy yang keluar dari mobil jeje,kini mereka sudah berada di depan villa yang mereka sewa.

"Kamarnya ada lima di dalem..." Jisoo yang mendekati mereka, "gue bareng irene.." Seulgi yang merangkul irene.

"Kalau gitu gue sama nay.." Jeje yang ikut merangkul nayeon, "gue joy, berdua azzaa.." Wendy yang menaik turunkan kedua alisnya.

"Lah terus gue sama siapa, njir?" Jennie yang merengut, "lo sama Lisa aja, jen.." Celetuk rosé.

"Lah terus lo?" Joy yang menatap rosé, "dia ama gue aja..." Jisoo yang berbicara. "Gue ga mau jadi korban tendangan Lisa kalau tidur..." Ucapan jisoo membuat mereka tertawa.

"Anjir lo..."

"Lo berdua sekamar mau adu siapa banyak mantannya ya?" Ucapan jeje kembali membuat mereka tertawa.

"Anjir lo je... Bisa bisanya.." Seulgi yang menggeleng, "udah ah.. Gue masuk duluan ya..." Joy yang masuk kedalam villa.

"Heh heh sayang, tunggu..." Wendy yang menyusul joy, "gue juga masuk ah..." Jennie yang menarik kopernya.

Mereka semua masuk kedalam villa tersebut, "wih besar njir..." Seulgi yang menjatuhkan tubuhnya di sofa panjang.

"Ah, capeee..."

Jeje yang membaringkan tubuhnya di karpet bulu, tiba tiba Wendy datang dan ikut berbaring di samping jeje.

"Anjir lo jangan deket deket, iww..."

"Paan sih lo... Siapa juga yang mau deket deket lu... Ogah guwee..."

"Dihh.. Gaya lu.. " jeje yang menabok muka Wendy, "aduh muka cakep gue, njir.." Wendy yang membalas tabokan jeje.

"Lisa is coming, guyss.." Lisa yang nyempil di antara mereka berdua, "ah elu malah nyempil.." Jeje yang memutar bola mata malas.

"Ehehehe kan ga papa siehh.. Seul, ji sini lo dua ikutan juga.."

"Ogah ah males gue..."

Ucapan jisoo tak sesuai dengan kelakuannya, ia ikut berbaring di samping jeje. "Ye elu.." Serentak Lisa dan Wendy yang membuat jisoo terkekeh.

"Ngantuk guee..." Seulgi yang berbaring di samping Wendy, "eh... Mereka mana?" Lisa yang tidak mendapati para bot di situ.

"Paling liat liat kamar villa.." Jisoo yang menjawab, "kamar nya gede, ji?" Wendy yang bertanya.

"Gede... Lumayan luas juga.."

"Bagus lah..."

"Eh malam nj bakar bakar yok... Kan di roje bawa alat BBQ-an.." Lisa yang terduduk, "yok lah... " serentak ke empat sahabat nya.

"Gue sama jisoo ntar yang masang alatnya... Lo je sama wewen yang masak... Seul lu bantu mereka aja nyiapin.." Ucapan Lisa di angguki mereka.

"Siap, laksanakan..."
















Vote guys jangan lupa

BACKSTREET? -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang